Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi

2 Meningkatkan gairah dan semangat kerja melalui memotivasi karyawan untuk mencapai prestasi unggul, 3 Timbulnya long life employment bekerja seumur hidup atau timbul loyalitas dalam bekerja di tempat tersebut. Secara sederhana, dapat disimpulkan bahwa kompensasi bertujuan untuk memperoleh SDM yang berkualitas dan mempertahankan SDM yang ada saat ini. Prinsip kompensasi yang harus dipenuhi dan tidak bisa ditawar lagi adalah adil dan layak. Penganiayaan terhadap pekerja berarti mereka dibayar secara tidak adil dan hak-hak mereka yang sah tidak diberikan. Sedangkan penganiayaan terhadap manajemen adalah mereka diminta membayar gajiupah pekerja yang meraka tidak sanggup untuk membayarnya.

2.2.1 Faktor yang Mempengaruhi Kompensasi

Ada sepuluh faktor yang diidentifikasi dapat mempengaruhi kebijakan kompensasi, yaitu: penawaran dan permintaan tenaga kerja, serikat karyawan, produktivitas, kemampuan perusahaan untuk membayar, kebijakan pengupahan dan penggajian, biaya hidup dan kendala-kendala pemerintah, posisi jabatan tenaga kerja, pendidikan dan pengalaman kerja, kondisi perekonomian nasional, jenis dan sifat pekerjaan Hasibuan, 2005. Jika penawaran lebih besar dari pada permintaan tenaga kerja, maka perusahaan lebih leluasa dalam melakukan kompensasinya karena pihak karyawan sangat membutuhkan lowongan pekerjaan. Sebaliknya, jika penawaran lebih kecil dari permintaan tenaga kerja, maka perusahaan harus menawarkan kompensasi semenarik mungkin agar tenaga kerja yang terbatas itu masuk ke perusahaannya. Dalam hal penawaran yang lebih kecil dari permintaan, maka pihak perusahaan yang berkepentingan dan sangat memerlukan tenaga kerja. Serikat karyawan mempunyai kekuatan untuk melakukan posisi tawar menawar kebijakan kompensasi yang diberikan perusahaan. Biasanya, serikat karyawan muncul karena tindakan yang sewenang- wenang dari perusahaan. Sehingga pegawai merasa hak-haknya diabaikan. Serikat karyawan dibentuk untuk meningkatkan bargaining position para karyawan. Kompensasi tidak bisa dipisahkan dengan produktivitas. Produktivitas sangat erat kaitannya dengan kompensasi. Jika produktivitas tinggi, maka kompensasi yang diberikannya juga tinggi. Dengan tingginya kompensasi, maka produktivitas menjadi lebih tinggi. Sebaliknya, jika produktivitas rendah, maka kompensasi yang diberikan juga rendah. Dengan kompensasi yang rendah, maka produktivitas menjadi lebih rendah lagi. Terbentuknya serikat karyawan, bukan berarti menuntut kompensasi yang tinggi saja, tetapi kompensasi yang tinggi harus disesuaikan dengan kemampuan perusahaan. Pengupahan dan penggajian merupakan subsistem dan sistem kompensasi. Jika kebijakan pengupahan dan penggajian berubah, maka kebijakan kompensasi juga berubah. Hendaknya kompensasi disesuaikan dengan biaya hidup masyarakat setempat. Jika biaya hidupnya tinggi, maka kompensasinya juga tinggi. Sebaliknya, jika biaya hidupnya rendah, sebaiknya kompensasi juga menyesuaikan keadaan tersebut. Untuk itu, sebelum menetapkan kompensasi, perlu data tentang biaya hidup daerah setempat. Kendala-kendala pemerintah, seperti tidak mempunyai pemerintah memberikan gaji yang tinggi untuk pegawai negeri, menyebabkan pegawai negeri harus berjuang mencari tambahan pendapatan lain, karena gaji yang diperoleh hanya bertahan selama dua minggu dalam satu bulan. Tentunya hal ini menjadi catatan khusus bahwa pada akhirnya kompensasi harus disesuaikan dengan kendala- kendala tertentu. Karyawan yang menduduki jabatan yang lebih tinggi akan menerima kompensasi lebih besar. Sebaliknya, karyawan yang menduduki jabatan yang lebih rendah akan memperoleh kompensasi yang kecil. Hal ini wajar karena seseorang yang mendapatkan kewenangan dan tanggung jawab yang besar harus mendapatkan kompensasi yang lebih besar pula. Jika pendidikan lebih tinggi dan pengalaman kerja lebih lama maka kompensasi yang diterima akan semakin besar, karena kecakapan serta keterampilan lebih baik. Sebaliknya, karyawan yang berpendidikan rendah dan pengalaman kerja yang kurang maka kompensasinya kecil. Apabila kondisi perekonomian nasional sedang maju maka tingkat kompensasi akan semakin besar, karena akan mendekati kondisi full employment. Sebaliknya, jika kondisi perekonomian kurang maju maka tingkat upah rendah, karena banyak terdapat pengangguran. Jika jenis dan sifat pekerjaan yang sulit dan mempunyai risiko yang besar maka kompensasinya semakin besar karena membutuhkan kecakapan serta ketelitian untuk mengerjakannya. Tetapi jika jenis dan sifat pekerjaanya mudah dan risikonya kecil, maka kompensasinya relatif rendah.

2.2.2 Proses Kompensasi

Dokumen yang terkait

Analisis karakteristik usahatani komoditas hortikultura dan faktor faktor yang mempengaruhinya di kawasan agropolitan pacet Cianjur

2 25 188

Persepsi petani terhadap kebijakan pemerintah daerah dalam upaya pengembangan agribisnis sayuran ( kasus petani sayuran peserta program pengembangan kawasan agropolitan desa sindang jaya kecamatan cipanas kabupaten cianjur )

1 14 142

Potensi Pengembangan dan Analisis Kelayakan Finansial Tanaman Kentang (Solanum tuberosum. L) di Kawasan Agropolitan Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat

0 7 10

Analisis Pola Aliran Penduduk di Kawasan Agropolitan (Studi Kasus Kecamatan Pacet dan Cipanas, Kabupaten Cianjur)

4 26 127

Kajian terhadap pendapatan petani dan harga tanah di Kawasan Agropolitan: studi kasus di Kawasan Agropolitan Kecamatan Pacet dan Cipanas Kabupaten Cianjur

0 8 240

Keefektivan Komunikasi Dalam Pengembangan Peran Peran Kelembagaan Agropolitan (Kasus Kecamatan Pacet dan Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur)

0 22 391

Analisis karakteristik usahatani komoditas hortikultura dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di kawasan agropolitan pacet - Cianjur

1 13 357

Kajian terhadap pendapatan petani dan harga tanah di Kawasan Agropolitan studi kasus di Kawasan Agropolitan Kecamatan Pacet dan Cipanas Kabupaten Cianjur

0 7 126

PENGARUH AGRIBISNIS HORTIKULTURA TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI : Studi Kasus Pada Kelompok Tani Di Kawasan Agropolitan Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur.

1 6 41

PENGARUH AGRIBISNIS HORTIKULTURA TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI :Studi Kasus Pada Kelompok Tani Di Kawasan Agropolitan Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur.

0 1 47