148
2. Dari hasil kegiatan monitoring tersebut, didapat hasil frekuensi yang termonitor, kemudian data frekuensi yang termonitor tersebut
diidentiikasi dan dibandingkan hasil monitoring dengan data Izin Stasiun Radio ISR yang terdapat di Sistem Informasi Manajemen SDPPI SIMS.
3. Dari hasil identiikasi tersebut, temuan pancaran spektrum frekuensi dapat diklasiikasikan menjadi :
a Frekuensi yang memiliki izin ISR dan sesuai dengan peruntukan dan sesuai dengan karateristik teknis izinnya.
b Frekuensi yang memiliki izin ISR namun tidak sesuai dengan peruntukan dan sesuai dengan karateristik teknis izinnya.
c Frekuensi yang tidak memiliki izin ISR, atau bisa disebut dengan frekuensi illegal.
4. Hasil data yang telah diidentiikasi selanjutnya ditindaklanjuti dengan tahapan penertiban dilapangan dimana hasil monitoring yang illegal
tidak memiliki ISR dijadikan target operasinya, namun demikian tidak semua hasil monitoring dijadikan target operasi keseluruhan hal ini
mengingat keterbatasan biaya dan waktu penertiban yang ada di program kerja UPT, selebihnya hasil monitoring yang berstatus illegal tanpa izin
akan dijadikan obyek pembinaan secara bersamaan melalui program sosialisasi penggunaan frekuensi radio di masing-masing wilayah kerja
UPT.
Selain memantau penggunaan frekuensi, kegiatan pengendalian juga dilakukan dengan memantau penggunaan perangkat oleh berbagai kegiatan
pemanfaatan sumberdaya pos dan informatika. Pemantauan dilakukan terkait dengan kesesuaian dengan peraturan atau kelayakan dari perangkat yang
digunakan. Statistik pada bagian ini juga menyajikan kondisi dan kinerja dari Unit Pelaksana Teknis UPT monitoring dan frekuensi sebagai ujung tombak
kegiatan pemantauan dan engendalian penggunaan perangkat dan frekuensi. Monitoring atas kondisi dan kinerja UPT ini sangat penting untuk memastikan
UPT dalam melakukan tugas dan fungsi dengan baik dalam melakukan pemantauan perangkat dan penggunaan frekuensi.
7.1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penyajian data pada bidang pengendalian sumber daya dan perangkat ini dibagi untuk kegiatan pengendalian frekuensi radio yang
dilakukan UPT Bidang Monitor Spektrum Frekuensi Radio BalaiLokaPos dan pengendalian perangkat pos dan informatika yang akan dipaparkan pada
149
bagian ini. Penyajian data Pengendalian Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika merupakan wujud dari hasil pengaturan sumber daya dan perangkat
pos dan informatika oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika sebagai regulator. Pengaturan dan penataan frekuensi
dilakukan untuk menghindari terjadinya interferensi baik interferensi antar sistem maupun interferensi antar pengguna dalam suatu sistem. Pengaturan dan
penataan frekuensi juga dilakukan untuk tujuan eisiensi penggunaan spektrum frekuensi sehingga tidak terjadi pemborosan dalam pemakaiannya. Data yang
dimunculkan dalam statistikPengendalianSumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatikaini meliputi :
1 Monitoring penertiban penggunaan spektrum frekuensi radio selama
tahun 2012; 2 Tindakan terhadap pelanggaran penggunaan spektrum frekuensi radio
selama tahun 2012; 3 Temuan gangguan spektrum frekuensi radio selama tahun 2012;
4 Monitoring dan penertiban penggunaan perangkat pos dan informatika semester 2 dan total tahun 2012;
5 Kondisi masing-masing UPT Monitoring Spektrum Frekuensi Radio semester 2 tahun 2012.
7.2. Konsep dan Deinsi
Beberapa konsep dan deinisi yang terdapat dalam pemaparan data tentang Pengendalian Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika adalah sebagai
berikut : •
Spektrum Frekuensi Radio adalah susunan pita frekuensi radio yang mempunyai frekuensi lebih kecil dari 3000 GHz sebagai satuan getaran
gelombang elektromagnetik yang merambat dan terdapat dalam dirgantara ruang udara dan antariksa;
• Perangkat pos dan informatika adalah segala jenis perangkat dan alat
yang digunakan untuk kegiatan pos, telekomunikasi dan informatika yang harus melalui proses pengujian standard untuk digunakan di wilayah
hukum Indonesia;
• monitoring dan pengendalian adalah kegiatan pengawasan dan
pengendalian atas penggunaan frekuensi dan perangkat pos dan infornatika oleh berbagai pihak yang dilakukan melalui pengarahan dan
pengaturan untuk menjamin keamananan dan tidak terjadi gangguan dalam penggunaanya.
•
Termonitor: adalah frekuensi radio yang berhasil dimonitor dari kegiatan
150
monitoring yang ada di UPT seperti monitoring rutin, monitoring atas permintaan, monitoring even tertentupenting dan monitoring gangguan
radio. •
Teridentiikasi: adalah frekuensi termonitor yang berhasil diidentiikasi ditemukenali penggunanya melalui tahapan observasi, validasi,
pengukuran, deteksi sumber pancaran berdasarkan jenis Kelas Dinas, Kelas Stasiun dan emisi yang digunakan.
•
Legal
: adalah frekuensi teridentiikasi yang diketahui telah memiliki izin sesuai peruntukannya berdasarkan dokumen perizinan yang dimiliki dan
database SIMS. •
Illegal
: adalah frekuensi teridentiikasi yang diketahui tidak memiliki izin penggunaannya berdasarkan veriikasivalidasi database.
•
Tidak Sesuai PeruntukannyaISR: adalah frekuensi yang digunakan dengan izin namun dalam operasinya tidak sesuai dengan karakteristik
parameter yang di tentukan dalam ISRnya. •
Monitor Lanjutmasih dimonitor: adalah frekuensi termonitor namun belum teridentiikasi penggunanya oleh karena alasan teknis operasional
stasiun radio bersangkutan dan kesiapan kondisi perangkat monitor saat dipergunakan saat itu.
•
Izin Kadaluarsa : adalah pelanggaran penggunaan frekuensi dengan izin namun batas waktu penggunaannya belum diperpanjang.
•
Disita: adalah tindakan pengamanan perangkat komunikasi radio yang dioperasikan tanpa izin illegal.
•
Disegel: adalah tindakan pengamanan perangkat radio illegal dengan cara dibungkus dan disegel ditempat.
•
Diperingatkan: adalah tindakan dengan teguran secara tertulis pada pengguna frekuensi radio yang melakukan pelanggaran
•
Jumlah : adalah jumlah keseluruhan dari pelanggaran dan tindakan yang diambil dari suatu operasi penertiban frekuensi radio.
UPT Monitor Spektrum Frekuensi Radio sebagai salah satu unit kerja yang mendukung kegiatan pengendalian sumber daya dan perangkat pos dan
informatika memiliki fungsi utama melakukan monitoring terhadap penggunaan frekuensi dan perangkat radio frekuensi oleh berbagai pihak dalam rangka
pengaturan pemanfaatan frekuensi secara benar. Tugas ini dilakukan oleh keberadaan unit-unit monitoring di daerah yang berbentuk balai, loka maupun
pos monitoring dengan berbagai tingkatan. Terdapat 37 UPT Monfrek yang tersebar di seluruh Indonesia. Secara rutin UPT yang tersebar di 37 lokasi
melakukan kegiatan monitoring dan peneriban penggunaan frekuensi dan keberadaan perangkat yang digunakan dalam pemanfaatan frekuensi radio.
151
Khusus untuk kegiatan monitoring dan penertiban perangkat, tidak semua UPT melakukan jenis kegiatan monitoring dan penertiban yang sama.
7.3. Monitoring dan Penertiban frekuensi dan Perangkat Telekomunikasi