Jika dihubungkan antara fungsi musik sebagai perlambangansimbol dengan sulim sebagai instrumen, maka dapat diartikan bahwa sulim juga memiliki fungsi
musikal sebagai media untuk mengungkapkan makna perlambangansimbol itu sendiri, sebab sulim juga merupakan salah satu instrumen pokok masyarakat Batak
Toba yang mampu berperan membawakan melodi lagu atau repertoar secara utuh. Pada saat sulim dimainkan untuk membawakan beberapa lagu atau repertoar, maka
masyarakat yang mendengarnya baik suku Batak Toba maupun di luar suku Batak Toba akan mengatakan bahwa itulah ciri khas musik Batak Toba.
Selain memiliki kebiasaan sperti yang telah dijelaskan di atas, masyarakat Batak Toba juga dikenal memiliki kebiasaan mangandung
26
pada saat menangisi orang yang meninggal. Salah satu kebiasaan ini juga dapat kita lihat ketika sulim
juga mampu memainkan teknik andung yang diimitasikan dari alunan suara seseorang yang sedang meratap. Oleh karena itu dapat dibuktikan bahwa berbagai
bentuk kebiasaan atau tingkah laku dari masyarakat Batak Toba dapat dilambangkan melalui alunan sulim.
4.1.4 Fungsi pengungkapan emosional
Pada hakekatnya, manusia adalah makhluk yang memiliki perasaan atau emsosional sebagai wujud dari rasa suka maupun duka. Oleh setiap orang perasaan
tersebut juga diungkapkan dengan cara yang berbeda-beda. Pada umumnya seseorang yang dilingkupi kesedihan akan menunjukkannya dengan tangisan,
sebaliknya seseorang yang sedang merasakan kebahagiaan dan sukacita akan menunjukkannya dengan cara tertawa. Namun, ada kalanya seseorang
mengungkapkan perasaannya dengan caranya sendiri. Musik juga merupakan
26 Mangandung artinya menangis yang ditunjukkan melalui nyanyian ratapan.
Universitas Sumatera Utara
media yang dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaan. Sebagai contoh, ada orang mengungkapkan perasaannya dengan bernyanyi, ada orang mengungkapkan
perasaannya lewat penulisan lirik lagu, dan ada pula orang yang mengungkapkan perasaannya dengan memainkan alat musik. Pengungkapan emosional dengan
ketiga cara tersebut diekspresikan sesuai dengan kondisi dan suasana hati orang tersebut.
Sulim sebagai instrumen yang juga dapat dimainkan secara tunggalsolo dapat berfungsi sebagai media untuk mengungkapkan perasaan. Ketika seseorang
merasakan kesedihan maupun sukacita, perasaan itu dapat ekspresikan melalui alunan melodi sulim. Dahulu sebelum Marsius Sitohang diangkat sebagai Dosen
luar biasa di Departemen Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara dan sebelum dia terkenal sebagai salah seorang maestro sulim, beliau adalah seorang kepala
rumah tangga yang bermata pencaharian sebagai penarik becak dayung. Pada saat menunggu penumpang beliau seringkali memainkan instrumen sulim dengan duduk
di atas becak dayungnya. Ketika ditanya mengapa beliau melakukan hal tersebut, beliau menjawab dengan intonasidialek Bataknya yang kental, “yaaahhh itu karena
senang sekali memainkan sulim…jadi kalo saya bermain sulim bisa menambah semangat dalam bekerja”, tandasnya.
Dari pernyataan beliau tersebut dapat diartikan bahwa musik juga ternyata mampu menjadi bagian dari sisi kehidupan manusia. Terlihat jelas bahwa sulim
juga dapat memberikan dampak bagi hidup orang yang sudah sangat gemar dalam memainkannya. Bagi seorang Marsius, peran sebuah sulim sangat besar sekali
dalam berbagai aktivitas kehidupannya. Ketika beliau mengatakan bahwa dengan memainkan sulim semangat beliau semakin bertambah, itu artinya perasaan senang
Universitas Sumatera Utara
atau suka cita yang beliau dambakan untuk menambah semangat beliau dalam bekerja diwujudkannya melalui alunan sulim.
Sehubungan dengan hal itu, dapat dilihat bahwa fungsi sulim sebagai media pengungkapan emosional dapat dilihat dari sudut pandang dan situasi yang
berbeda-beda. Sebagai contoh, ketika sulim ditampilkan bersama instrumen Batak Toba yang lain pada sebuah acara adat Pesta Gondang Naposo
27
,
fungsi pengungkapan emosional dapat dilihat ketika manortor menari. Alunan sulim
pada saat mengiringi tortor
28
dapat memberikan pengaruh bagi sipanortor orang yang manortor itu sendiri. Jika alunan sulim tersebut lincah dan dinamis akan
menambah semangat panortor penari bahkan kadang-kadang sampai meloncat kegirangan. Itu artinya alunan melodi sulim itu pun ternyata mampu menggugah
emosi sipanortor sehingga sampai meloncat kegirangan.
4.1.5 Fungsi penghayatan estetis