Latar belakang pendidikan Deskripsi Data
datang tanpa mengenal waktu hanya untuk bertemu dan memperoleh kepuasan psikologis tersendiri. Akhirnya, karena kondisi dan kesehatan Abah Anom
sendiri yang semakin uzur, beberapa waktu terakhir ini perjumpaan dengan beliau mulai dibatasi.
Biasanya para pengunjung diterima di ruang tamu. Mereka duduk bersila di atas lantai berkarpet hijau polos. Begitu duduk, dihidangkan air minum teh
panas dan makanan kecil khas Priangan. Abah Anom duduk besila di atas alas setebal 2 cm; lalu setiap orang maju untuk mendekat dan mengemukakan
maksudnya dengan sangat singkat, rata-rata hanya sekitar 15 detik, baik dalam bahasa Sunda ataupun bahasa Indonesia. Setiap orang tidak merasa segan
memohon doa dengan menyebut maksudnya dengan secara terbuka, tidak khawatir terdengar orang lain. Tamu demi tamu mendekat kepada Abah Anom
secara terus-menerus. Jika telah merasakan kelelahan, Abah Anom mengisyaratkan asisten pribadinya agar menghentikan dulu kedatangan para
tamunya kemudian dilanjutkan setelah istirahat beberapa saat. Perjumpaan dengan Abah Anom, menurut keyakinan para pengikut TQN
Pondok Pesantren Suryalaya mempunyai keuntungan tiga hal. Pertama, pertemuan dengan guru dan bertatap muka merupakan kesempatan langka.
Walaupun telah menunggu berjam-jam atau bahkan berhari-hari, kalau tidak dikehendaki Tuhan, pertemuan itu pun tidak akan pernah terjadi. Pertemuan ini
dipandang sangat penting, mengingat dalam kehidupan para pengikut tarekat, sosok guru harus selalu hadir dalam dirinya. Setiap kali berzikir, para pengikut
TQN dianjurkan terlebih dahulu melakukan rabithah mursyid, yaitu membayangkan wajah guru, seraya berusaha menghadirkan roh guru
ditempatnya. Kedua, bertemu sekaligus dekat dengan guru walaupun sesaat, diyakini
akan menghilangkan dosa dan kesalahan yang telah ia perbuat. Melalui kekuatan charisma yang dimiliki sang guru, ada semacam kesadaran bertobat
ketika bertemu dan memperoleh nasihat darinya. Sebab, seperti pada umumnya
kesadaran agama, kesadaran para pengikut tarekat ini, terutama ketika berjumpa dengan seorang figure yang dihormatinya mampu menembus dan
tenggelam dalam suasana damai sesuai dengan harapan-harapannya. Ketiga, dengan bertemu guru, seorang pengikut dapat mengharapkan barakah
13
dan karamah
14
dari guru. Barakah dan karamah selaku dicari karena dipandang sangat membantu dalam usaha mencapai keberhasilan serta dalam
menyelesaikan masalah yang ia hadapi. Menurut pengkuan hamper semua pengunjung, barakah dan karamah ini telah dirasakan berkali-kali oleh mereka.
Oleh karena itu, setiap ada persoalan yang menyangkut hajat hidup sehari-hari, mereka selalu datang dan memohon doa dari Abah. Setelah bertemu dengan
Abah dan minta barakah melalui sebotol air yang disentuhkan ke tubuhnya, secara sugestif mereka yakin akan mendapat barakah.
15
Gerakan tarekat pimpinan Abah Anom meliputi daerah yang sangat luas maka diangkatlah wakil-wakil setempat yang diseb
ut “badal” pengganti atau “khalifah”. Abah Anom dari Pesantren Suryalaya ini mempunyai lebih dari
enam ratus khalifah atau badal yang tersebar di berbagai wilayah untuk melayani para muridnya dari kota solo di timur sampai Singapura di barat.
Silsilah tarekat yang dikembangkan di Pesantren Suryalaya ini, guru-murid- guru-murid dan seterusnya dari TQN, yang dikutip Imam Suhadi dari buku
Sinar Keemasan 2 karangan Prof Dr. Syaikh Jallaluddin Mursyid ke-35 Thariqah Naqsyabandiyah- Khalidiyah adalah sebagai berikut:
1 Nabi Muhammad Saw;
2 Ali Karamallahu Wajhahu r.a.;
13
Barakah ialah kekuatan mistik Syaikh atau guru yang menyebabkan segala sesuatu yang dimiliki murid terus bertambah berlipat ganda. Melalui barakah dari guru, harta benda
akan bermanfaat dan bertambah setiap waktu. Pangkat dan kedudukan akan naik dan bertahan. Kesehatan akan semakin prima dan keluarga bertambah tentram dan saling mencintai.
14
Karamah ialah pengetahuan dan amalan luar biasa dari guru yang biasa melintasi dimensi ruang dan waktu. Oleh karena itu, perkataan guru mempunyai makna yang amat dalam
serta dapat dirasakan pada waktu singkat atau pada waktu yang akan datang. Dengan kata lain, karamah ialah kekuatan guru yang penuh rahasia dan multidimensi.
15
Dadang Kahmad, Tarekat dalam Islam, Spiritualitas Masyarakat Modern, Bandung: Pustaka Setia, 2002, h. 106-108
3 Husein bin Ali r.a.;
4 Zainal Abidin r.a.;
5 Muhammad Baqir r.a.;
6 Imam Ja’far Ash Siddieq r.a.;
7 Imam Musa Al Kazim r.a.;
8 Abu Hasan bin Musa r.a.;
9 Ma’rufal Kurkhi r.a.;
10 Sirri al-Siqti r.a.;
11 Abil Qasim Al-Junaid Al Baghdadi r.a.;
12 Abu Bakar Al-Syibli r.a.;
13 Abdul Wahab Al-Tamimi r.a.;
14 Abul Faradi Al Tususi r.a.;
15 Abul Hasan Ali bin Yusuf r.a.;
16 Abil Said Al-Mubarak r.a.;
17 Abdul Qadir Al Jailani r.a.;
18 Abdul Aziz r.a.;
19 Muhammad Al-Hartak r.a.;
20 Syamsuddin r.a.;
21 Syarafoeddin r.a.;
22 Nurdin r.a.;
23 Waliyuddin r.a.;
24 Hasanuddin r.a.;
25 Yahya r.a.;
26 Abu Bakar r.a.;
27 Abdul Rahim r.a.;
28 Usman r.a.;
29 Abdul Fattah r.a.;
30 Muhammad Murad r.a.;
31 Syamsuddin r.a.;
32 Achmad chatib Sambas bin Abdul Ghafar r.a.;
33 Thalhah bin H. Tolabuddin r.a. Kalisapu, Terusmi, Cirebon;
34 Abdullah Mubarak bin Nur Muhammad;
35 H. Shohibulwafa Tajul „Arifin.
Doktrin TQN yang diajarkan oleh Pesantren Suryalaya pada dasarnya merupakan ajaran pendirinya, Syaikh Ahmad Khatib Sambas. Pemimpin-
pemimpin Pesantren Suryalaya ini menegaskan bahwa tarekat sufinya didasarkan atas Al-Quran dan Hadis. Dalam buku Miftah al-Shudur Kunci
Pembuka Dada, Abah Anom mengutip banyak ayat Al- Qur’an dan hadis
sebagai dasar tarekat sufi. Mereka mengacu pada materi-materi seperti zikir, talqin instruksi,
bai‟ah sumpah setia, dan silsilah. Untuk mendukung ajarannya, beliau juga mengacu kepada pemikiran beberapa sufi kenamaan
seperti Syaikh Abdul Qadir Jailani, Syaikh Baha al-Din al-Naqsyabandi, dan al-Ghazali.
Di mata para pengikut tarekat sufi Indonesia, TQN yang berpusat di Pesantren Suryalaya, mengklaim tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran dasar
Islam, tidak juga merupakan unsur tambahan padanya. Tarekat ini mempunyai akar-akar yang sangat mendalam pada doktrin Islam.