Fungsi komunikasi Merriam Fungsi hiburan

4.1.1 Fungsi komunikasi Merriam

mengatakan bahwa musik walaupun tanpa syair sebenarnya telah dianggap mengkomunikasikan sesuatu. 21 Sejalan dengan pendapat tersebut, fungsi sulim sebagai media komunikasi dapat dilihat ketika alat musik ini dimainkan bersama dengan istrumen lainnya pada saat upacara adat atau pun perayaan pesta adat seperti Gondang Naposo 22 Sebagai bentuk komunikasi yang bersifat vertikal dapat kita lihat ketika sulim memainkan repertoar gondang tertentu seperti repertoar Gondang Somba- somba yang memiliki makna penghormatan dan penyembahan kepada sang Pencipta, dimana sang Pencipta dalam repertoar ini menyampaikan sebuah pesan kepada semua yang hadir pada acara tersebut. Sedangkan bentuk komunikasi yang bersifat horizontal dapat dilihat pada saat sulim memainkan repertoar yang lain seperti repertoar Gondang Embas-embas yang mencerminkan komunikasi antara sipargonsi pemain musik dengan sipanortor orang yang menari, dimana sipargonsi meminta kepada semua orang yang manortor agar marembas dan lain sebagainya. Dalam hal ini, fungsi sulim sebagai media komunikasi dapat dibedakan menjadi dua yakni komunikasi secara vertikal dan komunikasi secara horizontal. Komunikasi secara vertikal yakni komunikasi antara manusia dengan pencipta, sedangkan komunikasi secara horizontal yakni komunikasi antara manusia dengan sesama. 23 ketika manortor. 21 Lihat Panggabean, 1996:86. 22 Gondang Naposo adalah pesta muda-mudi pada masyarakat Batak Toba yang merupakan sarana untuk membina hubungan antara generasi muda 23 Marembas adalah sejenis bentuk tarian Batak Toba dengan cara menghentakkan kaki ke depan dan ke belakang sambil mengayunkan tangan. Universitas Sumatera Utara

4.1.2 Fungsi hiburan

Pada umumnya setiap orang pasti membutuhkan hiburan dalam berbagai aspek kehidupannya. Hiburan biasanya dipakai sebagai media untuk memberikan rasa senang bahagia bagi orang yang membutuhkannya. Pada hakekatnya hiburan tidak semata-mata dibutuhkan oleh orang yang dilingkupi rasa duka atau memiliki beban berat dalam hidupnya, tetapi hiburan juga dapat dinikmati oleh orang tertentu yang memang senang terhadap sesuatu sehingga dia tertarik untuk menyaksikan atau mendengarkan hiburan tersebut. Hiburan biasanya disajikan dalam berbagai bentuk penyajian baik pada saat bersifat formal, semi formal maupun non-formal. Hiburan yang bersifat formal biasanya identik dengan seni pertunjukan yang ditampilkan dalam berbagai acara- acara yang bersifat akademis, kenegaraan, keaagamaan, konser akbar dan lain sebagainya. Hiburan yang bersifat semi formal biasanya ditampilkan ketika konteks acaranya bersifat lebih santai, biasanya dapat kita lihat pada seni pertunjukan kecil seperti mini konser, konser dadakan dan lain sebagainya. Hiburan yang bersifat non-formal merupakan hiburan yang dipertunjukkan untuk kepentingan pribadi maupun golongan tertentu yang disajikan tanpa adanya aturan konsep acara yang ditentukan dengan tujuan hanya untuk kesenangan semata atau pengisi waktu luang. Berkaitan dengan ketiga konteks hiburan tersebut, sulim yang berfungsi sebagai media hiburan juga merupakan instrumen yang sudah sering dipakai dalam seni pertunjukan baik bersifat formal, semi formal, maupun non-formal. Sebagai wujud dari fungsi sulim sebagai media hiburan dalam konteks formal dapat kita lihat ketika sulim menjadi instrumen pengiring maupun instrumen pokok pada saat acara seni pertunjukan yang bertemakan konser festival maupun non-konser. Universitas Sumatera Utara Pertunjukan formal yang bersifat konser misalnya ketika sulim ditampilkan pada acara Konser Akbar, Konser Paduan Suara, Festival Paduan Suara, Festival Kolaborasi Etnik Modern dan sebagainya. Pertunjukan formal yang bersifat non konser misalnya ketika sulim disajikan sebagai instrumen pengiring lagu solo atau paduan suara untuk mengisi hiburan dalam acara akadamis seperti Wisuda, Dies Natalisulang tahun, Pengukuhan Guru Besar atau seseorang dan sebagainya. Fungsi sulim sebagai media hiburan pada pertunjukan semi formal dapat dilihat ketika sulim ditampilkan dalam setiap acara pertunjukan musik dadakan di acara-acara kampus, pertunjukan mini konser paduan suara sekuler atau non gerejawi dan sebagainya, dan fungsi sulim sebagai media hiburan pada pertunjukan non-formal dapat kita lihat ketika sulim juga ditampilkan secara tunggal atau dikolaborasikan dengan berbagai instrumen lain pada saat pertunjukan mengamen di pinggir jalan, pertunjukan musik di Mall, atau di tempat- tempat-tempat tertentu yang ideal dijadikan sebagai objek yang bersifat non formal dan bisa disaksikan oleh masyarakat umum atau khalayak ramai. Selain dari berbagai pernyataan di atas, sulim juga dapat dijadikan sebagai media untuk menghibur diri sendiri atau orang lain yang meminta untuk dihibur. Marsius Sitohang selaku seorang yang dikenal sebagai maestro sulim pernah berkata bahwa sudah banyak orang Batak Toba maupun Non-Batak Toba yang pernah meminta dirinya untuk memainkan sulim secara solo dengan membawakan repertoar tertentu dengan alasan untuk kesenangan pribadi. Sebab menurut orang selaku penikmat tersebut, Marsius tidak hanya mahir dalam memainkan sulim tetapi dia juga memiliki karisma yang seakan mampu menghipnotis sipendengar melalui alunan syahdu sulim yang dimainkannya. Universitas Sumatera Utara

4.1.3 Fungsi perlambangan