Peran Industri Pos dan Telekomunikasi dalam Pendapatan Nasional

228

10.4. Peran Industri Pos dan Telekomunikasi dalam Pendapatan Nasional

Peran bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika terhadap perekonomian secara makro dilakukan dengan pendekatan output. Kontribusi bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika terhadap perekonomian dengan pendekatan output ditunjukkan oleh peran sektor komunikasi terhadap pembentukan pendapatan domestik bruto PDB nasional menurut lapangan usaha. Perkembangan produk domestik bruto Indonesia dari tahun 2007sampai tahun 2012 menurut lapangan usaha termasuk bidang komunikasi ditunjukkan oleh tabel 10.7. PDB bidang komunikasi tergabung dalam lapangan usaha pengangkutan dan komunikasi. Sektor komunikasi menunjukkan output yang semakin meningkat dan kontribusi yang semakin baik sejak tahun 2007 dan terus berlanjut sampai tahun 2012. Pada tahun 2012, output dari sub sektor komunikasi mencapai Rp. 261,7 triliun, meningkat 10,6 dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan ini memang lebih rendah daripada peningkatan tahun 2011, namun masih menunjukkan tren positif diatas 10. Output dari subsektor komunikasi ini terdiri dari unsur output dari bidang pos dan telekomunikasi sebesar Rp. 234,6 triliun dan output dari bidang jasa penunjang komunikasi yang mencapai Rp 27,2 triliun. Bidang pos dan telekomunikasi dan bidang jasa penunjang komunikasi ini mengalami peningkatan sebesar 10,56 dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan output subsektor komunikasi pada tahun 2012 ini masih lebih rendah dibanding peningkatan output subsektor transportasi yang meningkat sebesar 12,9. Sementara total output untuk sektor pengangkutan dan komunikasi dimana bidang pos dan telekomunikasi berada didalamnya, pada tahun 2012 mencapai Rp. 549,1 triliun atau meningkat 11,7 dibanding tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan peningkatan output subsektor komunikasi mulai menurun atau lebih rendah dari peningkatan output sektornya dan melanjutkan tren penurunan yang terjadi pada tahun 2011. Padahal pada tahun 2010, peningkatan subsektor komunikasi ini lebih besar dari sektor induknya maupun sektor transportasi. Penurunan peningkatan output sektor komunikasi pada tahun 2011 dan 2012 setelahmengalami peningkatan yang impresif sampai tahun 2010 menunjukkan mulai terjadinya kejenuhan investasi maupun output pada sektor komunikasi. Booming sektor komunikasi yang terjadi sejak akhir tahun 1990-an dan berlanjut di awal dan pertengahan tahun 2000-an mulai mengalami kejenuhan memasuki dekade kedua abad 229 ke 21 ini, khususnya yang berasal dari telekomunikasi seluler. Namun diduga penurunan ini tidak akan berlangsung lama karena mulai bergesernya investasi sektor telekomunikasi ke arah broadband dan berkembangnya perangkat telekomunikasi lain seperti tablet dan smartphone yang semakin pesat dan terjangkau oleh masyarakat. Meskipun demikian, semakin banyaknya penggunaan perangkat telekomunikasi oleh penduduk dengan teledensitas yang tinggi akan berdampak pada mulai melambatnya pertumbuhan sektor ini dibanding masa-masa booming peningkatan kepemilikan dan pertumbuhan penggunaan perangkat telekomunikasi. Sumber : Badan Pusat Statistik BPS Angka sementara Angka sangat sementara Diantara sektor-sektor ekonomi utama, sektor transportasi dan komunikasi masih belum menunjukkan peran yang terlalu besar. Kontribusi masih didominasi oleh sektor-sektor utama dalam perekonomian Indonesia seperti sektor industri pengolahan, sektor pertanian dan sektor perdagangan hotel dan restoran. Sektor-sektor ini masih memberi kontribusi lebih dari 20 terhadap Produk Domestik Bruto PDB Indonesia. Bahkan kontribusi sektor Industri Pengolahan mencapai lebih dari 20 meskipun menunjukkan tren menurun. Namun sektor transportasi dan komunikasi menunjukkan tren kontribusi yang meningkat dan stabil meskipun peningkatannya relatif rendah. Sementara sektor-sektor utama ekonomi justru menunjukkan kecenderungan penurunan kontribusi. Peningkatan kontribusi sektor pengangkutan dan komunikasi adalah bagian dari trasformasi ekonomi yang mulai bergeser dari sektor primer ke sektor sekunder dan selanjutnya ke sektor tersier jasa, termasuk transportasi dan komunikasi. LAPANGAN USAHA 2008 2009 2010 2011 2012

1. Pertanian 713.291,40

857.241,4 985.448,80 1,091,447.30 1,190,412.40

2. Pertambangan dan Penggalian

543.363,80 591.912,7 718.136,80 879,505.40 970,599.60

3. Industri Pengolahan 1.380.731,50

1.477.674,3 1.595.779,40 1,806,140.50 1,972,846.60

4. Listrik, Gas Air Bersih

40.846,70 47.165,9 49.119,00 56,788.90 65,124.90

5. Bangunan

419.321,60 555.201,4 660.890,50 754,483.50 860,964.80

6. Perdagangan Hotel Restoran

692.118,80 744.122,2 882.487,20 1,024,009.10 1,145,600.90

7. Pengangkutan dan Komunikasi

312.454,10 352.423,4 423.165,30 491,283.10 549,115.50

a. P e n g a n g k u t a n 171.203,00