pendidikan kesehatan dan merupakan proses belajar yang dapat meningkatkan pengetahuan seseorang dan masyarakat.
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan dapat melalui
pancaindera manusia yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
Notoatmojo, 2007. Oleh karena itu dengan kegiatan promosi ASI eksklusif maka pengetahuan ibu akan meningkat, sehingga diharapkan dengan pengetahuan ibu yang
baik tentang ASI eksklusif akan memberikan pengaruh terhadap sikap maupun tindakan dan juga dapat mengubah kepercayaankeyakinan yang keliru tentang ASI
eksklusif.
5.2. Hubungan NilaiNorma dengan Pemberian ASI Eksklusif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar 76,5 ibu mempunyai normanilai yang baik. Terlihat juga tercermin dari salah satu jawaban ibu menyusui
yang menyatakan bahwa ASI sangat berharga bagi kehidupan bayi. Sedangkan hasil tabulasi silang juga memperlihatkan bahwa dari 78 ibu menyusui yang mempunyai
nilainorma dengan katagori baik terbanyak yakni 49 orang 62,8 memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Sedangkan dari 24 ibu menyusui yang mempunyai
nilainorma dengan katagori kurang terbanyak yakni 18 orang 75 tidak memberikan ASI eksklusif. Hasil uji statistik juga menunjukkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara nilainorma ibu menyusui dengan pemberian ASI eksklusif.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini menjelaskan bahwa nilainorma mempengaruhi ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Ibu dengan nilainorma yang baik sebagian besar 62,8 memberikan ASI
eksklusif kepada bayinya. Sebagaimana penelitian Ludin 2009 yang menjelaskan bahwa bahwa variabel nilainorma berperan dalam tindakan pemberian ASI eksklusif.
Nilai mempengaruhi individu berperilaku atau mengambil keputusan sesuai dengan nilai tersebut. Menurut Koentjraningrat 1990 nilai merupakan konsep
mengenai apa yang hidup dalam pikiran sebagian besar warga masyarakat, mengenai apa yang dianggap bernilai, berharga dan penting dalam hidup dan berfungsi sebagai
pedoman kehidupan warganya. Perilaku seseorang atau masyarakat sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dimilikinya. Bila sebuah perilaku dianggap baik
oleh individumasyarakat menurut nilai-nilai yang diyakini maka individumasyarakat akan melaksanakan perilaku tersebut.
Di provinsi Aceh nilai-nilai yang berlaku di masyarakat sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai agama. Keyakinan masyarakat bahwa ASI merupakan sesuatu yang
dianggap penting, bernilai dan berharga juga dipengaruhi oleh nilai-nilai yang ada dalam ajaran agama. Nilai-nilai dalam ajaran agama menganjurkan bahwa pemberian
ASI sebaiknya diberikan sampai bayi berumur 2 tahun. Nilai-nilai dalam ajaran agama secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi individumasyarakat.
Sehingga ibu menyusui sadar bahwa ASI merupakan sesuatu yang amat penting bagi bayi.
Green dan Lewis 1986 dalam teorinya menjelaskan bahwa perilaku kesehatan dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu :1 faktor pendorong mencakup
Universitas Sumatera Utara
pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai, tradisi dan norma; 2 faktor pemungkin yakni akses pelayanan dan komitmnen pemerintahmasyarakat dan 3 faktor penguat yakni
sikap dan perilaku keluarga, teman, tokoh dan petugas kesehatan. Pendapat tersebut memperkuat bahwa pemberian ASI eksklusif juga dipengaruhi oleh faktor pendorong
yang salah satunya adalah menyangkut nilainorma.
5.3. Hubungan Kepercayaan Ibu Menyusui dengan Pemberian ASI Eksklusif