pekerjaan yang dikerjakan dan tanggung jawab atas kelangsungan hidup Agropolitan. Lain halnya dengan kenaikan kompensasi tidak
langsung yang diiringi dengan peningkatan perilaku kerja. Peningkatan perilaku kerja ini dapat terlihat dari pengerjaan tugas
dengan sungguh-sungguh, mencari solusi apabila menemukan masalah dalam pengerjaan tugas, menampilkan hasil yang baik dan
tidak melakukan kesalahan fatal serta berusaha untuk mencapai target yang telah ditentukan oleh pengelola Agropolitan. Hasil
perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 11.
4.10. Implikasi Manajerial
Secara garis besar, berdasarkan analisis terhadap unsur-unsur yang membentuk pengaruh kompensasi terhadap produktivitas, terdapat pengaruh
positif kompensasi terhadap produktifitas, namun pengaruh tersebut tidaklah signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan kompensasi mempunyai
kontribusi dalam mempengaruhi produktivitas Agropolitan Pacet. Adapun langkah yang dapat dilakukan oleh pengelola Agropolitan
dalam meningkatkan produktivitas adalah: 1.
Pihak pengelola Agropolitan perlu meninjau kembali hal yang berkaitan dengan pemberian kompensasi langsung, sebab hal tersebut secara
signifikan mampu meningkatkan lama kerja, perilaku kerja dan tanggung jawab petani yang menggarap lahan di kawasan Agropolitan. Adapun
peningkatan yang paling terlihat adalah pada tanggung jawab terhdap pematuhan standar operasional dan prosedur.
2. Adanya perhatian yang khusus dalam pemberian kompensasi tidak
langsung berupa fasilitas kesejahteraan, secara signifikan akan meningkatkan perilaku kerja petani. Oleh karena itu, dibutuhkan kebijakan
tersendiri dalam pemberian kompensasi tidak langsung kepada petani dengan cara penyediaan fasilitas sesuai dengan kebutuhan petani.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, kesimpulan yang dapat diambil adalah:
1. Karakteristik responden diketahui bahwa dominasi petani yang menggarap
lahan di kawasan Agropolitan Pacet adalah berjenis kelamin laki-laki, rentang usia 31
– 50 tahun, tingkat pendidikan Sekolah Dasar, memiliki tanggungan hidup kurangsama dengan tiga orang dan memiliki usaha
sampingan sebagai pedagang sayuran. 2.
Secara umum, petani penggarap lahan di Kawasan Agropolitan Pacet sudah merasa cukup puas terhadap kompensasi langsung yang
diberlakukan. Namun, sebagian besar petani penggarap lahan di Kawasan Agropolitan Cianjur belum merasa puas atas kompensasi tidak langsung
yang diberikan oleh pengelola kawasan Agropolitan Cianjur. Letak utama ketidakpuasan petani penggarap lahan pada tidak adanya pemberian
fasilitas penunjang kesejahteraan. 3.
Petani penggarap lahan di Kawasan Agropolitan Pacet menyetujui bahwa lama kerja, perilaku kerja dan tanggung jawab dapat mempengaruhi
produktivitas. 4.
Berdasarkan analisis Partial Least Square, secara garis besar kompensasi berpengaruh secara positif terhadap produktivitas. Kompensasi langsung
sangat berpengaruh terhadap tanggung jawab petani pada tugas yang diberikan dan bertanggung jawab atas kelangsungan hidup kawasan
Agropolitan. Kenaikan
kompensasi tidak
langsung juga
akan meningkatkan perilaku kerja petani, terutama peningkatan pada
kesungguhan dalam bekerja untuk mencapai target yang ditentukan oleh pengelola Agropolitan.