191
8.4. Neraca Perdagangan Alat dan Perangkat Telekomunikasi
Pemberian sertiikat atas alat dan perangkat telekomunikasi yang akan masuk sebagai bukti kelulusan dengan standard alat yang akan digunakan
di Indonesia. Standardisasi diperlukan untuk memastikan alat dan perangkat telekomunikasi yang masuk ke Indonesia telah memenuhi standar alat dan
perangkat yang telah ditetapkan untuk digunakan di wilayah Indonesia. Penerbitan sertiikat standardisasi yang besar untuk suatu jenis alat dan
perangkat secara implisit menunjukkan tingginya arus masuk impor untuk jenis alat dan perangkat telekomunikasi tersebut. Neraca perdagangan
perangkat telekomunikasi menunjukkan arus keluar ekspor dan masuk impor perangkat telekomunikasi dari dan ke Indonesia. Informasi ini
memberikan gambaran tentang besarnya arus keluar dan terutama masuknya alat dan perangkat telekomunikasi ke Indonesia yang membutuhkan perhatian
dari bidang standardisasi alat dan perangkat.
Neraca perdagangan perangkat telekomunikasi Indonesia sejak tahun 2006 menunjukkan keseimbangan perdagangan balance of trade yang awalnya
positif dengan kecenderungan selisih gap yang semakin kecil sampai akhirnya menjadi negatif sejak tahun 2008. Sampai dengan tahun 2007,
perdagangan alat dan perangkat telekomunikasi Indonesia sebenarnya masih surplus dimana ekspor perangkat telekomunikasi baik nilai maupun beratnya
masih lebih besar daripada impornya seperti ditunjukkan tabel 8.6. Hal ini menunjukkan bahwa sampai tahun 2007, kinerja industri dan perdagangan
alat dan perangkat telekomunikasi Indonesia di pasar internasional masih cukup baik.
Pada tahun 2008, sebetulnya nilai ekspor alat dan perangkat telekomunikasi Indonesia masih meningkat sebesar 32. Namun pada saat yang sama impor
Ekspor Impor
Nilai US
Berat kg
Nilai US
Berat kg
2006
912.615.463 63.646.802
209.462.317 22.769.222
2007 791.072.473
61.144.702 664.248.080
18.671.184
2008 1.044.207.325
55.282.207 1.130.915.894 20.398.992
2009
1.886.732.217 42.314.730 2.503.657.803
48.611.492
2010 2.310.105.995
56.333.735 3.619.695.162 62.600.497
2011 2.681.090.192
66.745.199 4.246.802.605 55.264.763
2012
1.284.076.360 28.578.023 3.893.405.777
51.044.989
Tabel 8.6. Ekspor dan Impor
alat dan Perangkat Telekomunikasi
2006-2012
192
alat dan perangkat telekomunikasi ke Indonesia juga meningkat sebesar 70,3 sehingga kinerja perdagangan perangkat telekomunikasi menunjukkan
terjadinya deisit dimana total ekspor masih lebih rendah dari total impornya. Namun pada tahun ini sesungguhnya selisih nilai ekspor dan impor alat dan
perangkat telekomunikasi ini masih sangat kecil. Bahkan dari sisi volumenya, berat eskpor alat dan perangkat telekomunikasi Indonesia masih lebih besar
daripada impornya. Selanjutnya, sampai dengan tahun 2011 ekspor alat dan perangkat telekomunikasi Indonesia juga masih terus meningkat dengan
peningkatan rata-rata sebesar 39,7 per tahun. Namun pada saat yang sama impor juga semakin meningkat dengan pertumbuhan yang lebih tinggi dari
ekspor. Impor produk telekomunikasi yang masuk ke Indonesia pada periode 2008-2011 meningkat sebesar 61.1. Dengan demikian gap antara ekspor
dan impor juga semakin besar dan neraca perdagangan alat dan perangkat telekomunikasi Indonesia semakin negatif.
Memasuki tahun 2012, terjadi penurunan ekspor alat dan perangkat telekomunikasi yang tajam dengan penurunan mencapai 52,1. Pada
saat yang sama, impor produk telekomunikasi yang masuk ke Indonesia sebetulnya juga mengalami penurunan. Namun penurunan impor alat dan
perangkat telekomunikasi pada tahun 2012 hanya sebesar 8,3. Dengan demikian, penurunan ekspor masih jauh lebih besar daripada penurunan
impor sehingga neraca perdagangan alat dan perangkat telekomunikasi Indonesia juga semakin negatif. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa kinerja
perdagangan alat dan perangkat telekomunikasi menunjukkan kondisi yang kurang baik setelah pada tahun 2011 mengalami perbaikan.
Gambar 8.11 menunjukkan bahwa sampai tahun 2009 ekspor alat dan perangkat telekomunikasi masih menunjukkan trend pertumbuhan yang
positif. Namun memasuki tahun 2010 tingkat pertumbuhannya semakin rendah meskipun masih tumbuh positif. Tahun 2011 trend pertumbuhan yang
menurun masih terus berlanjut. Sementara nilai impor justru mengalami tren pertumbuhan yangmeningkat sampai tahun 2009dan meskipun mengalami
penurunan pertumbuhan memasuki tahun 2010, namun penurunannya tidak sebesar ekspor.
Memasuki tahun 2012, meskipun sama-sama mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, namun penurunan ekspor masih jauh lebih besar daripada penurunan impor
sehingga neraca perdagangan alat dan perangkat telekomunikasi Indonesia juga semakin negatif.
193
Pertumbuhan ekspor sedikit lebih baik dan sedikit mengalami penurunan pada tahun 2011. Hal ini ditunjukkan dengan graik penurunan yang lebih
landai Sebaliknya pertumbuhan nilai impor produk telekomunikasi dan informatika semakin menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Graik
penurunan pertumbuhan impor produk telekomunikasi dan informatika pada tahun 2011 ini juga lebih tajam dibandingkan. Namun memasuki tahun 2012
ekspor mengalami pertumbuhan yang negatif dan nilainya menurun cukup tajam dibanding tahun 2012. Impor produk telekomunikasi juga mengalami
penurunan negatif, namun tren penurunannya tidak setajam penurunan ekspor.
2007 2008
2009 2010
2011 2012
Nilai Ekspor -13.3 32.0
80.7 22.4
16.1 -52.1
Berat Ekspor -3.9
-9.6 -23.5
33.1 18.5
-57.2 Nilai Impor
217.1 70.3
121.4 44.6
17.3 -8.3
Berat Impor -18.0
9.3 138.3
28.8 -11.7
-7.6 -100
-50 50
100 150
200 250
gambar 8.11. Trend Pertumbuhan
Ekspor dan Impor Perangkat Telekomunikasi
2006-2012
194
195
9
BAB
196
197
9.1. Ruang Lingkup