Pelaksanaan Tindakan Deskripsi Pelaksanaan Tindakan pada Siklus I a. Perencanaan Tindakan

65 6 1 - Memasang lingkaran pecahan dua pertiga yang berwarna hijau pada tiang penyangga - Kemudian memasang lingkaran pecahan di atasnya dan mengatur sehingga garis pembagi kedua pecahan berimpit dan warna kedua pecahan tersambung. - Karena hasilnya belum jelas garis pembaginya belum terlihat jelas, maka dipasang lingkaran pecahan yang tidak berwarna untuk melihat pembagiannya yang sama. Guru mencoba memasang lingkaran perempatan, perenaman atau perdelapanan. - Tampak lima bagian yang berwarna yang memeragakan pecahan 6 5 , sehingga 6 5 6 1 3 2   Guru memandu siswa untuk membentuk kelompok kecil, satu kelas dibagi menjadi 4 kelompok, jadi masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 siswa. Perwakilan siswa dalam satu kelompok maju ke depan kelas untuk mengambil alat peraga untuk kelompoknya dan mengambil Lembar Kerja Siswa. Siswa bersama kelompoknya mulai mengerjakan soal pada Lembar Kerja siswa dan memperagakannya setiap soal dengan menggunakan alat peraga 66 teropong pecahan secara bergantian dalam satu kelompok agar mendapatkan jawaban yang tepat. Guru mengecek ketepatan peragaan yang dilakukan siswa dalam kelompoknya. Setelah itu, setiap kelompok diminta untuk mendemonstrasikan peragaan tentang penjumlahan pada pecahan tersebut di depan kelas. Setiap kelompok memperagakan satu soal beserta jawabannya. Siswa yang lain diminta untuk menanggapi apa yang disampaikan temannya, kemudian kelompok lain juga melakukan hal yang sama yaitu mendemonstrasikan peragaan setelah kelompok sebelumnya telah selesai melakukan peragaan. c Kegiatan Akhir 10 menit Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari kemudian memberikan motivasi kepada siswa. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam. 2 Tindakan siklus I pertemuan II Tindakan siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari Selasa, 31 Mei 2016 pukul 07.00-08.10 WIB. Pada pertemuan ini, materi yang diajarkan adalah pengurangan pada pecahan berpenyebut sama, dan pengurangan pecahan yang berpenyebut berbeda. Deskripsi langkah- langkah pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan II adalahsebagai berikut: 67 a Kegiatan awal 5 menit Pada kegiatan awal siklus I pertemuan II, guru membuka pelajaran dengan mengucap salam dan mengajak siswa berdoa bersama-sama. Setelah berdoa, guru mempresensi kehadiran siswa. Kemudian guru menyampaikan apersepsi dengan menanyakan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya dan menyampaikan tujuan pembelajaran. b Kegiatan inti 25 menit Siswa memperhatikan penjelasan guru yang sedang memberi contoh cara mengurangkan pecahan berpenyebut sama dengan menggunakan alat peraga teropong pecahan. Contoh pertama adalah cara mengurangkan pecahan 6 2 6 5  Cara memperagakan soal tersebut menggunakan alat peraga teropong pecahan langkah-langkahnya adalah: - Memasang lingkaran pecahan lima perenam yang berwarna biru pada tiang penyangga Kemudian memasang lingkaran pecahan dua perenam yang berwarna abu-abu di atasnya dan mengatur sehingga garis pembagi kedua pecahan berimpit dan warna kedua pecahan bertumpuk. 68 - Tampak lingkaran enam sama besar dan warna yang tidak tertutupi tiga bagian. Jadi, 6 3 6 2 6 5   Setelah itu, guru memberikan contoh cara mengurangkan pecahan berpenyebut berbeda menggunakan alat peraga teropong pecahan. Contoh kedua yaitu mengurangkan pecahan 8 3 4 2  Cara memperagakan soal tersebut menggunakan alat peraga teropong pecahan langkah-langkahnya adalah: - Memasang lingkaran pecahan dua perempat yang berwarna kuning pada tiang penyangga Kemudian memasang lingkaran pecahan tiga perdelapan yang berwarna abu-abu di atasnya dan mengatur sehingga garis pembagi kedua pecahan berimpit dan warna kedua pecahan bertumpuk. - Karena hasilnya belum jelas garis pembaginya belum terlihat jelas, maka dipasang lingkaran pecahan yang tidak berwarna untuk melihat pembagiannya yang sama. Guru mencoba memasang lingkaran perempatan, perenaman atau perdelapanan. 69 - Kemudian guru mengatur agar semua garis pembagi pecahan- pecahan yang berwarna dapat berimpit dengan garis pembagi pecahan tanpa warna sehingga dapat ditemukan penyebut untuk hasil pecahan 8 3 4 2  - Kemudian dihitung berapa bagian warna yang tidak tertutupi warna abu-abu. Tampak bahwa ada 1 bagian yang tidak tertutupi warna abu-abu, sehingga 8 1 8 3 4 2   Guru mengarahkan siswa untuk berkumpul bersama kelompok masing-masing seperti pertemuan sebelumnya, kemudian perwakilan setiap kelompok diminta untuk mengambil alat peraga teropong pecahan beserta Lembar Kerja Siswa. Setiap kelompok mengerjakan soal pada Lembar Kerja Siswa dengan cara menggunakan alat peraga teropong pecahan secara bergantian agar diperoleh hasil yang tepat. Guru mengecek ketepatan peragaan yang dilakukan siswa. Setelah semua kelompok selesai mengerjakan, setiap kelompok maju kedepan secara bergantian untuk mendemonstrasikan peragaan soal pengurangan beserta jawabannya yang terdapat pada Lembar Kerja Siswa. Sementara itu, kelompok lain diminta untuk menanggapi apa yang disampaikan oleh kelompok yang sedang melakukan demonstrasi. c Kegiatan Akhir 40 menit Guru bersama-sama dengan siswa membuat kesimpulan materi yang telah dipelajari. Kemudian guru memberikan soal post-test 70 kepada siswa tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam.

c. Observasi

Observasi dilaksanakan selama pelaksanaan tindakan guna mengetahui aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran materi penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut sama dan berpenyebut tak sama menggunakan alat peraga teropong pecahan. Observasi dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dalam pembelajaran materi penjumlahan dan pengurangan pada pecahan berpenyebut sama dan berpenyebut tak sama menggunakan alat peraga teropong pecahan pada tindakan siklus I masih terdapat beberapa kekurangan, antara lain sebagai berikut: 1 Butir pengamatan 3, guru membagi siswa menjadi 3-4 orang per kelompok. Ketika siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 4 siswa, siswa sibuk mencari teman satu kelompoknya, kondisi kelas menjadi tidak tenang. 2 Butir pengamatan 4, siswa duduk dengan kelompok masing-masing. Terdapat anggota kelompok yang berjalan kesana-kemari sehingga mengganggu aktivitas kerja kelompok. 71 3 Butir pengamatan 5, guru menjelaskan aturan penggunaan alat peraga teropong pecahan. Guru belum menjelaskan aturan penggunaan teropong pecahan dengan baik dikarenakan baru pertama kali mengenalkan alat peraga teropong pecahan. Guru butuh berlatih lebih banyak lagi dalam menjelasakan penggunaan alat peraga teropong pecahan. 4 Butir pengamatan 6, siswa memperhatikan saat guru menjelaskan aturan penggunaan alat peraga teropong pecahan. Beberapa siswa kurang memperhatikan guru saat menjelaskan aturan penggunaan alat peraga teropong pecahan sehingga kurang memahami apa yang disampaikan oleh guru. 5 Butir pengamatan 7, siswa memahami aturan penggunaan alat peraga teropong pecahan. Terdapat beberapa siswa yang belum memahami aturan penggunaan alat peraga teropong pecahan dan mengalami kesulitan untuk memperagakan penjumlahan dan pengurangan menggunakan alat peraga teropong pecahan. 6 Butir pengamatan 8, kerjasama siswa dalam kelompok. Kerjasama siswa pada saat diskusi kelompok masih kurang, hanya beberapa siswa yang aktif berdiskusi, beberapa siswa yang lain hanya diam, bermain sendiri, berjalan-jalan ke kelompok lain, dan mengganggu temannya. 72 7 Butir pengamatan 9, ketepatan siswa dalam menggunakan alat peraga teropong pecahan. Beberapa siswa masih bingung dalam menggunakan alat peraga teropong pecahan 8 Butir pengamatan 14, guru menguasai materi pembelajaran. Guru belum sepenuhnya menguasai materi pembelajaran. Terkadang guru masih beracuan pada buku. 9 Butir pengamatan 15, siswa aktif bertanya apabila materi yang disampaikan guru belum jelas. Sebagian besar siswa tidak bertanya ketika mengalami kesulitan atau materi yang disampaikan guru belum jelas. Pada pelaksanaan tindakan Siklus I juga terdapat beberapa aspek yang sudah tercapai dalam penggunaan alat peraga teropong pecahan, yaitu sebagai berikut: 1 Butir pengamatan 1, guru mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Guru telah mempersiapkan perangkat pembelajaran yang dibutuhkan, sehingga saat pembelajaran berlangsung guru sudah melakukan langkah-langkah pembelajaran dengan baik. 2 Butir pengamatan 2, guru mempersiapkan alat peraga teropong pecahan. Guru telah mempersiapkan alat peraga teropong pecahan sebelum pembelajaran dimulai, sehingga saat pembelajaran dimulai alat peraga teropong pecahan sudah siap digunakan. 73 3 Butir pengamatan 10, guru membimbing siswa menggunakan alat peraga teropong pecahan. Guru membimbing siswa secara merata kepada masing-masing kelompok secara bergantian dalam menggunakan alat peraga teropong pecahan. 4 Butir pengamatan 11, guru memotivasi siswa, menarik perhatian agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Guru memberikan motivasi kepada siswa pada saat pembelajaran berlangsung sehingga siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. 5 Butir pengamatan 12, guru menjelaskan materi pembelajaran secara runtut. Guru menyampaikan materi dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir secara runtut. 6 Butir pengamatan 13, guru menggunakan alat peraga teropong pecahan di dalam pembelajaran secara efektif. Guru selalu menggunakan alat peraga teropong pecahan ketika menjelaskan, sehingga alat peraga teropong pecahan berguna secara efektif. Hasil observasi aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran materi penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan alat peraga teropong pecahan pada pertemuan I diperoleh skor 36 60 dan pertemuan II diperoleh skor 49 81,67 , dari skor maksimum ideal 60. Hal itu dapat diketahui dari rangkuman hasil observasi pada tabel 7.