terutama mereka yang menyalahgunakan narkotik dan kenakalan remaja lainnya yang dibina dipondok remaja Inabah Pondok Pesantren Suryalaya.
27
B. Pembahasan
1. Tanbih
Tanbih itu berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata, “Nabbaha- Yunabbihu-Tanbiihan
”. Tsulasi mazid wazna kedua yang sighatnya masdar. Fiilnya muta’adi. Dilakukan oleh seorang dan tembus kepada orang lain. Oleh
karena itu disebut “Pepeling” peringatan. Mengapa kita harus terus sering
mendengarkan Tanbih dengan khusyu dan tawadlu? Karena, Tanbih itu merupakan peringatan dari seorang Guru Mursyid kepada muridnya. Dan
pelaksana-pelaksananyapelaku-pelakunya disebut
“Muntabih”. K.H. Zezen, B.A.
T : Ta’ati
A : Agama N : Negara
B : Bersihkan I
: Isi H : Hati
28
Adab murid di dalam pengamalan dan pengalaman bertarekat, yakni diambil dari tabaruk dengan kalimat “La Ilaahaillalloh Muhammad
Rasululullah”, sebagai berikut:
a. Murid meyakini bahwa gurunya adalah Mursyidnya
27
Shohibulwafa Tajul „Arifin, Ibadah, Tasikmalaya : PT MUDAWWAMAH WAROHMAH, 2005, h.2
28
Mamat Rachmat, Tanbih Dari Masa ke Masa, Wasiat Pendiri Pondok Pesantren Suryalaya tentang Tuntunan Sikap Hidup yang harus dilaksanakan oleh seluruh komponen
Keluarga besar Pondok Pesantren Suryalaya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, h. i
b. Ikatan rohani
c. Memperbanyak ibadah
d. Istiqamah
e. Mencintai guru
f. Cita-cita yang tinggi
g. Memperbaiki nafsu dari sifat tercela
h. Melaksanakan syari’at
i. Menjauhi pekerjaan yang tidak bermanfaat
j. Jangan berdebat
k. Jangan merasakan telah sampai pada suatu maqam dalam tarekat
l. Meneliti diri sendiri
m. Giat beramal
n. Jangan ingin dipuji-puji
o. Sabar dalam segala ujian
p. Meyakini tingginya derajat para Wali Allah
q. Tidak putus asa
r. Tidak memandang lambat putuh
s. Dzikir
t. Taubat
u. Tidak banyak membahas Dzat Allah
v. Telitiapik
w. Menambah ilmu
x. Tidak terbawa cara yang menjelekkan ahli tasawuf.
29
Secara vertikal, TQN membimbing manusia menuju kepada Tuhan, dan secara horizontal memberikan rambu-rambu dan prinsip-prinsip bagaimana
seharusnya kita hidup secara berjamaah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tanbih mengandung ajaran moral, menyangkut
pelbagai kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, dan negara secaara lebih luas.
29
Ibid, h. iii
Pandangan TQN menyangkut hubungan dengan negara, misalnya dapat dilihat dalam uraian tanbih sebagai berikut:
Pun kami tempat bertanya tentang Thoriqot Qodoriyyah Nqasyabandiyah, menghaturkan dengan tulus ikhlas, wasiat kepada segenap murid-murid,
berhati-hatilah dalam segala hal, jangan sampai berbuat sesuatu yang bertentangan dengan peraturan agama maupun negara. Insyafilah wahai
murid-murid sekalian, janganlah terpaut oleh bujukan nafsu, terpengaruh oleh godaan syaitan, waspadailah akan penyelewengan terhadap perintah
agama maupun negara, agar dapat meneliti diri kalau tertarik oleh bisikan iblis yang selalu menyelinap dalam hati sanubari kita.
30
Alasan para Ikhwan harus berpegang teguh pada tanbih, karena dengan tanbih apabila diamalkan dengan sungguh-sungguh akan membawa dampak
yang luar biasa bagi perubahan tatanan kehidupan. Bagi ikhwan TQN Pondok Pesantre Suryalaya, tanbih jangan hanya sekedar bacaan yang diucapkan serta
didengarkan pada saat acara manakiban saja. Namun dijadikan way of life dalam mengarungi bahtera kehidupan yang penuh dengan onak dan duri. Kalau
hal tersebut dijadikan cermin dalam kehidupan maka terciptalah pribadi-pribadi yang berbudi utama jasmani sempurna. Insan-insan yang Cageur Bageur.
Efeknya, Insya Allah rahmat dan pertolongan Allah akan segera turun. Pada akhirnya kita berharap kehidupan ini kembali menjadi berokah. Barokah
langitnya, barokah tanahnya, barokah airnya, barokah udaranya dan seluruh makhluk pada umumnya. Untuk dapat menggapai barokah ikhwan TQN sudah
diajarkan untuk peduli pada orang lain sekalipun hanya dengan berdoa. Tanbih mengingatkan kita kepada kalimat agung yang terdiri dari 12
huruf, siapa saja yang telah memilikinya akan aman dari godaan syetan dan berada dalam lindungan Allah SWT. Kalimat 12 huruf yang dimaksud adalah
kalimat Laa ilaha illalloh. Dalam tanbih tujuh kali kata Agama dan Negara disebut, ini mencerminkan betapa pentingnya menjaga keseimbangan antara
Agama dan Negara. Keduanya harus diayomi secara proporsional untuk tujuan Budi Utama Jasmani Sempurna. Ilmu, mutlak diperlukan untuk mencapai
30
Cecep Alba, Tasawuf dan Tarekat Dimensi Esotoris Ajaran Islam, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012, h. 166