Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris

Kosakata berarti perbendaharaan kata. Tarigan 2011: 2 mengatakan bahwa “kualitas keterampilan berbahasa seseorang bergantung kepada kuantitas dan kualitas kosakata yang dimilikinya. Semakin kaya kosakata yang kita miliki, semakin besar pula kemungkinan kita terampil berbahasa”. Sehingga, seseorang akan terampil berbahasa seiring dengan jumlah kosakata yang dimiliki. Ada beberapa hal yang dipelajari dalam menguasai kosakata. Davies 2000: 60 mengemukakan bahwa The aspect of new Vocabulary items that you may need to know about and learners may need to learn are similar to those of other new language items such as grammatical patterns or functional expressions. Essentially, these aspects are meaning, use in communication, pronunciation, and spelling, and grammar. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa aspek kosakata baru yang diperlukan siswa adalah meaning yaitu arti kata, use in communication yaitu penggunaan kata dalam komunikasi, pronunciation yaitu pengucapan, spelling berarti ejaan, dan grammar yang mempelajari tentang tata bahasa. Sehingga, untuk menguasai kosakata Bahasa Inggris, siswa harus mengenal kata, arti kata, hafal, dapat melafalkan, mengeja, dan menulis kosakata. Sementara itu, Harmer 2001: 16 mengatakan pendapatnya bahwa hal yang dipelajari dalam kosakata antara lain word meaning, extend their use, word combine, dan grammar of word. Word meaning mempelajari arti kata, extend their use berkaitan dengan penggunaan kosakata, word combine mempelajari kombinasi kata, dan grammar of word 10 mempelajari tentang tata bahasa. Brewster 2002: 81 mengatakan bahwa hal yang dipelajari dalam kosakata adalah form, pronunciation, word meaning, and usage. Lebih lanjut, Brewster 2002: 88 menjelaskan bahwa bagian form berkaitan dengan: 1 listening and repeating, 2 listening for specific phnological information consonant and vowel sounds, number of syllable, stress pattern, 3 looking at or observing the written form shape, first and last letters, letters clusters, spelling, 4 noticing grammatical information, 5 copying and organizing. Mempelajari kosakata Bahasa Inggris bagi siswa SD berada pada tahap pengenalan kosakata dasar. Menurut Tarigan 2011: 3, “kosakata dasar basic vocabolary adalah kata-kata yang tidak mudah berubah atau sedikit sekali kemungkinannya dipungut dari bahasa la in”. Contoh dari kosakata dasar adalah istilah kekerabatan seperti ayah, ibu, kakek, nenek, bibi, paman, adik. kata-kata tersebut tidak berubah dalam penggunaannya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi siswa dalam menguasai bahasa kedua. Menurut White dalam Brewster, 2002: 81-83, faktor tersebut antara lain: 1. Demonstrability Demonstrability atau mendemonstrasikan, memiliki makna bahwa siswa lebih mudah memahami kosakata apabila kosakata didemonstrasikan dengan dunia nyata. Contohnya, kosakata car lebih mudah dipahami daripada kosakata abstrak seperti transport. 2. Similarity to L1 Ada beberapa kosakata yang hampir sama dengan bahasa ibu. Misalnya, mommy yang merupakan kosakata Bahasa Inggris yang mirip dengan mami yang 11 merupakan kosakata Bahasa Indonesia. Siswa lebih mudah memahami kosakata yang hampir sama dengan bahasa ibu daripada kata yang jauh berbeda dengan bahasa ibu. 3. Brevety Brevety atau meringkas kata lebih mudah dihafal daripada kata yang panjang. Misalnya, kata plane lebih mudah dihafal daripada aeroplane. 4. Regularity of form Bentuk kata yang beraturan akan lebih mudah dihafal daripada kata yang tidak beraturan. Contohnya, kata apple dengan kata majemuk apples akan lebih mudah dihafal daripada kata foot yang memiliki kata majemuk feet. 5. Learning load Learning load berarti menghubungkan kata baru dengan kata yang sudah dipelajari. Misalnya, siswa lebih mudah mempelajari kata bedroom apabila sebelumnya telah mengetahui kata bed dan room. 6. Opportunism Siswa lebih mudah memahami kosakata yang dekat dengan lingkungan siswa daripada kosakata yang jauh dari lingkungan siswa. Misalnya, kosakata yang ada dalam lingkungan kelas. 7. Centres of interest Siswa lebih mudah memahami kosakata pada hal-hal yang menarik bagi siswa daripada kosakata yang tidak menarik bagi siswa. Mengenalkan kosakata Bahasa Inggris memerlukan penyesuaian bahasa bagi siswa sebab Bahasa Inggris merupakan bahasa kedua yang tidak pernah 12 siswa gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa mempelajari kosakata baru, arti kata, penggunaan dalam komunikasi, ucapan, ejaan, dan penulisan dalam Bahasa Inggris. Ejaan, pengucapan, maupun tulisan yang digunakan dalam Bahasa Inggris sangat berbeda dengan Bahasa Indonesia yang digunakan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, diperlukan cara untuk memudahkan siswa belajar kosakata. Menurut Tarigan 2011: 5, ada dua cara yang digunakan oleh anak-anak ketika mempelajari kata-kata, antara lain sebagai berikut: 1 mendengar kata-kata tersebut dari: orangtua, anak-anak yang lebih tua, teman sepermainan, televisi dan radio, tempat bermain, toko, pusat perbelanjaan, 2 mengalaminya sendiri: mereka mengatakan benda-benda, mereka memakannya, mereka merabanya, mereka menciumnya, mereka meminumnya. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapatnya Izzan 2010: 26 yang mengatakan bahwa ketika seorang anak mempelajari bahasa kedua, maka tahap yang harus dilalui adalah tahap pengenalan, pendengaran, dan pengucapan. Siswa dikenalkan kosakata, mendengarkan, lalu melafalkan dengan cara menirukan contoh ucapan yang disampaikan orang lain. Guru menyajikan materi kepada siswa, sementara itu siswa menyimak materi dari guru. Siswa diminta untuk meniru pengucapan dan penulisan kosakata. Setelah siswa paham, guru meminta siswa untuk mempraktikannya dalam kegiatan komunikasi. Langkah-langkah yang dianjurkan Celce-Murcia Rosenswweig Izzan, 2010: 95 dalam mengajar kosakata Bahasa Inggris antara lain sebagai berikut: 1. Pemberian konteks Guru memberi arti makna kata dengan salah satu atau beberapa teknik. Guru menyajikan kosakata beserta artinya sebagai langkah awal pemberian konteks. 13 Guru dapat menggunakan teknik pembelajaran. Misalnya, guru mengajak siswa dalam kegiatan diskusi bersama tentang kata dan artinya. Guru menuliskan kosakata tersebut di papan tulis. 2. Pengulangan kata Siswa mengulang lafal kata tanpa konteks sampai mereka mampu melafalkanya dengan cukup baik. Pada tahap pengulangan kata, siswa mengulang kosakata yang telah diajarkan guru. Siswa belajar melafalkan kosakata tersebut. 3. Pengecekan arti kata Pengecekan arti kata dapat dilakukan dengan memberi pertanyaan mengenai arti suatu kata. Guru dapat menunjuk siswa, memberi pertanyaan seputar arti kata. Guru dapat mengetahui apakah siswa sudah mengetahui arti kata atau belum dari jawaban siswa. 4. Penggunaan kata dalam konteks situasi yang bermacam-macam Guru dapat melatih siswa dalam menggunakan kosakata dalam situasi yang bermacam-macam. Misalnya, ketika kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris. Guru mencoba menggunakan kosakata baru ke dalam kegiatan pembelajaran. Guru menghubungkan kosakata dengan kehidupan nyata siswa. 5. Pemberian kalimat contoh atau model Guru memberi contoh kalimat yang mengingatkan siswa tentang bagaimana menggunakan kosakata dalam konteks yang benar. Siswa disajikan contoh penggunaan kosakata dalam suatu kalimat. Dari sini, siswa menjadi paham dan dapat menggunakan kosakata tersebut ke dalam kalimat yang benar. 14 Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa untuk dapat menguasai kosakata Bahasa Inggris, ada beberapa teknik yang dapat dilakukan guru. Guru menyajikan kosakata beserta artinya dan cara pengucapannya. Sementara itu, siswa mendengarkan dan menyimaknya. Guru meminta siswa untuk meniru dan mengulang kata tersebut Kemudian, guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengecek arti kata dan pengucapan kata. Siswa mempraktikkan penggunaan kosakata dalam kegiatan pembelajaran. Beberapa tahap yang telah dikemukakan di atas terdapat pada metode Talking Stick. Tahap- tahap tersebut antara lain: 1 siswa menyimak kosakata ketika guru menyampaikan materi atau memberikan konteks kosakata, 2 siswa mengulang arti kosakata, penulisan kosakata, dan meniru pengucapan kosakata ketika belajar kelompok, 3 guru melakukan pengecekan arti kata saat siswa dalam posisi melingkar dan guru memberikan pertanyaan seputar materi kepada siswa. Mengacu pada pendapatnya Davies, Harmer, dan Brewster yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini membatasi penguasaan kosakata pada bagian word meaning, form pada bagian writting, dan pronunciation. Word meaning membahas tentang arti kosakata. Writting mempelajari tentang penulisan kata. Pronunciation membahas tentang pengucapan atau pelafalan kosakata.

B. Pembelajaran Bahasa Inggris