49
H. Kerangka Pikir
Guru merupakan sosok yang sangat berperan dalam kegiatan pembelajaran. Guru sebagai fasilitator belajar siswa dan mengatur proses pembelajaran siswa.
Guru hendaknya menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, inovatif, dengan memperhatikan perkembangan dan karakteristik siswa.
Bahasa Inggris mulai dikenalkan pada jenjang SD. Sebagai tahap awal belajar Bahasa Inggris, siswa SD dikenalkan kosakata Bahasa Inggris. Penguasaan
kosakata dapat diraih melalui proses pembelajaran yang baik. Suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sangat diperlukan ketika
mempelajari Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua di Indonesia agar siswa termotivasi dan antusias dalam belajar. Oleh sebab itu, diperlukan peran guru
yang kreatif dalam mengelola kegiatan pembelajaran. Guru dapat menerapkan berbagai inovasi metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.
Salah satu metode yang dapat memicu keaktifan siswa dan menciptakan pembelajaran yang menarik dan mengukur tingkat penguasaan materi adalah
metode Talking Stick. Metode Talking Stick merupakan metode pembelajaran secara berkelompok untuk mencapai penguasaan materi melalui media tongkat
bergilir. Metode ini diawali dengan pemberian materi oleh guru. Kemudian, siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok. Siswa diberi kesempatan untuk mempelajari
materi tersebut kemudian membentuk posisi siswa menjadi lingkaran. Guru mengambil tongkat, kemudian tongkat diputar secara bergulir dari satu siswa ke
siswa yang lain dengan diiringi musik. Ketika musik berhenti, maka tongkat juga berhenti. Siswa yang memegang tongkat harus menjawab pertanyaan dari guru.
50 Iringan musik yang digunakan bernuansa ceria untuk menurunkan rasa
ketegangan siswa dalam menjawab pertanyaan guru karena siswa tidak tahu dimana letak berhentinya tongkat dan siapa yang mendapat pertanyaan dari guru.
Metode Talking Stick dikemas dalam bentuk permainan yang
menyenangkan. Penerapan metode ini juga untuk mengetahui tingkat pemahaman, penguasaan materi, dan kesiapan siswa terhadap materi ajar. Siswa belajar berani
dalam berbicara, mengingat kosakata baru, melatih pengucapan kosakata Bahasa Inggris, menumbuhkan semangat dalam menguasai materi, dan belajar
berinteraksi dengan lingkungan sosialnya melalui pembelajaran kooperatif. Siswa juga belajar melalui kegiatan tanya jawab dengan guru. Jika siswa tidak dapat
menjawab pertanyaan, sebagai solusinya siswa dipersilahkan untuk berdiskusi dengan anggota kelompoknya. Siswa dapat belajar dengan suasana yang aktif dan
menyenangkan sesuai dengan karakteristik siswa usia SD yang menyukai permainan dan mengembangkan kemampuan sosialnya dengan teman sebaya
melalui pembelajaran kooperatif. Bahasa Inggris merupakan bahasa kedua di Indonesia. Siswa tidak pernah
mendengarkan kosakata Bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, ejaan, pengucapan, dan penulisan kosakata Bahasa Inggris jauh berbeda dengan
kosakata Bahasa Indonesia. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa 70 dari 41 siswa kesulitan dalam menjawab pertanyaan dari guru dan motivasi siswa dalam
menguasai kosakata Bahasa Inggris rendah. Beberapa siswa mendapat nilai C 64- 75. Siswa SD cenderung kesulitan dalam hal menghafal, menulis, dan membaca
kosakata Bahasa Inggris. Beberapa siswa sibuk dengan mainannya sendiri, jalan-
51 jalan di kelas, bahkan asyik mengobrol dengan teman dan tidak memperhatikan
guru yang mengakibatkan proses pembelajaran menjadi tidak efektif. Selama ini, guru menggunakan metode ceramah bervariasi dan belum pernah menggunakan
variasi metode lain, termasuk metode Talking Stick. Pendekatan pembelajaran yang didominasi oleh guru teacher centered membuat siswa pasif, kurang
tertarik mengikuti pelajaran, bosan, dan tidak memperhatikan guru. Metode Talking Stick didesain dalam bentuk permainan game yang menyenangkan dan
menimbulkan ketertarikan sesuai dengan karakteristik siswa SD sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Berikut ini gambaran kerangka pikir penelitian ini.
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir Pengaruh Metode Talking Stick Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris
Penguasaan kosakata dapat diraih melalui metode pembelajaran yang menyenangkan
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa siswa kesulitan dalam menguasai kosakata Bahasa Inggris, siswa tidak
tertarik mengikuti pelajaran Bahasa Inggris
Penerapan metode pembelajaran Talking Stick dalam penguasaan kosakata Bahasa Inggris
a. Membantu menguasai materi b. Pembelajaran
yang menarik
dan menyenangkan
c. Pembelajaran kooperatif Salah satu metode yang memicu keaktifan siswa dan
menciptakan pembelajaran yang menarik, serta mengukur tingkat penguasaan materi adalah metode Talking Stick
Penguasaan kosakata meliputi:
a. Word meaning b. Writing
c. Pronunciation
52
I. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini antara lain sebagia berikut:
Ho = tidak terdapat pengaruh yang penggunaan metode Talking Stick terhadap penguasaan kosakata Bahasa Inggris pada siswa kelas V SD Negeri
Gedongkiwo Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta. Ha = terdapat pengaruh yang penggunaan metode Talking Stick terhadap
penguasaan kosakata Bahasa Inggris pada siswa kelas V SD Negeri Gedongkiwo Kecamatan Mantrijeron Kota Yogyakarta.
53
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen berusaha mencari pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain dalam
kondisi terkontrol. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment dengan bentuk nonequivalent control group design.
Pada desain ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen merupakan kelompok yang mendapatkan
perlakuan, yaitu metode Talking Stick dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Sementara itu, kelompok kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan metode
ceramah bervariasi. Perbandingan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh metode Talking Stick
terhadap penguasaan kosakata Bahasa Inggris. Berikut gambaran desain penelitian:
Gambar 2. Desain Penelitian Eksperimen Keterangan:
O
1
= pretest kelompok eksperimen O
2
= posttest kelompok eksperimen O
3
= pretest kelompok kontrol O
4
= posttest kelompok kontrol X = perlakuan di kelompok eksperimen dengan menggunakan metode Talking
Stick Sugiyono, 2011: 79
O
1
X O
2
O
3
O
4