26
. c
b a
c b
c a
yaitu menggabungkan. Untuk langkah awal pengenalan penjumlahan
pecahan adalah
dengan menjumlahkan
pecahan-pecahan senama. Setelah konsep ini tertanam dengan baik kemudian dilanjutkan dengan penjumlahan pecahan yang tidak
senama dan pecahan campuran. Berikut ini merupakan konsep penjumlahan pada pecahan:
1 Penjumlahan Pecahan Senama Untuk a, b, c bilangan bulat dengan c ≠ 0, maka
2 Penjumlahan pecahan Tak Senama Untuk menjumlahkan dua pecahan dengan penyebut yang tidak
sama, lakukan langkah-langkah berikut: a Carilah KPK dari penyebut kedua pecahan tersebut.
b Ubah kedua pecahan tersebut sehingga kedua pecahan senama dengan penyebut KPK yang diperoleh dalam
langkah a c Setelah kedua pecahan tersebut senama, jumlahkan dengan
ketentuan seperti di bawah ini. Contoh:
Jawab: KPK dari 2 dan 3 adalah 6 Senilai dengan
Senilai dengan Jadi
6 5
6 2
6 3
3 1
2 1
2 1
6 3
3 1
6 2
.. ..........
3 1
2 1
27
b. Konsep Pengurangan Pecahan Konsep pengurangan pada pecahan pada dasarnya juga sama
dengan konsep pengurangan pada bilangna bulat. Hanya saja pengurangan pada pecahan lebih rumit, terutama pada pengurangan
pecahan campuran. Mengurangi berarti mengambil. Jadi a-b pada dasarnya adalah mengambil b dari a. Berikut ini merupakan konsep
pengurangan pecahan: 1 Pengurangan Pecahan Senama
Untuk a, b, c bilangan bulat dengan c ≠ 0, maka 2 Pengurangan Pecahan Tak Senama
Untuk mengurangkan dua pecahan dengan penyebut yang tidak sama, lakukan langkah-langkah berikut:
i. Carilah KPK dari penyebut kedua pecahan tersebut. ii. Ubah kedua pecahan tersebut sehingga kedua pecahan
senama dengan penyebut KPK yang diperoleh dalam langkah 1
iii. Setelah kedua pecahan tersebut senama, kita kurangkan dengan ketentuan seperti di bagian a.
Contoh :
KPK dari 2 dan 5 adalah 10, sehingga
2 1
senilai dengan
10 5
....... 5
2 2
1
c
b a
c b
c a
28
5 2
senilai dengan
10 4
Jadi
10 1
10 4
10 5
5 2
2 1
C. Tinjauan Tentang Alat Peraga Teropong Pecahan 1. Pengertian Alat Peraga
Dalam mengajarkan Matematika kita harus berusaha agar anak-anak itu lebih banyak mengerti dan mengikuti pelajaran Matematika dengan
gembira, sehingga minatnya dalam Matematika akan lebih besar. Anak-anak akan lebih besar minatnya dalam Matematika bila pelajaran
itu disajikan dengan baik dan menarik. Dengan dipergunakannya alat peraga maka anak-anak akan lebih tertarik dalam Matematika
Ruseffendi, 1984:383. Menurut Nana Sujana 2005:110, alat bantu pengajaran atau lebih
populer disebut alat peraga pengajaran harus menjadi bagian integral dalam
proses belajar-pembelajaran
terutama dalam
metode pembelajaran.
Dari pendapat dua ahli di atas dapat penulis simpulkan, bahwa alat peraga merupakan alat bantu untuk membantu guru dalam
menyampaikan materi serta meningkatkan motivasi belajar anak terutama utuk pelajara Matematika yang abstrak. Penggunaan alat peraga
juga bertujuan agar siswa terlibat aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung.
29
Alat peraga yang baik harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya:
a. Tahan Lama b. Bentuk dan warnanya menarik
c. Sederhana dan mudah digunakan d. Ukurannya sesuai, tidak terlalu besar atau terlalu kecil untuk anak
e. Dapat menyajikan konsep matematika baik dalam bentuk nyata, gambar, atau diagram
f. Sesuai dengan konsep matematika. g. Aman atau tidak membahayakan bagi siswa.
2. Fungsi Alat Peraga
Menurut Nana Sujana 2005:99-100, ada emam pokok fungsi dari alat peraga dalam proses belajar-pembelajaran. Keenam fungsi
tersebut adalah: a Penggunaan alat peraga dalam proses belajar-pembelajaran bukan
merupakan fungsi tambahan tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar-pembelajaran
yang efektif. b Penggunaan alat peraga merupakan bagian yang intergral dari
seluruh situasi pembelajaran. Ini berarti bahwa alat peraga merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru.
c Alat peraga dalam pembelajaran penggunaanya integral dengan tujuan dan isi pembelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian
30
bahwa penggunaan alat peraga harus melihat pada tujuan dan bahan pembelajaran.
d Penggunaan alat peraga dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan, dalam arti digunakan hanya sekedar melengkapi proses
belajar supaya lebih menarik perhatian siswa. e Penggunaaan alat peraga dalam pengajaran lebih diutamakan untuk
mempercepat proses belajar pembelajaran dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru.
f Pengguanaan alat peraga dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar-pembelajaran. Dengan perkataan lain
menggunakan alat peraga, hasil belajar yang dicapai akan tahan lama di ingat siswa sehingga pelajaran mempunyai nilai tinggi.
Menurut Ruseffendi 1984:384, pentingnya alat peraga untuk mengajarkan Matematika adalah:
1. Supaya anak-anak lebih besar minatnya. 2. Supaya anak-anak dapat dibantu daya tiliknya sehingga lebih
mengerti dan lebih besar daya ingatnya. 3. Supaya anak-anak dapat melihat hubungan antara ilmu yang
dipelajarinya dengan alam sekitar dan masyarakat. Sedangkan menurut Rusgianto 1984:iv fungsi alat peraga
Matematika antara lain:
31
1. Merupakan alat bantu guru atau siswa dalam pengajaran Matematika sehingga diharapkan memperjelas penanaman konsep Matematika
pada siswa. 2. Meningkatkan efisiensi waktu dalam proses belajar mengajar
Matematika. 3. Meningkatkan motivasi siswa dalam proses belajar mengajar
Matematika, dan 4. Meningkatkan Cara Belajar Siswa Aktif CBSA.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika yang abstrak memerlukan alat
bantu yang konkret agar siswa mudah memahami dan menangkap materi pelajaran. Alat bantu tersebut bertujuan untuk memberikan
ingatan dan meningkatkan motivasi belajar siswa terutama pelajaran Matematika. Pembelajaran yang bersifat hafalan siswa
akan mudah untuk lupa. Pembelajaran akan lebih mudah dingat apabila dilakukan perbuatan yaitu dengan memerlukan alat peraga.
3. Alat Peraga Teropong Pecahan
1 Pengertian alat peraga teropong pecahan Alat peraga teropong pecahan adalah alat yang digunakan untuk
mengetahui nilai penjumlahan dan pengurangan pada pecahan yang melibatkan siswa secara langsung, karena belajar matematika adalah
belajar mengenal konsep-konsep dan struktur yang terdapat di dalam