46 membaca, dan menulis untuk berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris
pada tingkat literasi tertentu. Pemilihan  musik  dalam  metode  ini  adalah  musik  yang  gembira,  ceria,  dan
penuh motivasi sehingga suasana belajar menjadi rileks. Pemberian iringan musik dirancang sebagai solusi untuk mengatasi rasa tegang yang muncul dari siswa. Hal
ini  dikarenakan,  metode  Talking  Stick  dapat  membuat  siswa  senam  jantung, tegang,  dan  cemas,  karena  siswa  tidak  tahu  kapan  musik  akan  berhenti  sebagai
tanda akan mendapat pertanyaan dari guru. Siswa juga tidak tahu giliran siapakah yang akan mendapat pertanyaan dari guru. Pandangan tentang musik berdasarkan
pada  pendapatnya  Campbell  2002:  220  yang  mengungkapkan  pandangannya bahwa musik membawa  suasana positif dan santai  bagi  banyak kelas. Selain  itu,
musik  dapat  digunakan  secara  berhasil  untuk  menimbulkan  kegairahan, melepaskan stres, dan untuk memperkuat pokok bahasan.
Berdasarkan  uraian  di  atas,  dapat  dikatakan  bahwa  mengajar  bahasa  yang baik memerlukan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa. Metode Talking
Stick  sesuai  dengan  karakteristik  siswa  SD,  yaitu  suka  membentuk  kelompok sebaya  karena  metode  ini  termasuk  pembelajaran  kooperatif.  Selain  itu,  metode
ini  merupakan  metode  yang  menarik  dan  menyenangkan  karena  berbentuk permainan.
G. Penelitian yang Relevan
Penelitian  ini  menggunakan  sumber  penelitian  yang  relevan  sebagai panduan yang bisa digunakan untuk pedoman dan petunjuk dalam penelitian.
47 Penelitian  Ida  Bagus  Ngurah  Manuaba  2014  tentang  pengaruh
metode Talking Stick terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 1 Karangasem
tahun  pelajaran  20132014. Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  uji  t  nilai  post
test    kelompok  eksperimen  dan  kontrol  diperoleh  nilai  t
hitung
6,999    t
tabel
2,000, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdpat pemgaruh yang sigifikan hasil belajar  antara  siswa  yang  mengikuti  pembelajaran  dengan  metode  Talking  Stick
dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan strategi konvensional pada siswa kelas VA dan VB SD Negeri 1 Karangasem. Penelitian tersebut tersebut memiliki
persamaan  dengan  penelitian  ini,  yaitu  berkaitan  dengan  penggunaan  metode Talking  Stick  dalam  proses  pembelajaran.  Perbedaannya  adalah  penelitian  Ida
Bagus  meneliti  tentang  pembelajaran  IPA,  dengan  sampel  penelitian  siswa kelas
V  SDN  1  Karangasem,  s edangkan  dalam  penelitian  ini  meneliti  tentang
penguasaan  kosakata  Bahasa  Inggris  dengan  populasi  yang  digunakan  adalah siswa kelas V SD Negeri Gedongkiwo.
Penelitian  Inayatul  Fajriyah  2013  tentang  peningkatan  penguasaan kosakata  Bahasa  Inggris  melalui  penggunaan  media  kartu  gambar  pada  siswa
kelas  II  SD  Muhammadiyah  Purwodiningratan  2  Yogyakarta.  Hasil  penelitian menunjukkan  bahwa  penggunaan  media  kartu  gambar  dapat  meningkatkan
penguasaan kosakata Bahasa Inggris siswa. Nilai rata-rata yang diperoleh sebelum
dilakukan  tindakan  yaitu  66,1  dengan  persentase  ketuntasan  sebesar  51,52, setelah  dilakukan  tindakan  siklus  II  nilai  rata-rata  siswa  menjadi  88,03  dengan
persentase ketuntasan sebesar 90,9 serta peningkatan aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Penelitian Inayatul Fajriyah tersebut memiliki
48 persamaan  dengan  penelitian  ini,  yaitu  berkaitan  dengan  penguasaan  kosakata
Bahasa Inggris pada siswa SD. Perbedaannya adalah penelitian Inayatul Fajriyah meneliti tentang penggunaan media kartu gambar, dengan sampel penelitian siswa
kelas  II  SD  Muhammadiyah  Purwodiningratan  2  Yogyakarta ,  s
edangkan  dalam penelitian ini meneliti tentang penggunaan metode Talking Stick dengan populasi
yang digunakan adalah siswa kelas V SD Negeri Gedongkiwo. Penelitian  Ningrum  Perwitasari  2014  tentang  peningkatan  penguasaan
kosakata  Bahasa  Inggris  materi  Family  melalui  lagu  pada  siswa  kelas  V  N Piyaman  II, Wonosari.  Hasil penelitian dalam siklus  I menunjukkan kemampuan
siswa mengartikan kosakata materi family adalah 67 dan dalam siklus II menjadi 84, kemampuan siswa membaca kosakata materi family  adalah 70 dalam siklus II
meningkat  menjadi  82,  sementara  kemampuan  siswa  menulis  kosakata  materi family adalah 73 dan dalam siklus II meningkat menjadi 90. Peningkatan aktivitas
siswa sebanyak 47 dari siklus I 43  dan siklus II 90 . Berdasarkan penelitian ini,  lagu  merupakan  media  efektif  untuk  meningkatkan  penguasaan  kosakata
siswa.  Penelitian  Ningrum  Perwitasari  tersebut  memiliki  persamaan  dengan penelitian  ini,  yaitu  berkaitan  dengan  penguasaan  kosakata  Bahasa  Inggris  pada
siswa  SD.  Perbedaannya  adalah  penelitian  Ningrum  Perwitasari  meneliti  tentang materi  Family  melalui  lagu,  dengan  sampel  penelitian  siswa  kelas  V  N  Piyaman
II ,  s
edangkan  dalam  penelitian  ini  meneliti  tentang  penggunaan  metode  Talking Stick dengan populasi siswa kelas V SD Negeri Gedongkiwo.
49
H. Kerangka Pikir