143
6.6.2. Sertiikasi Kecakapan operator
Radio SKoR
Penyelenggaraan ujian sertiikasi kecakapan
Operator Radio SKOR sampai akhir tahun
2012 baru dilaksanakan sebanyak 13 kali.Jumlah ini mengalami peningkatan tajam dibanding tahun 20106 kali ujianatau pada tahun 2011hanya 6 kali
ujian. Penyelenggaraan ujian SKOR pada tahun 2012 dilaksanakan di 7 kota yaitu Batam, Mataram, Jakarta, Palembang, Samarinda, Bontang dan Ternate.
Pada semester 2 2012 ini ujian SKOR diselenggarakan di setiap bulan pada beberapa kota, sementara di semeter 1 2012 hanya diselenggarakan di bulan
Januari, Mei dan Juni.
Peningkatan frekuensi ujian ini juga diikuti dengan peningkatan jumlah peserta ujian di masing-masing kota. Total peserta ujian SKOR pada tahun
2012hanya mencapai 464 orang atau meningkat sebesar 257 dibanding tahun 2011. Jumlah peserta ujian tahun 2012 juga leih besar dianding
tahun 201o yang hanya 299 peserta. Peningkatan ini merupakan hasil dari perbaikan upaya penjadwalan sertiikasi SKOR yang menyesuaikan dengan
jam kerja operator serta upaya penyadaran akan pentingnya sertiikasi bagi para operator radio serta proses mengikuti ujian yang lebih dipermudah.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Jakarta Semarang
Makassar Surabaya
Batam 201
43.6 g
38.5 44.4
48.1 10
6 5
4 1
2011 76.8
84.4 89.6
69.7 67.6
2012 85.5
84.3 92.9
88.5 76.9
gambar 6.19. Perbandingan Tingkat
Kelulusan REoR menurut kota penyelenggara
2010- 2012
144
Dari sisi tingkat kelulusan ujian SKOR seperti ditunjukkan pada gambar 6.20 terjadi kenaikan tingkat kelulusan pada penyelengaraan ujian SKOR tahun
2012. Tingkat kelulusan ujian SKOR tahun 2012 mencapai 96,8, meningkat dibanding tingkat kelulusan pada tahun 2010 dan 2011 yang masing-masing
hanya 92,3 dan 94,6. Peningkatan ini terutama berasal dari pencapaian ujian SKOR di Mataram dan Jakarta yang tingkat kelulusannya mencapai
100. Sementara tingkat kelulusan ujian SKOR di Kalimantan Timur Bontang dan Samarinda, juga mencapai leih dari 95. Tingkat kelulusan ujian SKOR
di Batam justru terus mengalami penurunan setelah tahun 2010 mencapai 92,5 dan tahun 2011 mencapai 83,7, namun di tahun 2012 menjadi
hanya 76,7.
Kota 2010
2011 2012
Peserta Lulus
Peserta Lulus
Peserta Lulus
Batam
120 111
43 36
30 23
Pekanbaru 84
76
Denpasar Balikpapan
53 53
Mataram
34 34
57 57
Banjarmasin 30
24
Jakarta
65 65
87 87
Palembang
79 76
Samarinda
103 100
Bontang
52 52
Ternate
56 54
TOTAL
299 276
130 123
464 449
Tabel 6.9. Peserta dan
Kelulusan SKoR Tahun 2010- 2012
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Batam Pekanbar
Denpasar Kaltim
Mataram Banjarma
Jakarta Palemban
Ternate 2
9 u
9 r
sin 8
10 ng
2010 92.5
90.5 80.0
00.0 20
83.7 100.
100. 11
7 .0
.0 2012
76.7 98.1
100.0 100.0
96.2 96.4
gambar 6.20. Perbandingan
Tingkat Kelulusan SKoR menurut kota
penyelenggara 2010- 2012
145
7
BAB
146
147
Kegiatan pengendalian sumber daya dan perangkat informatika dilakukan untuk memantau dan mengatur penggunaan spektrum frekuensi radio
frekuensi oleh berbagai pihak, termasuk melakukan tindakan terhadap pelanggaran penggunaan frekuensi atau alat dan perangkat pos dan
informatika. Pengendalian ini dilakukan melalui penggunaan perangkat sistem informasi manajemen spektrum, perangkat monitoring spektrum
frekuensi radio. Sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 3 Tahun 2011 tentang Tata Laksana Organisasi Unit PelaksanaTeknis Bidang Monitor
Spektrum Frekuensi, pelaksanaan pemantauan frekuensi radio merupakan tugas pokok dari UPT Unit Pelaksana Teknis yang tersebar di 37 lokasi,
yang dilaksanakan sesuai dengan program kerja UPT, dengan koordinasi dan tindaklanjut dengan Direktorat Pengendalian Sumber Daya dan Perangkat Pos
dan Informatika SDPPI. Kegiatan pemantauan dilaksanakan untuk keperluan monitoring, perencanaan, penetapan, perizinan izin baru, izin perpanjangan,
izin penggudangan dan tertib penggunaan spektrum frekuensi radio, pelaksanaan kegiatan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. UPT melalui petugas pengendali frekuensi melaksanakan observasi dan
monitoring pada pitafrekuensi yang dikehendaki atau sesuai dengan program kerja Tahun 2012 dengan mempergunakan sarana monitoring
frekuensi radio yang ada dan memiliki fungsi observasi, pengukuran dan deteksi pancaran.
BAB 7
148
2. Dari hasil kegiatan monitoring tersebut, didapat hasil frekuensi yang termonitor, kemudian data frekuensi yang termonitor tersebut
diidentiikasi dan dibandingkan hasil monitoring dengan data Izin Stasiun Radio ISR yang terdapat di Sistem Informasi Manajemen SDPPI SIMS.
3. Dari hasil identiikasi tersebut, temuan pancaran spektrum frekuensi dapat diklasiikasikan menjadi :
a Frekuensi yang memiliki izin ISR dan sesuai dengan peruntukan dan sesuai dengan karateristik teknis izinnya.
b Frekuensi yang memiliki izin ISR namun tidak sesuai dengan peruntukan dan sesuai dengan karateristik teknis izinnya.
c Frekuensi yang tidak memiliki izin ISR, atau bisa disebut dengan frekuensi illegal.
4. Hasil data yang telah diidentiikasi selanjutnya ditindaklanjuti dengan tahapan penertiban dilapangan dimana hasil monitoring yang illegal
tidak memiliki ISR dijadikan target operasinya, namun demikian tidak semua hasil monitoring dijadikan target operasi keseluruhan hal ini
mengingat keterbatasan biaya dan waktu penertiban yang ada di program kerja UPT, selebihnya hasil monitoring yang berstatus illegal tanpa izin
akan dijadikan obyek pembinaan secara bersamaan melalui program sosialisasi penggunaan frekuensi radio di masing-masing wilayah kerja
UPT.
Selain memantau penggunaan frekuensi, kegiatan pengendalian juga dilakukan dengan memantau penggunaan perangkat oleh berbagai kegiatan
pemanfaatan sumberdaya pos dan informatika. Pemantauan dilakukan terkait dengan kesesuaian dengan peraturan atau kelayakan dari perangkat yang
digunakan. Statistik pada bagian ini juga menyajikan kondisi dan kinerja dari Unit Pelaksana Teknis UPT monitoring dan frekuensi sebagai ujung tombak
kegiatan pemantauan dan engendalian penggunaan perangkat dan frekuensi. Monitoring atas kondisi dan kinerja UPT ini sangat penting untuk memastikan
UPT dalam melakukan tugas dan fungsi dengan baik dalam melakukan pemantauan perangkat dan penggunaan frekuensi.
7.1. Ruang Lingkup