Hubungan Pendapatan dengan Pemberian ASI Eksklusif

pekerjaannya dan singkatnya pemberian cuti melahirkan yang diberikan terhadap ibu yang bekerja. Sebenarnya untuk ibu yang bekerja maka di tempat kerjanya dapat disediakan ruang khusus untuk menyusui atau pojok ASI, begitu juga bagi ibu yang menitipkan bayinya di tempat penitipan anak dapat disediakan pojok ASI yang nyaman bagi ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya. Dengan adanya pojok ASI maka sewaktu- waktu ibu bisa memberikan ASI kepada bayi dalam keadaan nyaman. Pemberian ASI eksklusif sebenarnya terdapat Undang-Undang kesehatan Nomor 362009 pasal 128 ayat 1 disebutkan bahwa setiap bayi berhak mendapatkan Air Susu Ibu ASI eksklusif sejak dilahirkan selama 6 bulan kecuali atas indikasi medis. Sedangkan dalam PP Nomor 33 tahun 2012 pasal 30 ayat 3 menerangkan bahwa pengurus tempat kerja wajib menyiapkan fasilitas khusus untuk menyusui danatau memerah ASI sesuai kemampuan perusahaan, juga disebutkan bahwa tempat kerja wajib memberikan kesempatan bagi karyawan untuk memerah ASI di tempat kerja selama waktu bekerja. Wahyuningsih 2012 menyebutkan bahwa bagi ibu yang bekerja maka di tempat kerja perlu disediakan ruangan menyusui jika perlu dilengkapi tempat penitipan bayi, waktu menyusui dan dukungan dari internal kantor. Dengan demikian maka ibu yang bekerja dapat juga memberikan ASI eksklusif.

5.5 Hubungan Pendapatan dengan Pemberian ASI Eksklusif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar 53,9 ibu mempunyai pendapatan dibawah upah minimum provinsi. Namun dari hasil penelitian memperlihatkan bahwa ibu menyusui dengan pendapatan diatas UMP maupun Universitas Sumatera Utara dibawah UMP tidak menunjukkan adanya perbedaan yang berarti. Dari 47 ibu menyusui yang pendapatannya diatas UMP sebanyak 59,5 memberikan ASI eksklusif pada bayinya dan 40,5 tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Demikian juga pada ibu menyusui yang pendapatannya dibawah UMP sebanyak 49,1 yang memberikan ASI eksklusif dan 50,9 tidak memberikan ASI eksklusif. Data diatas menunjukkan tidak terlalu jauh perbedaan pemberian ASI ekslusif antara ibu yang mempunyai pendapatan diatas UMP maupun dibawah UMP. Walaupun ibu yang pendapatannya diatas UMP lebih banyak yang memberikan ASI eksklusif namun persentasenya tidak berbeda jauh dengan ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif. Hasil uji statistik juga memperlihatkan bahwa variabel pendapatan ibu menyusui tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan pemberian ASI ekslusif dengan nilai p=0,290. Hasil ini menunjukkan bahwa pendapatan ibu menyusui ternyata tidak memberi pengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Agam, dkk 2013 yang menyebutkan tidak ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan pemberian ASI ekkslusif. Ibu menyusui dengan pendapatan diatas UMP kemungkinan akan memberikan susu formula karena kemampuan mereka untuk membeli susu formula dan gencarnya promosi susus formula. Sedangkan bagi ibu menyusui dengan pendapatan dibawah UMP walau kemungkinan tidak memberikan susu formula tapi mereka akan memberikan madu atau pisang yang dihaluskan. Universitas Sumatera Utara Kebiasaan masyarakat di Kabupaten Bener Meriah jika bayi menangis maka ibu akan memberikan madu atau pisang yang dihaluskan. Sebagaimana penelitian Widodo 2001 yang menjelaskan bahwa bahwa pemberian madu dan susu formula diberikan kepada bayi baru lahir disebabkan ASI belum keluar, agar bayi tidak lapar, dan disarankan oleh orangtua. Demikian pula dengan kebiasaan masyarakat yang memberikan makanan tambahan kepada bayi sebelum usia enam bulan. Hal ini karena ada anggapan bahwa ASI saja tidak cukup membuat bayi cepat besar dan kuat. Jadi faktor pendapatan tidak memberi pengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif namun lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti kebiasaan yang ada dalam masyarakat.

5.6 Hubungan Sikap dengan Pemberian ASI Eksklusif

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui Dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Sei Sikambing Medan Tahun 2012

1 48 56

Kepatuhan Ibu Menyusui Dalam Memberikan Asi Eksklusif Pada Bayi Baru Lahir Di Desa Sidodadi Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang

10 100 54

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pola Pemberian Asi, MP-ASI Dan Pola Penyakit Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Dusun III Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007

1 36 58

Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Tahun 2007

0 27 61

Hubungan Motivasi Ibu Menyusui Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Dusun XVI Sidomulyo Desa Klumpang Kebun Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

0 55 88

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA IBU MENYUSUI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KABUPATEN BENER MERIAH TAHUN 2013 Data Demografi

0 0 26

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian ASI Eksklusif - Hubungan Sosial Budaya Ibu Menyusui dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2013

1 2 62

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Sosial Budaya Ibu Menyusui dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2013

0 0 13

Hubungan Sosial Budaya Ibu Menyusui dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2013

0 2 17

HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU WILAYAH DESA SRIGADING SANDEN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Sosial Budaya dengan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui di Pos

0 0 12