Pemikiran dan Karya-karya Abah Anom
Pandangan TQN menyangkut hubungan dengan negara, misalnya dapat dilihat dalam uraian tanbih sebagai berikut:
Pun kami tempat bertanya tentang Thoriqot Qodoriyyah Nqasyabandiyah, menghaturkan dengan tulus ikhlas, wasiat kepada segenap murid-murid,
berhati-hatilah dalam segala hal, jangan sampai berbuat sesuatu yang bertentangan dengan peraturan agama maupun negara. Insyafilah wahai
murid-murid sekalian, janganlah terpaut oleh bujukan nafsu, terpengaruh oleh godaan syaitan, waspadailah akan penyelewengan terhadap perintah
agama maupun negara, agar dapat meneliti diri kalau tertarik oleh bisikan iblis yang selalu menyelinap dalam hati sanubari kita.
30
Alasan para Ikhwan harus berpegang teguh pada tanbih, karena dengan tanbih apabila diamalkan dengan sungguh-sungguh akan membawa dampak
yang luar biasa bagi perubahan tatanan kehidupan. Bagi ikhwan TQN Pondok Pesantre Suryalaya, tanbih jangan hanya sekedar bacaan yang diucapkan serta
didengarkan pada saat acara manakiban saja. Namun dijadikan way of life dalam mengarungi bahtera kehidupan yang penuh dengan onak dan duri. Kalau
hal tersebut dijadikan cermin dalam kehidupan maka terciptalah pribadi-pribadi yang berbudi utama jasmani sempurna. Insan-insan yang Cageur Bageur.
Efeknya, Insya Allah rahmat dan pertolongan Allah akan segera turun. Pada akhirnya kita berharap kehidupan ini kembali menjadi berokah. Barokah
langitnya, barokah tanahnya, barokah airnya, barokah udaranya dan seluruh makhluk pada umumnya. Untuk dapat menggapai barokah ikhwan TQN sudah
diajarkan untuk peduli pada orang lain sekalipun hanya dengan berdoa. Tanbih mengingatkan kita kepada kalimat agung yang terdiri dari 12
huruf, siapa saja yang telah memilikinya akan aman dari godaan syetan dan berada dalam lindungan Allah SWT. Kalimat 12 huruf yang dimaksud adalah
kalimat Laa ilaha illalloh. Dalam tanbih tujuh kali kata Agama dan Negara disebut, ini mencerminkan betapa pentingnya menjaga keseimbangan antara
Agama dan Negara. Keduanya harus diayomi secara proporsional untuk tujuan Budi Utama Jasmani Sempurna. Ilmu, mutlak diperlukan untuk mencapai
30
Cecep Alba, Tasawuf dan Tarekat Dimensi Esotoris Ajaran Islam, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012, h. 166
tujuan tersebut. Karena tanpa ilmu yang memadai manusia sulit beramal sesuai tuntutan Sunnah. Makanya Pengersa Abah Anom membuat jargon, Ilmu
Amaliah Amal Ilmiah. Dengan didahulukannya kata ilmu berarti menunjukkan betapa ilmu menjadi sesuatu yang sangat penting. Ilmu harus menjadi dasar
amal. Dan amal harus didasari ilmu, karena amal tanpa ilmu mardudatun laa tuqbalu, ditolak tidak diterima oleh Allah SWT.
31
Pandangan TQN mengenai hubungan sosial kemasyarakatan, baik dengan sesama muslim maupun dengan non-muslim dapat dilihat dalam bagian
statemen Tanbih berikut ini: a.
Terhadap orang-orang yang lebih tinggi dari kita, baik lahir maupun batin harus hormat. Begitulah seharusnya hidup rukun saling menghargai.
b. Terhadap sesama yang sederajat dengan kita dalam segala-galanya jangan
sampai terjadi persengketaan, sebaliknya harus bersikap rendah hati, bergotong royong dalam melaksanakan perintah agama maupun negara,
jangan sampai terjadi perselisihan dan persengketaan. c.
Terhadap orang-orang yang keadaannya dibawah kita, janganlah menghinanya atau berbuat tidak senonoh, bersikap angkuh. Sebaliknya
bersikap belas kasihan dengan kesadaran, agar mereka merasa senang dan gembira hatinya, sebaiknya harus dituntun dan dibimbing dengan nasihat
yang lemah lembut yang akan memberi keinsyafan dalam menginjak jalan kebaikan.
d. Terhadap fakir miskin, harus saling berkasih sayang, ramah tamah serta
bermanis budi, bersikap murah tangan, mencerminkan bahwa kita sadar. Coba rasakan oleh diri kita sendiri, betapa pedihnya jika dalam keadaan
kekurangan. Oleh karena itu, janganlah acuh tak acuh, hanya diri sendiri yang senang, karena mereka menjadi fakir miskin bukan kehendak dirinya
31
Tabloid Robithoh media Islam menuju kaffah edisi 1-30 Shafar 1429 H. 8 Februari-8 maret 2008 M. Penerbit Yayasan Ikhlas Bandung. halaman 2.