Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 konkret. Artinya untuk memahami suatu konsep, siswa masih harus diberikan kegiatan yang berhubungan dengan benda nyata atau kejadian nyata yang dapat diterima akal mereka. Anak usia SD perlu suatu media yang menarik agar lebih termotivasi ketika mengikuti pelajaran Matematika dan menjadi pelajaran yang disukai oleh anak-anak. Berdasarkan wawancara peneliti dengan guru Matematika di SDN Warangan I kecamatan Pakis kabupaten Magelang di kelas 4 pada tanggal 8 Februari 2016, diperoleh hasil bahwa sebagian besar siswa belum memahami materi pecahan sehingga prestasi belajarnya rendah. KKM mata pelajaran Matematika di SDN Warangan I adalah 6,5. Pada ulangan harian I materi pecahan, dari 14 siswa, hanya 7 siswa yang mencapai KKM. Pada ulangan harian II, hanya 6 siswa yang mencapai KKM. Sebagian besar siswa baru mendapatkan nilai diatas 50. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan siswa belum paham tentang konsep pecahan. Dalam menyampaikan materi pecahan, guru hanya menyampaikan materi secara langsung dan menuliskan materi di papan tulis. Guru belum menggunakan bantuan media pengajaran yang dapat membantu pemahaman siswa sehingga siswa akan paham jika melihat atau mempraktekkan sendiri tentang materi pecahan dengan bantuan suatu media pengajaran. Banyak siswa di kelas IV SDN Warangan I yang hafalannya masih rendah, sehingga tidak bisa siswa hanya mendengarkan saja. siswa harus mengalami sendiri melalui bantuan media karena jika siswa tersebut mengalami sendiri maka akan tertanam pada ingatan 5 anak tersebut. Bahkan matematika dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pun belum dikuasai. Pada saat pelajaran Matematika berlangsung, semua siswa di kelas memperhatikan guru ketika sedang menjelaskan. Akan tetapi, ketika diberikan soal latihan, sebagian besar siswa tidak bisa mengerjakan. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka dapat dikatakan bahwa prestasi belajar matematika siswa kelas IV SDN Warangan I tergolong rendah. Padahal Matematika adalah pelajaran yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari. Matematika harus mempunyai daya tarik tersendiri supaya siswa menjadi mata pelajaran yang banyak disukai dan hasil belajarnya bagus. Perlu dicari satu solusi alternatif metode mengajar yang variatif dan menyenangkan dalam melaksanakan proses pembelajaran matematika di kelas terutama materi pecahan. Salah satu alternatifnya adalah penggunaan alat peraga yang relevan untuk memahami materi pecahan. Salah satu alat peraga yang relevan adalah teropong pecahan. Alat peraga tersebut tergolong sederhana, tidak diperlukan biaya yang banyak untuk membuatnya, namun dapat membantu anak memahami konsep bilangan pecahan, membandingkan dua pecahan, penjumlahan dan pengurangan pecahan. Pitadjeng, 2006:141. Alat peraga ini juga belum pernah digunaka sebelumnya untuk mengajarkan materi pecahan di SDN Warangan I. Sehingga diharapkan selain mampu menjadi media pembelajaran matematika yang menarik juga dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi pecahan. Penulis akan melakukan 6 penelitian tentang Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Konsep Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Menggunakan Alat Peraga Teropong Pecahan di Kelas IV SD Negeri Warangan I.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dibandingkan mata pelajaran lainnya. 2. Prestasi belajar matematika materi pecahan rendah. 3. Masih banyak guru yang belum optimal dalam menggunakan alat peraga atau media pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran matematika materi pecahan.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini akan dibatasi pada penggunaan alat peraga teropong pecahan dalam meningkatkan prestasi belajar matematika materi pecahan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana penggunaan alat peraga teropong pecahan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan pada 7 siswa kelas IV SDN Warangan 1 Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang?”

E. Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar matematika materi pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Warangan I Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang dengan menggunakan alat peraga teropong pecahan.

F. Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Bagi Siswa a Mempermudah pemahaman dan minat belajar siswa terhadap pelajaran Matematika materi pecahan dengan menggunakan alat peraga teropong pecahan. b Meningkatkan prestasi belajar matematika materi pecahan dengan menggunakan alat peraga teropong pecahan. 2. Bagi Guru Sebagai bahan masukan untuk mendapatkan pengetahuan dan media baru tentang meningkatkan prestasi belajar siswa menggunakan alat peraga teropong pecahan untuk mata pelajaran Matematika materi pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Warangan I. Guru juga dapat meningkatkan kreativitasnya dengan mengkreasikan media pengajaran yang menarik namun tetap mengacu pada materi. 8 3. Bagi Peneliti a Peneliti mampu menemukan permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran, sekaligus mencari alternatif pemecahan masalah yang tepat. b Peneliti mampu memperbaiki proses pembelajaran di dalam kelas dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa menyelesaikan soal matematika pada materi pecahan. c Dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini peneliti memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman tentang penelitian tindakan kelas. 4. Bagi Sekolah Sebagai bahan masukan agar dapat mengetahui alat peraga yang bervariasi dalam memperbaiki dan meningkatkan kreativitas pembelajaran Matematika terutama materi pecahan.

G. Definisi Operasional

1. Prestasi belajar penjumlahan dan pengurangan pecahan Prestasi belajar penjumlahan dan pengurangan pecahan adalah hasil yang telah dicapai siswa setelah melakukan proses pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan yang diwujudkan dalam bentuk angka maupun pernyataan dimana hasil tersebut diukur dengan tes prestasi belajar. Skor dapat dilihat pada hasil test. 9 2. Alat peraga teropong pecahan Alat peraga teropong pecahan adalah alat bantu pembelajaran yang digunakan untuk mengetahui nilai penjumlahan dan pengurangan pada pecahan yang melibatkan siswa secara langsung. Alat peraga teropong pecahan juga dapat digunakan untuk memahami konsep bilangan pecahan, dan membandingkan dua pecahan. Alat peraga ini terdiri atas 2 komponen, yang disebut penyangga dan lingkaran pecahan. Penyangga terbuat dari papan kayu berbentuk lingkaran berdiameter 20 dan di cat putih yang di bagian tengah ditancapkan kawat besi atau paku setinggi 10 cm. Lingkaran pecahan adalah bangun lingkaran yang terbuat dari mika, dengan diameter maksimal sama dengan diameter maksimal sama dengan diameter alas penyangga dan diberi lubang pada titik pusat lingkaran. Lingkaran pecahan dari mika tersebut menggambarkan nilai pecahan. Cara menggunakan alat peraga teropong pecahan adalah dengan memasukkan lingkaran pcahan ke dalam tiang penyangga. Alat peraga teropong pecahan ini dapat digunakan pada penjumlahan dan pengurangan pecahan yang hasilnya kurang dari atau sama dengan satu ≤1 dan lebih dari atau sama dengan nol ≥0.