Mangaroppol Kombinasi teknik permainan lidah, jari dan tiupan

3.4.2.5 Mangaroppol Kombinasi teknik permainan lidah, jari dan tiupan

Di dalam teknik permainan sulim, mangaroppol merupakan sebuah teknik yang paling kompleks dibandingkan teknik yang lain karena teknik ini mampu memaksimalkan ketiga fungsi yakni lidah, jari, dan tiupan nafas dalam porsi yang relatif sama. Selain itu mangaroppol juga merupakan sebuah teknik permainan yang memadukan berbagai teknik ke dalam satu bentuk permainan. Pada prinsipnya, setiap pemain sulim memiliki karakter yang berbeda-beda dalam bermain. Ada seorang pemain sulim yang memiliki ciri khas mangarutu dalam setiap permainannya, ada pula orang tidak mampu memakai teknik mangarutu sehingga mengakibatkan dia bermain dengan memakai teknik manganak-anaki sebagai ciri khasnya, dan ada pula pemain sulim yang tidak bisa memainkan kedua-duanya sehingga dia selalu memakai teknik mangangguk dalam setiap permainannya baik ketika memainkan lagu atau repertoar yang lambat maupun yang cepat. Tetapi selain daripada ketiga bentuk ciri khas pemain di atas ada pula seorang pemain sulim yang mampu memainkan ketiga bentuk karakter permainan tersebut. 20 20 Tingkat kemudahan antara ketiga teknik permainan tersebut tergantung pada kebiasaan dan kemampuan sipemain itu sendiri. Masing-masing teknik tersebut diperoleh melalui proses yang berbeda-beda, ada yang belajar secara otodidak marsiajar sandiri dan ada yang belajar dari seorang guruahli sulim marguru Orang yang mampu memainkan ketiga bentuk karakter permainan tersebut di atas biasanya selalu menyuguhkan lagu atau repertoar yang dimainkan dengan metode penggabungan ketiga teknik tersebut yang dinamakan dengan teknik mangaroppol. Ketiga bentuk permainan tersebut merupakan teknik dasar yang pada prinsipnya harus diketahui oleh setiap pemain sulim. Oleh karena itu, seorang pemain sulim yang baik diharapkan mampu memainkan teknik mengaroppol dalam setiap memainkan sebuah lagu atau repertoar tertentu. Contoh Universitas Sumatera Utara teknik mangaroppol yakni teknik yang memadukan antara teknik mangarutu, mangangguk, dan manganak-anaki dapat dilihat dalam bentuk penyajian penggalan melodi pembuka atau introduce repertoar gondang batara guru berikut ini: Keterangan :  Pola “tu ru” mewakili teknik mangarutu  Pola “tu wu” mewakili teknik manganak-anaki  Pola “tu hu” mewakili teknik mangangguk

3.5 Proses Belajar Sulim

Pada umumnya, pengetahuan untuk memainkan instrumen Batak Toba dipelajari dengan cara oral tradition tradisi lisan. Dalam konteks ini, belajar yang dimaksud adalah dengan cara melihat dan mendengar serta memperhatikan secara seksama sebuah permainan instrumen tersebut kemudian menirukan dan menghafalkannya. Dalam budaya musikal masyarakat Toba, ada 2 dua macam proses belajar. Kedua proses belajar tersebut merupakan proses belajar yang diperoleh secara langsung dan tidak langsung. Proses belajar yang diperoleh secara langsung dari seorang pengajar dalam istilah masyarakat Batak Toba lazim disebut dengan marguru, sedangkan proses belajar yang diperoleh secara tidak langsung disebut dengan marsiajar sandiri otodidak. Universitas Sumatera Utara