Analisis wilayah nada ambitus Analisis interval

hiasan atau nada yang jarang muncul sebagai not seperdelapan atau seperenam- belas, dan seterusnya semakin kecil menurut jumlah pemakaiannya. 61 Berikut ini merupakan modus dari komposisi di atas :

5.4.1.3 Analisis wilayah nada ambitus

Wilayah nada ambitus diperoleh dengan memperhatikan rentang jarak range antara nada terendah dengan nada tertinggi dalam satu komposisi lagu. Diukur dengan menggunakan satuan cent, laras atau interval. Berdasarkan teori Ellis 62 Nada paling rendah dikatakan bahwa 1 laras adalah setara dengan 200 cent atau ½ laras sama dengan 100 cent. Maka berdasarkan perhitungan di atas, wilayah nada ambitus dari komposisi di atas adalah sebagai berikut : Nada paling tinggi cent laras G G’ 1200 6 Nada paling rendah dan tinggi cent laras 1200 6 61 Ibid., 146. 62 Berdasarkan teori A. J. Ellis bahwa dalam satu oktaf tangga nada yang terdiri dari 6 [enam] laras setara dengan 1200 cent atau 1 laras sama dengan 200 cent, atau ½ laras setara dengan 100 cent. Ibid., 115-116. Universitas Sumatera Utara

5.4.1.4 Analisis interval

Interval ialah jarak antara satu nada ke nada berikutnya, naik maupun turun berdasarkan jumlah laras yang mengantarai kedua nada tersebut. Berdasarkan hukum musik, nama-nama interval telah ditentukan menurut jumlah nada yang dipakai, sedangkan jenisnya ditentukan berdasarkan jarak kedua nada tersebut dalam laras, seperti pada tabel berikut. Tabel-3 Rumus Interval Simbol interval Jlh nada Jlh laras Nama dan jenis interval Contoh nada 1P 1 prime perfect murni C - C 2M 2 1 sekunda mayor besar C – D 3M 3 2 Terts mayor besar C – E 4P 4 2,5 kwart perfect sempurna C – F 5P 5 3,5 kwint perfect murni C – G 6M 6 4,5 sekta mayor besar C – A 7M 7 5,5 septime mayor besar C - B 8P 8 6,5 oktaf Perfect murni C – c’ 9M 9 7,5 none mayor C – d’ 10M 10 8,5 decime mayor C – e’ • Catatan, interval besar mayor, M dikurang setengah laras menjadi interval kecil minor, m; interval murni perfect, P dan kecil minor, m dikurang setengah laras menjadi interval kurang diminish, dim; Sebaliknya, interval besar mayor, M dan murni perfect, P ditambah setengah laras menjadi interval lebih augumentasi, Ag, sedangkan interval murni perfect tidak bisa menjadi interval besar ataupun kecil. Rumus interval dim + ½ laras = m m + ½ laras = M M + ½ laras = Ag m – ½ laras = dim M – ½ laras = m Ag – ½ laras = M P – ½ laras = dim P + ½ laras = Ag Dengan demikian, berdasarkan hukum interval di atas maka interval untuk komposisi melodi sulim di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel-4 Frekuensi Pemakaian Interval Lagu Tole Endehon Simbol interval Nama dan jenis interval Jumlah interval 1P Prime perfect murni 64 2m Sekunda minor kecil 19 2M Sekunda Mayor besar 126 3m Ters minor kecil 43 3M Ters Mayor besar 63 4P Kwart perfect sempurna 30 5P Kwint perfect murni 12

5.4.1.5 Analisis pola kadensa