23 Penjajakan  dilakukan  untuk  mengetahui  kemampuan  awal  siswa  dan  membuat
skema  hubungan  dengan  topik  yang  akan  dipelajari.  Setelah  terbentuk  skema baru, siswa diberikan tugas dengan disertai tindak lanjut. Tindak lanjut dari tugas
bertujuan  untuk  memberikan  umpan  balik  dari  siswa  tentang  pengalaman belajarnya,  untuk  mengetahui  tingkat  pemahaman  siswa,  dan  untuk  memberikan
refleksi terhadap penugasan, sekaligus sebagai bahan evaluasi. Berdasarkan  uraian  di  atas,  dapat  dikemukakan  bahwa  menguasai  Bahasa
Inggris  dapat  didukung  dengan  memperbanyak  kosakata.  Mempelajari  Bahasa Inggris  yang  kedudukannya  di  Indonesia  sebagai  bahasa  kedua,  memerlukan
metode  dengan  memperhatikan  prinsip-prinsip  metode  seperti  memperhatikan partisipasi  siswa  di  kelas  dan  suasana  yang  membuat  siswa  termotivasi  untuk
mengikuti  pembelajaran.  Dengan  memilih  metode  yang  tepat,  maka  tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik.
C. Pembelajaran Bahasa Inggris di SD
Mempelajari Bahasa Inggris dapat ditempuh melalui jalur pendidikan. Pada kurikulum  2013,  Bahasa  Inggris  tidak  diterapkan  sebagai  pembelajaran  wajib  di
sekolah.  Masing-masing  sekolah  bebas  memasukkan  Bahasa  Inggris  dalam kegiatan  pembelajaran  sesuai  dengan  keputusan  masing-masing  sekolah.
Sementara  itu,  pada  Kurikulum  Tingkat  Satuan  Pendidikan  KTSP,  kedudukan Bahasa  Inggris  adalah  sebagai  muatan  lokal.  SD  Gedongkiwo  menempatkan
Bahasa  Inggris  menjadi  mata  pelajaran  yang  wajib  diikuti  oleh  siswa  dan pelaksanaannya ada dalam jam pelajaran sekolah.
24 Pembelajaran  Bahasa  Inggris  pada  jenjang  SD  berada  pada  tahap
pengenalan bahasa. “For elementary and intermediate learners, teachers should use material tɒat is at a suitable level” Nunan, 2003: 144. Guru memberikan
materi Bahasa Inggris bagi siswa SD pada level yang sepantasnya. Oleh sebab itu, kegiatan  pembelajaran  difokuskan  pada  tahap  pengenalan  kosakata  Bahasa
Inggris.  Mengenalkan  kosakata  sejak  usia  SD  menjadikan  bekal  siswa  dalam mengembangkan  kemampuan  berbahasa.  “Pada  prinsipnya,  tujuan  pengajaran
bahasa  adalah  agar  para  siswa  terampil  berbahasa,  yaitu  terampil  menyimak, terampil berbicara, membaca, dan menulis” Tarigan, 2011: 2. Dengan demikian,
pembelajaran Bahasa Inggris ditekankan pada keempat keterampilan tersebut. 1.  Keterampilan Menyimak listening skills
Menyimak  merupakan  suatu  kegiatan  mendengarkan  dan  memperhatikan secara  sengaja  tentang  suatu  hal  dari  orang  lain  secara  lisan.  “Keterampilan
menyimak  adalah  suatu  bentuk  keterampilan  berbahasa  yang  bersifat  reseptif” Iskandarwassid    Sunendar,  2013:  227.
S
eseorang  akan  menerima  dan memahami  informasi  yang  diperolehnya  melalui  menyimak.  Menyimak  tidak
hanya  mendengarkan,  melainkan  juga  menghubungkan  informasi  yang diperolehnya  dengan  memori  yang  ada  didalam  otak.  Nunan  2003:  24
mengata kan  bahwa  “as  people  listen,  they  process  not  only  what  they  hear  but
also connect it to otɒer information tɒey already know”. Seorang penyimak yang baik  akan  memproses  apa  yang  didengarnya  dan  menghubungkan  dengan
pengetahuan atau pengalaman yang diperoleh sebelumnya.
25 Ada  beberapa  kegiatan  dalam  keterampilan  menyimak.  Menurut  Logan  [et
all]  dalam  Tarigan,  2008:  63  mengemukakan  tahap-tahap  menyimak  sebagai berikut:  a  tahap  mendengar,  b  tahap  memahami,  c  tahap  menginterpretasi,  d
tahap mengevaluasi, dan e tahap menanggapi. Pada tahap mendengar, seseorang mendengarkan  ujaran  yang  disampaikan  oleh  pembicara.  Setelah  mendengarkan,
pendengar  mencoba  untuk  memahami  ujaran  tersebut  dengan  mencari  arti  isi pembicaraan. Kemudian, pendengar menginterpretasi atau menafsirkan isi ujaran
tersebut.  Mulailah pendengar menilai ujaran dengan melihat sisi  keunggulan dan kelemahan pembicara. Tahap terakhir adalah tahap menanggapi ujaran pembicara.
Menyimak merupakan tahap pertama dalam mempelajari bahasa. Siswa usia SD  dapat  mengenal  kosakata  baru  melalui  proses  menyimak.  Materi  menyimak
kosakata  Bahasa  Inggris  pada  siswa  SD  berada  pada  tahap  mendengar  dan memahami.  Siswa  SD  mendengar  kosakata  baru  dari  guru  dan  memahami  arti
kosakata  baru  tersebut.  “Kegiatan  menyimak  dan  memahami  listening comprehension  merupakan  salah  satu  kunci  kemajuan  dan  penguasaan  Bahasa
Inggris”  Djiwandono,  2009:  4.  Dengan  demikian,  keterampilan  menyimak menjadi tahap awal siswa menguasai kosakata Bahasa Inggris.
2.  Keterampilan Berbicara speaking skills Keterampilan  berbicara  merupakan  salah  satu  dari  keempat  keterampilan
berbahasa.  “Keterampilan  berbicara  pada  hakikatnya  merupakan  keterampilan mereproduksi  arus  sistem  bunyi  artikulasi  untuk  menyampaikan  kehendak,
kebutuhan  perasaan,  dan  keingin an  kepada  orang  lain”  Iskandarwassid
26 Sunendar, 2013: 241. Pendengar dapat mengetahui pesan yang akan disampaikan
oleh pembicara melalui keterampilan berbicara. Keterampilan  berbicara  memerlukan  perbendaharaan  kosakata  yang  telah
dikenal  siswa  melalui  kegiatan  menyimak.  Semakin  seseorang  kaya  akan kosakata,  semakin  lancar  pula  dalam  berbicara,  dan  sebaliknya.  Ada  beberapa
kegiatan  yang  dapat  dilakukan  agar  terampil  berbicara.  Harmer  2001:  271-276 merangkum  beberapa  aktivitas  yang  bisa  digunakan  dalam  kegiatan  berbicara
sebagai berikut: 1 acting from a script atau bermain akting dengan menghafalkan naskah,  2  communication  games  atau  game  komunikatif,  3  discussion,  4
prepared  talks,  5  questionnaires,  6  simulation  and  role  play  atau  simulasi  dan bermain peran, 7 the roles of the teacher.
Beberapa  aktivitas  yang  dikemukakan  pada  pendapat  tersebut  ada  didalam metode  pembelajaran  Talking  Stick.  Metode  Talking  Stick  termasuk  metode
pendukung  pembelajaran  kooperatif.  Dalam  pembelajaran  kooperatif,  dibentuk beberapa  kelompok  diskusi.  Secara  berkelompok,  siswa  dapat  berlatih  cara
pengucapan kosakata Bahasa Inggris. Metode Talking Stick dikemas dalam bentuk communication  games  atau  permainan  komunikatif  sehingga  metode  ini  sangat
menyenangkan bagi siswa. Menurut Sani 2015: 279, permainan yang dilakukan siswa di dalam kelas menuntut keaktivan berbicara sehingga rasa malu dan takut
salah  dapat  dihilangkan  secara  perlahan-lahan.  Games  dalam  metode  ini ditunjukkan  dalam  tahap-tahap  metode  Talking  Stick,  dimana  siswa  mempelajari
materi,  lalu  tongkat  digulirkan  dari  satu  siswa  ke  siswa  yang  lain.  Siswa melakukan  kegiatan  questionnaires  dimana  guru  memberikan  pertanyaan  kepada
27 siswa  secara  mendadak  berdasarkan  letak  berhentinya  tongkat  stick.  Siswa
diberikan  waktu  untuk  menjawab  pertanyaan  guru.  Siswa  dilatih  untuk  terampil berbicara melafalkan kosakata Bahasa Inggris melalui aktivitas tersebut.
3.  Keterampilan Membaca reading skills Keterampilan  membaca  merupakan  keterampilan  penting  dalam  berbahasa.
Mackey dalam Iskandarwassid  Sunendar, 2013: 246 melihat hubungan antara membaca  dengan  pengajaran  bahasa  sebagai  “although  this  involves  neither
listening  to  the  language  nor  speaking  it,  reading  is  an  important  means  of maintaininɑ  contact  witɒ  a  second  lanɑuaɑe”.  Menurut  pendapat  tersebut,
keterampilan  membaca  merupakan  keterampilan  penting  dalam  bahasa  kedua. Keterampilan  membaca  dapat  menambah  pengetahuan.  “Tujuan  seseorang
membaca adalah untuk mengerti atau memahami isi pesan yang terkandung dalam suatu  bacaan
seefisien  mungkin”  Izzan,  2010:  80.  Kegiatan  membaca  dapat mengembangkan  wawasan  pengetahuan  manusia  dari  yang  tidak  tahu  menjadi
tahu dan dari yang tidak mengerti menjadi mengerti. Keterampilan  membaca  dalam  Bahasa  Inggris  pada  siswa  SD  berada  pada
tahap pengenalan cara baca. Sebagai bahasa asing, Bahasa Inggris memiliki ejaan dan  pengucapan  yang  berbeda  dengan  Bahasa  Indonesia.  Hal  tersebut  membuat
siswa  SD  kesulitan  dalam  belajar  membaca.  Pada  tahap  pengelompokan  belajar dalam  metode  pembelajaran  Talking  Stick,  secara  berkelompok  siswa  dapat
berlatih  cara  membaca  kosakata  Bahasa  Inggris.  Siswa  dapat  belajar  bersama kelompoknya  dan  saling  membantu  jika  terjadi  kesulitan  dalam  membaca
28 kosakata  Bahasa  Inggris.  Guru  berperan  membimbing  siswa  dalam  kegiatan
berkelompok. 4.  Keterampilan Menulis writing skills
Keterampilan  menulis  dapat  dikuasai  setelah  mempelajari  keterampilan sebelumnya,  yaitu  menyimak,  berbicara,  dan  membaca.  “Menulis  merupakan
suatu  kegiatan  komunikasi  berupa  penyampaian  pesan  informasi  secara  tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya”
Dalman,  2014:  3.  Melalui  menulis,  seseorang  dapat  mengungkapkan  perasaan dalam sebuah pesan tertulis.
Keterampilan  menulis  memiliki  hubungan  yang  erat  dengan  keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca. Menurut Dalman 2014: 9, “menulis adalah
kegiatan berbahasa yang bersifat produktif, sedangkan  membaca adalah kegiatan yang  bersifat  reseptif”.  Menulis  berarti  menuangkan  gagasan  ke  dalam  bentuk
tulisan.  Sementara  itu,  membaca  berarti  memperoleh  gagasan  atau  informasi dalam  bentuk  tulisan.  Penulis  membutuhkan  ide,  gagasan,  yang  dapat  diperoleh
melalui kegiatan menyimak ketika menuangkan gagasan. Rusmajadi  2010:  230 mengatakan  bahwa  “tidak  mungkin  seorang  akan  mampu  menulis  dengan  baik,
apabila  kemampuan  grammar-nya  atau  pembendaharaan  kata-katanya  sangat lemah”. Pembendaharaan kata tersebut diperoleh dari keterampilan-keterampilan
sebelumnya.  Menulis  dan  berbicara  memiliki  keterkaitan  erat,  yaitu  sama-sama bersifat produktif. Keduanya sama-sama menyampaikan pesan kepada orang lain.
Keterampilan menulis dalam Bahasa Inggris berbeda dengan menulis dalam Bahasa  Indonesia.  “Menulis  dalam  Bahasa  Inggris  memerlukan  keterampilan
29 khusus  dan  latihan  terus-
menerus”  Rusmajadi,  2010:  229.  Penguasaan  dan perbendaharaan  kata-kata  atau  kosakata  sangat  dibutuhkan  dalam  memperkaya
tulisan Bahasa Inggris. Terlebih lagi tata tulis dan ejaan Bahasa Inggris yang jauh berbeda  dengan  pengucapannya.  Perbedaan  ucapan  dan  tulisan  membuat  siswa
merasa  kesulitan  menulis  kosakata  Bahasa  Inggris.  Oleh  sebab  itu,  siswa  harus berlatih keterampilan menulis dalam Bahasa Inggris.
Keterampilan  menulis  untuk  siswa  SD  berupa  penulisan  kosakata  dasar. Menurut Brewster  2002:  119, tahap mengajarkan keterampilan menulis  Bahasa
Inggris  antara  lain:  a  menulis  ulang  kosakata  untuk  mempraktikkan  penulisan kosakata  yang  benar,  b  mengembangkan  kepercayaan  diri  siswa  dalam  belajar
mengeja  dan  mencoba  menulis  kalimat  sederhana.  Metode  Talking  Stick menunjang siswa untuk berlatih keterampilan menulis pada tahap pengelompokan
belajar.  Siswa  menulis  ulang  kosakata  yang  didapatkan  siswa  melalui  kegiatan membaca, mendengarkan, maupun berbicara bersama kelompok belajarnya.
Kegiatan  pembelajaran  Bahasa  Inggris  di  SD  difokuskan  pada  tahap pengenalan  kosakata  Bahasa  Inggris.  Mengenalkan  kosakata  sejak  usia  SD
menjadikan  bekal  dalam  mengembangkan  kemampuan  berbahasa.  Pembelajaran Bahasa  Inggris  ditekankan  pada  keempat  keterampilan  tersebut,  yaitu
keterampilan  menyimak,  berbicara,  membaca,  dan  menulis.  Keempat keterampilan tersebut saling berkaitan satu sama lain.
30
D. Penggunaan Metode Pembelajaran Talking Stick