5. Izin Hak Labuh Satelit

101 Agenda Item Uraian Hasil Koordinasi 3.2.1 Pembahasan General Agreement untuk koordinasi antara jaringan satelit Indosat dan Intelsat pada pita C dan Ku Untuk pita C, nilai yang disepakati tetap merujuk pada General Agrrement yang telah dibuat sebelumnya pada tahun 1999. Untuk pita Ku, belum dicapai kesepakatan nilai untuk General Agreement . Pembahasan akan dilanjutkan melalui korespondensi atau pada pertemuan koordinasi satelit mendatang. 3.2.2 Koordinasi antara Jaringan Satelit PALAPA-C4-K 150.5Eterhadap INTELSAT5A 157E, INTELSAT6 157E, INTELSAT7 157E dan INTELSAT8 157E 157E pada pita Ku; koordinasi antara Jaringan Satelit PALAPA- C4-C4-A terhadap INTELSAT5A 157E, INTELSAT6 157E, INTELSAT7 157E dan INTELSAT8 157E 157E pada pita C dan Ku; serta koordinasi antara jaringan satelit PALAPA-C4-B 150.5E terhadap Intelsat series di slot orbit 157E pada pita C dan Ku Completed 3.2.3 Koordinasi antara Jaringan Satelit PALAPA-C1-B 113E terhadap jaringan satelit Intelsat series di slot orbit 157E pada pita C dan Ku Completed 3.3.1 Koordinasi antara Jaringan Satelit LAPANSAT NGSO dan CYGNUS NGSO pada pita 2 206.5 – 2 233.5 MHz Akan dibahas melalui korespondensi atau pada pertemuan koordinasi satelit mendatang 3.4 Diskusi teknis terkait pengubahan label V Favourable menjadi O Obtained pada publikasi status koordinasi Part II-S filing PALAPA series di slot orbit 108E dan 118E pada pita C and Kuterhadap jaringan satelit Amerika Serikat Akan diminta asistensi ITU 3.5 Klarifikasi status suppressed untuk jaringan satelit USASAT-76D di slot orbit 116.5 E Clarified Completed

5.4. 5. Izin Hak Labuh Satelit

Setiap penggunaan satelit asing di Indonesia harus dilengkapi dengan hak labuh. Hak Labuh Landing Right Satelit adalah hak untuk menggunakan satelit asing yang diberikan oleh Menteri kepada penyelenggara telekomunikasi atau lembaga penyiaran. Setiap penyelenggara telekomunikasi atau penyiaran yang akan menggunakan satelit asing wajib memiliki hak labuh. 102 Untuk semester 2 tahun 2012, Ditjen SDPPI telah mengeluarkan 9 sembilan hak labuh landing right kepada penyelenggara telekomunikasiyang menggunakan 12 dua belas satelit asing. Dengan demikian, hingga saat ini Ditjen SDPPI telah menerbitkan 92 hak labuh satelit asing untuk penggunaan 32 satelit asing. Satelit asing yang digunakan berasal dari 13 Administrasi yaitu Belanda, Belarusia, China, Inggris, Jepang, Jerman, Malaysia, Singapura, Thailand, Tonga, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat dan Luxemburg. NO NOMOR HAK LABUH NAMA PERUSAHAAN NAMA SATELIT SLOT ORBIT ADMINISTRASI 1 20 -OSDJSDPPI.2HLS72012 PT. KHASANAH TEKNOLOGI PERSADA JCSAT-4B 124° BT JEPANG 2 21 -OSDJSDPPI.2HLS72012 PT.TEPIAN MULTIMEDIA ASIASAT 3S 105.5° BT CHINA ASIASAT 5 100.5° BT CHINA 3 22 -OSDJSDPPI.2HLS72012 PT. MEGA MEDIA INDONESIA ABS-1 75° BT BELARUSIA 4 23 -OSDJSDPPI.2HLS72012 PT. SRIWIJAYA MITRA MEDIA ASIASAT 3S 105.5° BT CHINA ASIASAT 5 100.5° BT CHINA 5 24 -OSDJSDPPI.2HLS82012 PT. PATRA TELEKOMUNIKASI INDONESIA CHINASAT-10 110.5° BT CHINA 6 25 -OSDJSDPPI.2HLS92012 PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk CHINASAT-10 110.5° BT CHINA JCSAT-5A 132° BT JEPANG 7 26 -OSDJSDPPI.2HLS102012 PT. PASIFIKTEL INDOTAMA INTELSAT 12 45° BT JERMAN 8 27 -OSDJSDPPI.2HLS102012 PT. BIZNET MULTIMEDIA INTELSAT 8 166° BT AMERIKA SERIKAT ASIASAT 3S 105.5° BT CHINA ASIASAT 5 100.5° BT CHINA APSTAR 7 76.5° BT CHINA MEASAT 3 132° BT JEPANG APSTAR 5 138° BT TONGA ABS-1 75° BT BELARUSIA 9 28 -OSDJSDPPI.2HLS122012 PT. PASIFIKTEL INDOTAMA EUTELSAT 172A 172° BT AMERIKA SERIKAT Tabel 5.14. Izin Hak Labuh Satelit di Indonesia semester 2-2012 PT. Biznet Multimedia memiliki ijin hak labuh terbanyak, yaitu untuk 7 satelit. Beberapa satelit digunakan secara bersama dan dimiliki izin hak labuh satelitnya oleh lebih dari satu perusahaan seperti CHINASAT 10, ABS-1, ASIASAT 3S, ASIASAT 5 dan MEASAT 3. Administrator dari satelit yang diterbitkan izin hak labuhnya terdiri dari beberapa negara yaitu Amerika Serikat, Jerman, China, Tonga, Malaysia, 103 Jepang, Belanda,dan Belarusia. China menjadi negara yang paling banyak menjadi administrator satelit yang diberikan izin hak labuh pada semester 2 tahun 2012 ini yaitu untuk 4 satelit yang dioperasikan oleh 5 perusahaan pengelola. Sedangkan Amerika Serikat dan Jepang masing–masing untuk 2 satelit. Dari sisi slot orbit, izin hak labuh yang dikeluarkan berada pada slot antara 45° BT sampai 166° BT. gambar 5.3. Perkembangan Jumlah Izin Satelit yang sudah diterbitkan 2007 36 2008 2009 12 8 2010 20 9 011 2012 10 18 104 Izin Hak Labuh Satelit di Indonesia Semester II Tahun 2012 S L O T O R B IT 1 6 6 ° B T 1 7 2 ° B T 7 5 ° B T 1 5 .5 ° B T 1 .5 ° B T 1 1 .5 ° B T 7 6 .5 ° B T 1 2 4 °B T 1 3 2 ° B T 9 1 .5 ° B T 4 5 °B T 1 3 8 ° B T A D M IN IS T R A S I A m e ri k a S e ri k a t A m e ri k a S e ri k a t B e la ru si a C h in a C h in a C h in a C h in a Je p a n g Je p a n g M a la y si a Je rm a n T o n g a N o NOMOR HAK LABUH NAMA PERUSAHAAN JU M L A H IN T E L S A T -8 E U T E L S A T -1 7 2 A A B S -1 A S IA S A T 3 S A S IA S A T 5 C H IN A S A T -1 A P S T A R -7 JC S A T -4 B JC S A T -5 A M E A S A T -3 IN T E L S A T -1 2 A P S T A R -5 T E L S T A R 1 8 1 20 -OSDJSDPPI.2HLS72012 PT. KHASANAH TEKNOLOGI PERSADA X 2 21 -OSDJSDPPI.2HLS72012 PT.TEPIAN MULTIMEDIA X X 3 22 -OSDJSDPPI.2HLS72012 PT. MEGA MEDIA INDONESIA X 4 23 -OSDJSDPPI.2HLS72012 PT. SRIWIJAYA MITRA MEDIA X X 5 24 -OSDJSDPPI.2HLS82012 PT. PATRA TELEKOMUNIKAS I INDONESIA X 6 25 -OSDJSDPPI.2HLS92012 PT. TELEKOMUNIKAS I INDONESIA, Tbk X X 7 26 -OSDJSDPPI.2HLS102012 PT. PASIFIKTEL INDOTAMA X 8 27 -OSDJSDPPI.2HLS102012 PT. BIZNET MULTIMEDIA X X X X X X X 9 28 -OSDJSDPPI.2HLS122012 PT. PASIFIKTEL INDOTAMA X TOTAL 1 1 2 3 4 1 1 1 1 1 1 1 TOTAL BERDASARKAN ADMINISTRASI 2 2 9 2 1 1 1 Tabel 5.15. Peta Izin Hak Labuh Satelit menurut pemilik dan administrator 105 6 BAB 106 107 Spektrum frekuensi radio frekuensi merupakan sumber daya yang sangat vital dan terbatas dalam dunia telekomunikasi. Perkembangan teknologi dalam bidang telekomunikasi khususnya telekomunikasi seluler dan layanan internet serta komunikasi khusus lainnya yang berbasis nirkabel menyebabkan pemanfaatan sumberdaya frekuensi juga menjadi sangat tinggi. Hal ini berimplikasi pada perlunya pengelolaan, pengaturan dan pengawasan penggunaan frekuensi di wilayah Indonesia. Apalagi pemanfaatan frekuensi juga sudah menggunakan berbagai perangkat telekomunikasi dan teknologi yang semakin berkembang dan perangkat yang semakin beragam. Peningkatan penggunaan frekuensi juga diikuti dengan semakin beragamnya penggunaan frekuensi untuk berbagai kebutuhan karena penggunaan sarana telekomunkasi yang semakin variatif dengan penggunaan teknologi yang semakin tinggi pula. Statistik bidang operasi frekuensi menunjukkan kondisi terkini penggunaan pita spektrum frekuensi oleh berbagai pihak dan untuk berbagai kebutuhan serta frekuensi menurut dinasservice dan pita. Pemanfaatan frekuensi oleh berbagai pihak merupakan bagian penting dalam pengelolaan sumber daya frekuensi untuk kegiatan komunikasi dan informatika, khususnyadalam melakukan monitoring penggunaan frekuensi oleh stakeholder sesuai dengan jenis pita frekuensi yang digunakan. Pengelolaan penggunaan frekuensi ini BAB 6 108 juga terkait dengan tingkat pemanfaatan frekuensi yang telah berlangsung khususnya untuk beberapa jenis frekuensi yang digunakan oleh publik dan sebaran antar daerah. Selain pemanfaatan frekuensi oleh stakeholder penggunaan dan kebijakan pengelolaannya oleh pemerintah sebagai regulator, pengelolaan frekuensi juga terkait dengan seleksi terhadap operator pengguna frekuensi.Dalam hal ini, izinsertiikasi menjadi mekanisme seleksi dan kontrol terhadap masyarakat pengguna frekuensi. Terdapat tiga jenis ijinsertiikasiyang terkait dengan penggunaan frekuensi oleh perorangan yaitu Izin Amatir Radio IAR, Izin Komunikasi Radio Antar Penduduk IKRAP dan Sertiikat Komunikasi Amatir Radio SKAR. Disamping melalui mekanisme izin, kontrol untuk menjamin penggunaan frekuensi secara benar dan bijak dilakukan melalui pendidikan dan pengujian yang dilakukan terhadap calon operator radio pengguna frekuensi. Pelatihan dan pengujian yang dilakukan terdiri dari Sertiikasi Kecakapan Operator Radio Konsesi SKOR dan Radio Elektronika dan Operator Radio REOR. Melalui instrumen izin, pelatihan dan pengujian bagi pengguna frekuensi radio khususnya untuk spektrum frekuensi yang banyak digunakan masyarakatakan berjalan lebih baik dan tidak saling merugikan antar pengguna dan mendukung penataan frekuensi yang dilakukan.

6.1. Ruang Lingkup