Tabel-4 Frekuensi Pemakaian Interval
Lagu Tole Endehon
Simbol interval Nama dan jenis interval
Jumlah interval
1P Prime perfect murni
64 2m
Sekunda minor kecil 19
2M Sekunda Mayor besar
126 3m
Ters minor kecil 43
3M Ters Mayor besar
63 4P
Kwart perfect sempurna 30
5P Kwint perfect murni
12
5.4.1.5 Analisis pola kadensa
Sebagaimana kalimat bahasa yang diberi tanda baca berupa koma dan titik, maka demikian juga halnya dengan musik, juga diberi tanda baca melalui kadens-
kadens yang terdapat di dalamnya. Sebuah kadens adalah satu kerangka atau formula yang terdiri dari elemen-elemen harmonis, ritmis, dan melodis yang meng-
hasilkan efek kelengkapan yang bersifat sementara kadens tak sempurna, kadens
gantung dan yang permanen kadens lengkap, sempurna.
Kadens yang berakhir pada nada tonal disebut kadens sempurna lengkap, sedangkan yang berakhir pada nada lain seperti nada dominan atau sub-dominan
disebut kadens gantung tak sempurna. Analoginya dengan kalimat, kadens sempurna itu merupakan titik; kadens gantung merupakan tanda tanya atau titik-
koma. Sebuah frase yang berakhir pada kadens gantung tak sempurna disebut
Universitas Sumatera Utara
frase anteseden dan biasanya kadens seperti ini akan segera pula diikuti oleh sebuah frase konsequen yang berakhir dengan sebuah kadens sempurna lengkap.
63
Contoh kadens gantung dapat dilihat pada akhir bar yang ke-12 menuju bar yang ke-13 :
Contoh kadens sempurna dapat dilihat pada akhir bar yang ke-12 menuju bar yang ke-14 :
Dengan demikian, contoh frase anteseden dapat dilihat mulai dari bar yang ke-11 hingga bar yang ke-13 :
Maka frase konsequen dapat terlihat mulai dari bar yang ke-11 kemudian melompat menuju bar yang ke-14 :
63
Hugh M. Miller, Introduction to Music: A Guide to Good Listening Caloocun City, Philippines: Philippines Graphic Art Inc., 1971, seperti naskah terjemahan Triyono Bramantyo,
“Apresisasi Seni” Yogyakarta: Institut Seni Indonesia, t.t., 165-166. Lihat juga Lein Flein, “Structure and Style” Expanded Edition, The Study and Analysis of Musical Form New Jersey:
Summy-Birchard Music, 1979, 37.
Universitas Sumatera Utara
5.4.1.6 Analisis formula melodi bentuk
Terdapat beberapa istilah yang lazim digunakan untuk mengidentifikasi garapan formula melodi sebuah komposisi musik.
a. Repetitif dapat digunakan untuk menggambarkan bentuk nyanyian yang