II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya tenaga kerja yang
dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama organisasi, pegawai dan
masyarakat menjadi maksimal. Manajemen sumber daya manusia didasari pada suatu konsep bahwa setiap pegawai adalah manusia -bukan mesin- dan
bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian manajemen sumber daya manusia menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi,
dan beberapa ilmu lainnya. Unsur manajemen sumber daya manusia adalah manusia. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan
implementasi sistem perencanaan, penyusunan pegawai, pengembangan pegawai, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi atau imbalan untuk
pegawai dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang
mempengaruhi secara lansung sumber daya manusianya. Menurut Nawawi 2001 ada tiga pengertian sumber daya manusia
yaitu : a.
Sumber daya manusia adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi disebut juga personil, tenaga kerja, pekerja atau pegawai;
b. Sumber daya manusia adalah potensi manusiawi sebagai penggerak
organisasi dalam mewujudkan eksistensinya; c.
Sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan aset dan berfungsi sebagai modal non material atau non finansial didalam organisasi bisnis,
yang dapat mewujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non-fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia adalah suatu proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga
kerja secara manusiawi, agar potensi fisik dan psikis yang dimilikinya
berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi. Disamping itu, manusia adalah makhluk Tuhan yang kompleks dan unik serta diciptakan
dalam integrasi dua substansi yang tidak berdiri sendiri yaitu tubuh fisik atau jasmani sebagai unsur materi, dan jiwa yang bersifat non materi. Hubungan
kerja yang paling intensif di lingkungan organisasi adalah antara pemimpin dengan para pekerja staff yang ada di bawahnya. Hubungan kerja semakin
penting artinya dalam usaha suatu organisasi untuk mewujudkan eksistensinya di lingkungan tugas yang lebih luas dan kompetetif pada masa
yang akan datang. Menurut Handoko 2000, manajemen sumber daya manusia adalah
penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan, baik tujuan individu maupun
organisasi. Untuk itu manajemen sumber daya manusia perlu dikelola secara profesional dan baik agar dapat terwujudnya keseimbangan antara kebutuhan
pegawai dengan tuntutan perkembangan teknologi dan lingkungan serta kemampuan organisasi. Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama suatu
organisasi agar dapat berkembang secara produktif dan wajar.
2.2. Kompensasi