Pengeringan Pelobangan Langkah-langkah pembuatan

Gambar-11. Ruas bambu sebagai bahan sulim

3.3.3.4 Pengeringan

Dalam proses pengeringan bambu, tidak terlalu memakan waktu yang begitu panjang sebab bambu yang telah dipilih sudah dalam kondisi tua dan matang artinya bambu dengan tingkat kekeringan 70 sd. 80 sudah cukup untuk dibentuk menjadi sulim. Tujuan pengeringan sebenarnya adalah agar ketahanan bambu lebih terjamin ketika nantinya sulim sudah siap dipakai untuk jangka waktu yang lebih lama seperti yang diharapkan. Tahapan pengeringan dilakukan dengan cara meletakkan bambu yang sudah dipotong menjadi beberapa ruas ke atas tungku perapian atau pun di suatu tempat kering yang tidak terkena langsung oleh teriknya sinar matahari. Universitas Sumatera Utara

3.3.3.5 Pelobangan

Inti dari tahapan pembuatan sulim adalah pembuatan lobang melalui proses pelobangan dengan mengikuti pola aturan pengukuran tertentu. Pelobangan dapat dilakukan dengan memakai pisau belati kecil yang ujungnya tajam ataupun dengan memakai besi bulat yang bagian ujungnya runcing dengan ukuran tertentu. Tahapan pelobangan yang pertama dimulai dari lobang tiupan kemudian dilanjutkan ke lobang nada secara berurutan. Gambar-12. Membuat lobang tiupan dengan besi yang dipanaskan Gambar-13. Pelobangan lobang nada pertama Universitas Sumatera Utara Gambar-14 Pelobangan lobang nada ke-2 Gambar-15. Pelobangan lobang nada ke-3 Universitas Sumatera Utara Gambar-16. Pelobangan nada ke-4 Gambar-17. Pelobangan nada ke-5 Universitas Sumatera Utara Gambar-18. Pelobangan nada ke-6 Gambar-19. Sulim sederhana seusai tahapan pengelobangan Pada saat lobang tiupan selesai dibuat sebenarnya situkang tersebut sudah dapat menafsirkan nada dasar dari sulim tersebut. Sebab pada sulim ditiup tanpa memiliki lobang, itu sama halnya dengan meniup sulim dengan menutup semua lobang nada, dimana akan menghasilkan nada do 1 yang menjadi nada dasar sulim tersebut. Hanya saja jika nada pitchnya kurang memenuhi atau kurang tinggi dari nada dasar yang diperkirakan maka solusi yang dilakukan adalah dengan sedikit demi sedikit memperbesar diameter lobang tiupan sesuai dengan nada yang diharapkan dan sampai pada batas besar lobang tiupan yang wajar. Sebab jika Universitas Sumatera Utara lobang tiupan terlalu besar meskipun dengan nada pitch yang sudah memenuhi pada akhirnya tidak akan menjadi sulim yang ideal untuk dipakai, sebab lobang tiupan yang terlalu besar akan mengakibat pemborosan nafas pada saat peniupan. Oleh karena itu, perlu ketelitian dalam penentuan besar lobang tiupan. 19 Kemudian setelah lobang tiupan selesai dibuat, maka lobang yang akan dibuat selanjutnya adalah keenam lobang nada. Dari keenam lobang nada yang akan dibuat, lobang nada pertama yang akan dibuat adalah lobang nada bawah, kemudian lobang nada bawah ke dua, dan seterusnya hingga lobang nada yang keenam. Biasanya setiap membuat lobang nada, sulim tersebut selalu ditiup dahulu untuk memastikan nada yang diinginkan. Demikianlah seterusnya hingga keseluruhan lobang nada selesai dibuat sesuai dengan ketentuan nada yang diinginkan. Sebagai tambahan, lobang pemecah suara biasanya dibuat setelah lobang tiupan berikut dengan seluruh lobang nada selesai dibentuk. Setelah lobang pemecah terbentuk, kemudian dibalut dengan kertas tipis atau plastik tipis. Jika tahapan ini selesai, maka selesailah sudah tahapan pelobangan sulim. Adapun aturan-aturan atau pola pengukuran jarak antar lobang dalam membuat sebuah sulim adalah sebagai berikut : 19 Penetapanpenentuan nada pitch akan dibahas lebih mendalam pada bagian “sistem pelarasan nada” sub bab berikutnya. Universitas Sumatera Utara Gambar-20. Pola jarak antar lobang sulim Keterangan gambar: • Jarak antara lobang tiupan C dengan ruas bambu = panjang diameter bambu B • Jarak antara lobang tiupan C dengan lobang nada atas D = 2 x keliling bambu A • Jarak antara lobang nada atas D dengan lobang nada bawah E = 2 x keliling bambu A • Jarak antara lobang nada bawah E dengan lobang tonika F = 1 x keliling bambu A • Jarak antara masing-masing keenam lobang nada = jarak antara lobang nada bawah dengan lobang nada atas kemudian dibagi 5 untuk mendapatkan 4 lobang nada berikutnya. • Posisi lobang yang ditutup oleh selembar kertas tipis G berada pada pertengahan jarak antara lobang tiupan C dengan lobang nada atas D

3.3.3.6 Ornamentasi