Pegawai Pejabat fungsional Pegawai Unit Pelaksana Teknis Ditjen SDPPI

35

3.3.4. Pegawai Pejabat fungsional

Selain Penyidik Pegawai Negeri Sipil, di UPT Monfrek juga terdapat pegawai pejabat fungsional yaitu untuk fungsional pengendali frekuensi. Jumlah pejabat fungsional pengendali frekuensi ini bervariasi antar UPT Monfrek dan tidak berbanding lurus dengan jumlah total pegawai UPT Monfrek. UPT Monfrek Surabaya dengan jumlah pegawai cukup banyak yaitu 43 orang hanya memiliki 5 orang pejabat fungsional pengendali frekuensi. Sementara UPT Bengkulu dengan jumlah pegawai hanya 20 orang memiliki 7 orang pejabat fungsional pengendali frekuensi. Jumlah pejabat fungsional pengendali frekuensi terbanyak terdapat di UPT Monfrek Semarang sebanyak 15 orang, diikuti oleh UPT Monfrek Palembang dan UPT Monfrek DKI Jakarta dengan 14 pejabat fungsional. UPT lain yang memiliki pejabat fungsional pengendali frekuensi cukup banyak adalah UPT Makassar, UPT Yogyakarta dan UPT Batam. Beberapa UPT Monfrek belum memiliki pejabat fungsional pengendali frekuensi seperti UPT Tahuna, UPT Manokwari dan UPT Mamuju. Ketiga UPT Monfrek yang belum memiliki pejabat fungsional pengendali frekuensi ini adalah UPT yang masih berstatus Loka Monitoring atau Pos Monitoring. Khusus untuk UPT Mamuju dan UPT Manokwari adalah UPT yang baru dibentuk di tahun 2012 ini. UPT Sorong dan UPT Gorontalo yang pada semester 1-2012 belum memiliki pegawai pejabat fungsional pengendali frekuensi, pada akhir tahun 2012 ini masing-masing telah memiliki 3 dan 2 pejabat fungsional pengendali frekuensi. Jika dibandingkan dengan kondisi di semester 1, juga terdapat peningkatan jumlah pejabat fungsional pengendali frekuensi secara total maupun per UPT. Pada semester 2 ini terdapat penambahan 33 pejabat fungsional pengendali Tabel 3.7. Perbandingan Jumlah Pejabat fungsional Pengendali semester 1 dan 2 Tahun 2012 No UPT Fungsional Pengendali No UPT Fungsional Pengendali Sem-1 Sem-2 Δ Sem-1 Sem-2 Δ 1 UPT NAD 2 5 +3 20 UPT Samarinda 6 7 +1 2 UPT Medan 7 8 +1 21 UPT Balikpapan 6 6 3 UPT Padang 3 6 +3 22 UPT Pontianak 4 7 +3 4 UPT Pekanbaru 3 3 23 UPT Palangkaraya 5 7 +2 5 UPT Jambi 7 8 +1 24 UPT Banjarmasin 4 2 -2 6 UPT Pangkalpinang 6 3 -3 25 UPT Manado 1 1 7 UPT Batam 5 10 +5 26 UPT Palu 5 6 +1 8 UPT Palembang 11 14 +3 27 UPT Makasar 13 13 9 UPT Bengkulu 8 7 -1 28 UPT Ambon 5 5 10 UPT Lampung 6 6 29 UPT Gorontalo 2 +2 11 UPT DKI Jakarta 12 14 +2 30 UPT Ternate 3 2 -1 12 UPT Banten 6 6 31 UPT Kendari 3 3 13 UPT Bandung 9 9 32 UPT Jayapura 2 7 +5 14 UPT Yogyakarta 13 13 33 UPT Merauke 4 3 -1 15 UPT Semarang 9 15 +6 34 UPT Tahuna 16 UPT Surabaya 5 5 35 UPT Sorong 3 +3 17 UPT Denpasar 4 4 36 UPT Mamuju 18 UPT Mataram 2 2 37 UPT Manokwari 19 UPT Kupang 5 5 36 frekuensi dibanding semester 1 atau meningkat sebesar 18. Beberapa UPT yang mengalami penambahan pejabat fungsional pengendali dalam jumlah yang cukup besar adalah UPT Batam, UPT Semarang, dan UPT Jayapura yang masing-masing bertambah 5 dan 6 pejabat fungsional pengendali frekuensi di semester 2. Beberapa UPT lain juga bertambah sebanyak 3 pejabat fungsional pengendali frekuensi. Sebaliknya UPT Bengkulu, UPT Ternate, UPT Merauke berkurang 1 pejabat fungsional dan UPT Banjarmasin berkurang 2 pejabat fungsional pengendali frekuensi di semester 2 ini. 37 4 BAB 38 39

4.1. Pendahuluan