Tujuan dan Sasaran Program Agropolitan Inti Program Agropolitan

4.1.2 Tujuan dan Sasaran Program Agropolitan

Konsep Agropolitan ini ditawarkan dalam rangka memberdayakan masyarakat tani melalui penyediaan prasarana pembangunan sistem agrobisnis, industri kecil dan kerajinan rakyat serta pemanfaatan sumber daya alam secara holistik di perdesaan. Konsep ini sangat diyakini mampu mengurangi kemiskinan struktural, mendukung ketahanan pangan nasional, mendukung pertumbuhan ekonomi yang luas dan merata. Sebuah konsep dengan sasaran akhir tercapainya kawasan perdesaan yang mandiri, berwawasan lingkungan, selaras, serasi dan bersinergi dengan kawasan lainnya, dengan memperhatikan hak, asal-usul dan adat-istiadat desa melalui pembangunan yang holistik dan berkelanjutan. Pengembangan kawasan Agropolitan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui percepatan pengembangan wilayah dan peningkatan keterkaitan desa dan kota dengan mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berbasis kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi. Sedangkan sasaran pengembangan kawasan Agropolitan adalah untuk mengembangkan kawasan pertanian yang berpotensi menjadi kawasan Agropolitan, melalui: 1. Pemberdayaan masyarakat pelaku agribisnis 2. Penguatan kelembagaan petani dan pengembangan kelembagaan sistem agribisnis 3. Pengembangan kelembagaan Penyuluhan Pembangunan Terpadu 4. Pengembangan iklim yang kondusif bagi usaha dan investasi.

4.1.3 Inti Program Agropolitan

Sesuai otonomi daerah, maka seluruh fungsi manajemen perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan pengembangan kawasan Agropolitan dilakukan dan ditetapkan oleh masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah. Pemerintah memfasilitasi gerakan dan partisipasi aktif masyarakat dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga. Fasilitasi oleh Pemerintah mencakup beberapa kegiatan yaitu: 1. Menyusun dan menyebarkan pedomanpetunjuk teknispetunjuk praktis melakukan sosialisasi dan pelatihan 2. Membantu mewujudkan program masyarakat jangka menengahprogram tahunan 3. Membantu melaksanakan identifikasi 4. Membantu melaksanakan program sesuai dengan program yang disusun masyarakat 5. Membantu memecahkan masalah 6. Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan. Indikator keberhasilan program pengembangan kawasan Agropolitan, yang disesuaikan dengan kondisi daerah, dapat dilihat dari dampak dan output yang dihasilkan sebagai berikut: 1. Dampak: a. Pendapatan masyarakat meningkat minimal 5 b. Produktivitas meningkat minimal 5 c. Investasi masyarakat meningkat minimal 10 2. Output: a. Program jangka panjang 70 dapat dilaksanakan b. 80 kelembagaan tani mampu menyusun usaha yang berorientasi pasar dan lingkungan c. Menyusun perencanaan partisipatif dan disetujui bersama pelaksanaannya d. Jaringan bisnis petani terbentuk dan aktif e. Tim penyuluh multi disiplin dan profesional terbentuk dan operasional f. 80 kontak tanipetani maju mampu menjadi tempat belajar bagi petani sekitarnya. Program pengembangan kawasan Agropolitan meliputi beberapa fase kegiatan yaitu: 1. Fase pengenalan: sosialisasi di tingkat Pusat, Propinsi, Kabupaten dan di Kawasan Agropolitan 2. Fase persiapan: pelatihan dan persiapan perencanaan dan pengorganisasian 3. Fase penyusunan program: musyawarah desakawasan Agropolitan dengan output dari musyawarah yaitu Program kesepakatan program masyarakat 4. Fase pelaksanaan: pelaksanaan kegiatan sesuai program yang telah disepakati bersama.

4.1.4 Peranan Lintas Sektoral Dalam Pengembangan Agropolitan

Dokumen yang terkait

Analisis karakteristik usahatani komoditas hortikultura dan faktor faktor yang mempengaruhinya di kawasan agropolitan pacet Cianjur

2 25 188

Persepsi petani terhadap kebijakan pemerintah daerah dalam upaya pengembangan agribisnis sayuran ( kasus petani sayuran peserta program pengembangan kawasan agropolitan desa sindang jaya kecamatan cipanas kabupaten cianjur )

1 14 142

Potensi Pengembangan dan Analisis Kelayakan Finansial Tanaman Kentang (Solanum tuberosum. L) di Kawasan Agropolitan Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat

0 7 10

Analisis Pola Aliran Penduduk di Kawasan Agropolitan (Studi Kasus Kecamatan Pacet dan Cipanas, Kabupaten Cianjur)

4 26 127

Kajian terhadap pendapatan petani dan harga tanah di Kawasan Agropolitan: studi kasus di Kawasan Agropolitan Kecamatan Pacet dan Cipanas Kabupaten Cianjur

0 8 240

Keefektivan Komunikasi Dalam Pengembangan Peran Peran Kelembagaan Agropolitan (Kasus Kecamatan Pacet dan Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur)

0 22 391

Analisis karakteristik usahatani komoditas hortikultura dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di kawasan agropolitan pacet - Cianjur

1 13 357

Kajian terhadap pendapatan petani dan harga tanah di Kawasan Agropolitan studi kasus di Kawasan Agropolitan Kecamatan Pacet dan Cipanas Kabupaten Cianjur

0 7 126

PENGARUH AGRIBISNIS HORTIKULTURA TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI : Studi Kasus Pada Kelompok Tani Di Kawasan Agropolitan Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur.

1 6 41

PENGARUH AGRIBISNIS HORTIKULTURA TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI :Studi Kasus Pada Kelompok Tani Di Kawasan Agropolitan Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur.

0 1 47