225
mencapai 965,7. Hal ini disebabkan realisasi PNBP lain-lain pada tahun 2010 yang masih sangat rendah meskipun juga telah melebihi target yang
ditetapkan. Pencapaian realisasi PNBP yang tinggi pada tahun 2011 yang meningkat sebesar 965,7 dibanding tahun sebelumnya dan tingkat
pencapaian sebesar 2785 dari target tidak mendorong peningkatan target peneriman PNBP dari lain-lain ini. Akibatnya, ketika realisasi PNBP lain-lain
ini meningkat kembali pada tahun 2012 meskipun hanya sebesar 31,2, namun jauh melebihi target penerimaan yang ditetapkan.
10.3.5. Komposisi PNbP bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika
Secara keseluruhan penerimaan PNBP di Direktorat Jenderal SDPPI menunjukkan kecenderungan peningkatan dan melampui target yang ditetapkan kecuali
untuk penerimaan dari REOR dan SKOR. Secara total, penerimaan dari PNBP DirektoratJenderal SDPPI ini juga mengalami peningkatan dibanding tahun
sebelumnya setelah pada tahun 2011 mengalami penurunan. Peningkatan ini terjadi karena meningkatnya realisasi penerimaan dari BHP Frekuensi dengan
nominal yang cukup besar. Sementara penerimaan dari PNBP ini merupakan kontributor utama penerimaan PNBP Direktorat Jenderal SDPPI. Peningkatan
PNBP dari BHP Frekuensi menyebabkan peningkatan total PNBP sebesar 3,4. Padahal pada tahun 2011, total penerimaan PNBP ini menurun sebesar 17,6
setelah selama 3 tahun berturut-turut meningkat rata-rata 42,8 per tahun.
Peningkatan realisasi PNBP tahun 2012 ini didorong oleh peningkatan realisasi PNBP dari BHP Frekuensi yang meningkat 3,3. Meskipun sumber
PNBPlainnya mengalami peningkatan yang lebih besar seperti PNBP lain- lain, PNBP dari standaardisasi, PNBP REOR dan SKOR dan PNBP dari IAR dan
IKRAP, namun karena kontribusi terbesar adalah dari BHP Frekuensi, maka peningkatan total PNBP juga lebih didorong oleh peningkatan realisasi PNBP
dari BHP Frekuensi.
500, 1,000,
1,500, 2,000,
2,500, 3,000,
3,500, 4,000,
- 000
000 000
000 000
000 000
000
200 07
2008 Target
2009 Realis
2010 20
sasi 011
2012 2
gambar 10.5. Perbandingan antara
Target dan Realisasi PNbP dari Lain-Lain
226
Peningkatan penerimaan PNBP dari BHP Frekuensi pada tahun 2012 sebesar hampir Rp. 0,2 Triliun tidak banyak menyebabkan terjadinya pergeseran
komposisi penerimaan PNBP dari berbagai sumber. PNBP dari BHP Frekeunsi masih menjadi kontributor utama PNBP bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos
dan Informatika dengan proporsi sebesar 99,18 pada tahun 2012 atau hanya sedikit menurun dibanding tahun 2011 yang mencapai 99,22. Sementara
kontribusi dari tiga sumber PNBP mengalami peningkatan yaitu PNBP yang berasal dari standardisasi, IAR dan IKRAP dan PNBP lain-lain. Proporsi PNBP
bidang standardisasi meningkat dari 0,74 menjadi 0,76 sementara proporsi PNBP dari IAR dan IKRAP proporsinya meningkat dari 0,012 menjadi 0,014
serta dan PNBP lain-lain meningkat dari 0,003 menjadi 0,033. Peningkatan proporsi ini terjadi akibat peningkatan PNBP dari ketiga sumber tersebut dan
pada saat yang sama terjadi penurunan tajam pada PNBP bidang frekuensi.
Peningkatan kembali peneriman PNBP bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika SDPPI pada tahun 2012 setelah menurun pada tahun
2011 tidak diikuti dengan peningkatan kontribusi bidang SDPPI ini terhadap penerimaan negara. Hal ini disebabkan peningkatan PNBP dari bidang sumber
daya dan perangkat masih lebih rendah daripada peningkatan penerimaan negara, termasuk total penerimaan negara bukan pajak.Dalam formasi PNBP
bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika, besaran nilai PNBP yang dihasilkan memang lebih kecil daripada saat masih formasi bidang pos
No Tahun
Standarisasi BHP Frekuensi
PREOR dan SKOR
IAR dan IKRAP
Lain-Lain
Total PNBP 1
2007 17,609,534
3,368,167,815 48,250
27,577 88,435
3,385,941,611
2 2008
29,862,510 6,016,990,914
143,467 6,227
116,979 6,047,120,097
3 2009
47,233,912 8,109,402,316
182,875 55,909
115,570 8,156,990,582
4 2010
53,883,832 10,693,583,819 75,600
913,982 271,147 10,748,728,380
5 2011
65.276.436 8.790.907.340
71.360 1.082.896
2.889.665 8.860.227.699
6 2012
69.626.769 9.085.108.514
104.710 1,314,140
3,791,750 9,159,945,883
Tabel 10.6. Realisasi PNbP
bidang SDPPI Tahun 2007-2012
Rp. 000
20 40
60 80
100
Lain-lain IAR dan IKRA
PREO dan SK BHP Frekuen
Standarisasi 2007
0.003 AP
0.001 KOR 0.001
si 99.475 0.520
2008 0.002 0
0.000 0 0.002 0
99.502 99 0.494 0
2009 20
0.001 0.00 0.001 0.00
0.002 0.00 9.417 99.4
0.579 0.50 010
2011 03 0.033
09 0.012 01 0.001
487 99.218 01 0.737
1 2012
0.041 0.014
0.001 8 99.183
0.760
gambar 10.6. Proporsi peneriman
PNbP antar bidang dalam PNbP SDPPI
227
dan telekomunikasi. Hal ini disebabkan penerimaan PNBP dari bidang pos dan telekomunikasi dan PNBP dari universal service obligation USO telekomunikasi
tidak lagi dimasukkan. Kontribusi diukur dari proporsi PNBP bidang SDPPI terhadap Penerimaan Negara Dalam Negeri PNDN termasuk pajak, proporsi
terhadap total Penerimaan Negara Bukan Pajak termasuk dari minyak dan gas bumidan laba BUMN dan proporsi terhadap PNBP lainnya.
Kontribusi PNBP bidang SDPPI terhadap Penerimaan Negara Dalam Negeri mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya dari 0,74 menjadi
0,68. Sementara kontribusi PNBP bidang SDPPI terhadap total PNBP juga mengalami penurunan dari 2,73 menjadi 2,68 meskipun kontribusinya
masih cukup baik. Kontribusi PNBP bidang SDPPI terhadap PNBP lainnya dalam penerimaan negara juga masih cukup baik diatas 10 meskipun mengalami
penurunan cukup tajam dari 12,92 pada tahun 2011 menjadi 12,58 pada tahun 2012. Penurunan kontribusi PNBP pada tahun 2012 ini selain disebabkan
oleh dikeluarkannya penerimaan PNBP dari bidang pos, bidang telekomunikasi dan PNBP dari universal service obligation USO telekomunikasi dari struktur
penerimaan PNBP bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika, juga disebabkan oleh peningkatan PNBP bidang SDPPI yang tidak sebesar
peningkatan total penerimaan negara. Jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2010, hal ini juga disebabkan penerimaan PNBP dari BHP Frekuensi pada tahun
2012 yang masih lebih rendah dari tahun 2010
Kontribusi P terhada
Kontribusi P terhadap T
Kontribusi terhadap PN
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
PNBP SDPPI p PNDN
PNBP SDPPI Total PNBP
PNBP SDPPI NBP Lainnya
2007 20
0.480 0.6 1.574 1.8
7.474 10.6 008
2009 28 0.940
57 3.602 68414.893
2010 0.971 0
3.990 2 18.21212
2011 201
0.739 0.67 2.730 2.68
2.91712.58 12
5 5
82
gambar 10.7. Kontribusi PNbP
bidang SDPPI terhadap penerimaan negara
Meskipun nilai PNBP bidang SDPPI mengalami peningkatan pada tahun 2012, namun kontribusi PNBP ini terhadap penerimaan negara justru mengalami penurunan. Hal ini
disebabkan peningkatan PNBP bidang SDPPI ini masih lebih rendah daripada peningkatan penerimaan negara
228
10.4. Peran Industri Pos dan Telekomunikasi dalam Pendapatan Nasional