Konstruksi sulim Ukuran sulim

dan merupakan para maestro pemusik tradisional Batak Toba yang telah memiliki banyak pengalaman hidup bermain musik tradisi selama puluhan tahun lamanya. Hal ini bertujuan untuk menambah referensi terhadap para pembaca bahwa ternyata dahulu pernah diadakan ritual proses pembuatan sulim yang memang awalnya jarang didengar oleh masyrakat Batak Toba secara umum.

3.2 Klasifikasi sulim

Pengklasifikasian instrumen oleh Curt Sachs-Hornbostel dibagi atas 4 empat kelompok yakni : idiophone, membranophone, cordophone, dan aerophone Nettl, 1964 :212. Dalam sistem Sachs-Hornbostel, sulim diklasifikasikan sebagai aerophone. Hal ini disebabkan karena suara yang dihasilkan oleh instrumen berasal dari udara aero yang dihembuskanditiup ke arah lobang tiupan pada instrumen tersebut. Sulim merupakan aerophone yang murni menggunakan tiupan udara dari mulut sebagai penghasil bunyi dan menggunakan kedua jari tangan sebagai penghasil nada-nada yang berbeda-beda sesuai teknik penjariannya. Oleh karena sulim merupakan instrumen yang ditiup melalui lobang dan ditiup dengan cara menyamping atau posisi lobang tiupan ada pada sisi samping tubuh instrumen, maka sulim dikategorikan sebagai aerophone dengan spesifikasi side blown flute.

3.2.1 Konstruksi sulim

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, sulim terbuat dari seruas bambu yang dibentuk sedemikian rupa dengan satu buah lobang penghasil bunyi di bagian atasnya dan enam buah lobang nada sebagai penghasil nada-nada yang diinginkan. Universitas Sumatera Utara Diantara lobang penghasil bunyi dengan lobang nada terdapat satu buah lobang pemecah bunyi yang ditutup dengan kertas tipis Lihat gambar-1. Gambar-2. Nama-nama dari bagian sulim Keterangan Gambar : A. Keliling bambu sulim B. Diameter bambu sulim C. Lobang tiupan hembusan D. Lobang nada atas E. Lobang nada bawah F. Lobang tonika G. Lobang pemecah suara yang dilapisi kertas tipis

3.2.2 Ukuran sulim

Pitch ketepatan nada merupakan hal yang mutlak dalam pembuatan sebuah sulim. Oleh karena itu, pola ukur atau teknik mengukur oleh sipembuat sulim yang satu dengan pembuat sulim yang lain pada prinsipnya adalah sama. Hanya saja, jenis ukuran bambu yang diperoleh oleh masing-masing sipembuat pasti berbeda-beda, sehingga mengakibatkan sulim yang dihasilkan pun berbeda- A B C D E F G Universitas Sumatera Utara beda ukuran jarak antar lobang dan besar kecilnya lobang yang akan dibentuk. Namun pada dasarnya teknik mengukurnya adalah sama. Gambar-3. Sulim dengan ukurannya. Tabel-1. Pola Ukuran Sulim NO NAMA UKURAN 1 Diameter bambu sulim 2,6 cm 2 Keliling bambu sulim 5,3 cm 3 Jarak lobang tiupan dengan ruas bambu 2,6 cm 4 Jarak antara lobang tiupan dengan lobang nada atas 17,5 cm 5 Jarak antara lobang nada atas dengan lobang nada bawah 17,5 cm 6 Jarak antara lobang nada bawah dengan lobang tonika 8,75 cm 7 Jarak antar lobang nada 3,5 cm 8 Jarak antara lobang nada dan lobang pemecah 8,75 cm 9 Diameter lobang tiupan 1,2 cm 10 Diameter lobang nada 1 cm 11 Panjang bambu sulim 46,35 cm Keterangan : Ukuran sulim yang tertera pada tabel di atas adalah ukuran sulim dengan kunci F yang dibuat oleh bapak M. Sitohang, dengan aturan pola ukur pembuatan sulim secara umum 18 18 Akan dijelaskan lebih lanjut pada tahapan proses pembuatan. Universitas Sumatera Utara

3.3 Proses Pembuatan