81
B. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t t-test dengan bantuan SPSS 16 for windows. Uji t digunakan untuk mengetahui apakah penggunaan
metode Talking Stick berpengaruh terhadap penguasaan kosakata Bahasa Inggris pada siswa kelas V SD Negeri Gedongkiwo. Uji t dilakukan pada masing-masing
hasil pre-test dan post-test. 1. Uji t Pre-test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Uji t pre-test digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai pre- test antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan hipotesis sebagai
berikut: Ho : tidak terdapat perbedaan nilai pre-test antara kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen Ha : terdapat perbedaan nilai pre-test antara kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen Kriteria pengambilan kesimpulan terhadap hipotesis tersebut adalah apabila
uji t menunjukkan signifikansi lebih dari 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa tidak terdapat perbedaan nilai pre-test antara kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Sebaliknya, apabila uji t menunjukkan signifikansi kurang dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa terdapat perbedaan
nilai pre-test antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Berikut ini hasil uji t pre-test pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
82 Tabel 14. Hasil Uji t Pre-test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Variabel Mean
Selisih t
Sig Keterangan
Kelompok Kontrol
50,65 0,79
0,198 0,844
Tidak terdapat perbedaan
nilai pre-test Kelompok
Eksperimen 51,44
Sumber: data primer yang diolah Hasil pre-test menunjukkan bahwa kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
memiliki nilai rata-rata yang hampir sama. Kelompok eksperimen memiliki nilai rata-rata 51,44, sedangkan untuk kelompok kontrol memiliki nilai rata-rata 50,65.
Hasil analisis uji t menunjukkan bahwa nilai t sebesar 0,198 dan signifikansi sebesar 0,844. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga Ho diterima dan
Ha ditolak. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai pre-test antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Sehingga,
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama dalam menguasai kosakata Bahasa Inggris.
2. Uji t Post-test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen Uji t post-test digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
penggunaan metode Talking Stick terhadap penguasaan kosakata Bahasa Inggris pada siswa kelas V SD Negeri Gedongkiwo dengan hipotesis sebagai berikut:
Ho = tidak terdapat pengaruh penggunaan metode Talking Stick terhadap penguasaan kosakata Bahasa Inggris pada siswa kelas V SD Negeri
Gedongkiwo Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta. Ha = terdapat pengaruh penggunaan metode Talking Stick terhadap penguasaan
kosakata Bahasa Inggris pada siswa kelas V SD Negeri Gedongkiwo Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta.
83 Kriteria pengambilan kesimpulan terhadap hipotesis tersebut adalah apabila
uji t menunjukkan signifikansi lebih dari 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa tidak terdapat pengaruh penggunaan metode Talking Stick terhadap
penguasaan kosakata Bahasa Inggris pada siswa kelas V SD Negeri Gedongkiwo Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta. Sebaliknya, apabila uji t menunjukkan
signifikansi kurang dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode Talking Stick terhadap penguasaan
kosakata Bahasa Inggris pada siswa kelas V SD Negeri Gedongkiwo Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta. Berikut ini hasil uji t post-test pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Tabel 15. Hasil Uji t Post-test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Variabel Mean
Selisih t
Sig Keterangan
Kelompok Kontrol
68,19 14,31
3,511 0,001
Terdapat pengaruh
metode Talking Stick
Kelompok Eksperimen
82,50 Sumber: data primer yang diolah
Hasil analisis uji t menunjukkan bahwa nilai t sebesar 3,511 dan signifikansi sebesar 0,001. Nilai signifikansi kurang dari 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode Talking Stick terhadap penguasaan kosakata Bahasa Inggris pada siswa kelas V SD
Gedongkiwo Kecamatan
Mantrijeron Kota
Yogyakarta. Hal
tersebut menunjukkan bahwa kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki
kemampuan akhir yang berbeda dalam menguasai kosakata Bahasa Inggris. Adanya perbedaan nilai post-test antara kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen dikarenakan perbedaan pemberian perlakuan pada kelompok kontrol
84 dan kelompok eksperimen. Kegiatan pembelajaran pada kelompok kontrol
menggunakan metode ceramah bervariasi, dengan langkah-langkah antara lain: 1 siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi pelajaran, 2 guru
mencatat kosakata beserta artinya di papan tulis, siswa mencatat di buku tulis masing-masing, 3 siswa diminta untuk mengikuti dan menirukan guru dalam
membaca kosakata, 4 siswa melakukan tanya jawab dengan guru tentang materi pelajaran, 5 guru memberikan lembar kerja siswa pada masing-masing siswa, 6
guru bersama-sama dengan siswa membahas lembar kerja siswa. Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung, terdapat beberapa
siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru dan asyik berbincang dengan temannya.
Kegiatan pembelajaran pada kelompok eksperimen menggunakan metode pembelajaran Talking Stick. Metode Talking Stick merupakan metode pendukung
pembelajaran kooperatif dengan pengembangan proses pembelajaran PAIKEM yang dirancang untuk membantu siswa mencapai penguasaan materi melalui
tongkat stick. Pemilihan musik dipilih oleh guru dengan kriteria musik yang ceria, semangat, dan menimbulkan ketenangan batin. Langkah-langkah metode
Talking Stick antara lain: 1 guru menyiapkan perangkat pembelajaran, 2 pembentukan kelompok sekitar 4-5 siswa, 3 guru menyampaikan materi
pembelajaran kepada siswa, 4 siswa diberikan waktu untuk mempelajari ulang materi yang telah disampaikan guru secara berkelompok, 5 guru menempatkan
siswa pada posisi melingkar, 6 tongkat bergulir dari satu siswa ke siswa lain dengan diiringi musik yang telah guru siapkan, 7 guru berada di tengah-tengah
85 siswa, guru mengambil tongkat dan memberikan kepada salah satu siswa, 8 guru
menghentikan musik dan siswa yang membawa tongkat akan mendapat pertanyaan seputar materi pelajaran dari guru, 9 refleksi, 10 evaluasi. Metode ini
diiringi dengan musik bernada ceria agar suasana menjadi rileks.
C. Pembahasan