2.1.3. Komposisi ASI
Komposisi ASI tidak selalu sama. Komposisi ASI bervariasi menurut usia bayi, menurut awal hingga akhir proses menyusui, menurut diantara waktu-waktu
menyusui dan menurut waktu berlainan pada malam hari dan siang hari. a. Komposisi ASI dari hari ke hari
1. Kolostrum Susu Jolong a Kolostrum adalah ASI khusus berwarna kekuningan, agak kental dan
diproduksi dalam beberapa hari setelah persalinan. Kolostrum IgG dari bahasa latin colostrums atau jolong adalah susu yang dihasilkan oleh
kelenjar susu dalam tahap akhir kehamilan dan beberapa hari kelahiran bayi. pada hari ke 2 dan 3 ASI dalam bentuk kolostrum diproduksi lebih
banyak dan payudara terasa penuh, keras dan berat. Sebagian orang menyebut kondisi ini “coming-in” ASI mulai keluar Kolostrum akan
dihasilkan selama 5-7 hari. b Kolostrum lebih banyak mengandung anti bodi dan protein anti- infeksi
lainnya dibandingkan ASI maturmatang. Hal ini merupakan alasan mengapa kolostrum lebih banyak mengandung sel protein dibanding ASI
maturmatang. c Kolostrum lebih banyak mangandung sel darah putih dibandingkan
dengan ASI maturmatang. Protein anti infeksi dan sel darah putih merupakan imunisasi pertama yang diperoleh bayi setelah dilahirkan dan
dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit. Kolostrum membantu
Universitas Sumatera Utara
mencegah bakteri yang berbahaya penyebab penyakit infeksi pada bayi baru lahir. Disamping itu zat antibodi pada kolostrum dapat mencegah
bayi dari kemungkinan timbulnya alergi. d Kolostrum memiliki efek pencahar yang berfungsi membersihkan usus
bayi dari mekonium tinja pertama bayi yang berwarna kehitaman. Hal ini membersihkan bilirubin dari usus dan membantu mencegah bayi
kuningikterus. e Kolostrum mengandung zat yang berfungsi sebagai faktor pertumbuhan,
yang membantu proses pengembangan organ usus bayi yang belum berkembang sempurna setelah bayi dilahirkan. Karena itu kolostrum
membantu bayi terhindar dari alergi dan keadaan tidak tahan intoleransi terhadap makanan lain.
f Kolostrum lebih kaya vitamin dari pada ASI maturmatang, khususnya vitamin A. Vitamin A membantu meringankan infeksi berat yang mungkin
di derita bayi. Karena ini sangat penting bagi bayi untuk memperoleh kolostrum
sebagai makanan pertama. Kolostrum sudah tersedia dalam payudara ibu ketika bayi dilahirkan. Kolostrum mengandung semua zat
yang dibutuhkan bayi baru lahir sebelum ASI maturmatang dihasilkan. 2. ASI Peralihan
a. ASI yang diproduksi pada hari ke delapan sampai dengan hari keempat belas
Universitas Sumatera Utara
b. Kadar protein berkurang sedangkan kadar karbohidrat dan lemak meningkat.
c. Volume ASI semakin meningkat. 3. ASI MaturMatang
a. Merupakan ASI yang diproduksi sejak hari ke 14 dan seterusnya, komposisi relative konstan.
b. Komposisi ASI dari menit ke menit ASI yang diproduksi pada awal proses menyusui disebut susu awal
foremilk adalah ASI yang lebih bening, Susu akhir hind milk adalah ASI
yang lebih putih, diproduksi pada akhir proses menyusui, perbedaan jenis ASI antara kolostrum dengan ASI Matur adalah kolostrum lebih banyak
mengandung protein di banding ASI Matur sedangkan susu akhir mengandung lebih banyak lemak dibandingkan susu awal.
Lemak yang lebih banyak pada susu akhir menyebabkan susu akhir kelihatan lebih putih dibanding susu awal. Lemak yang banyak ini
memberikan banyak energy dalam ASI, oleh karena itu jangan menghentikan bayi yang sedang menyusu terlalu cepat. Bayi harus diberi
kesempatan untuk menyusu lebih lama sehingga mendapat susu akhir yang kaya lemak secara maksimal.
Susu awal dihasilkan dalam jumlah banyak, dan susu awal ini banyak mengandung protein, laktosa, dan zat gizi lainnya. Apabila apabila
memperoleh susu awal dalam jumlah banyak, maka semua kebutuhan
Universitas Sumatera Utara
airakan terpenuhi. Bayi tidak memerlukan lagi air minum selain ASI sebelum berumur 6 bulan walaupun bayi tinggal di daerah beriklim panas.
Jika bayi haus diberi tambahan air minum maka bayi akan kurang memperoleh ASI.
c. Kandungan Zat dalam ASI 1. Protein ASI
Kandungan zat gizi dalam ASI, untuk merujuk mengapa zat gizi tersebut sangat sempurna untuk bayi. ASI, susu sapi dan susu
kambing mengandung protein untuk pertumbuhan dan ketiganya mengandung gula susu yaitu laktosa, yang juga memberi energi,
perbedaan jumlah protein yang terdapat dalam ASI dengan susu hewan adalah susu hewan mengandung lebih banyak protein di
banding ASI. Protein adalah zat penting dan kita mungkin berpikir bahwa lebih banyak protein pasti lebih baik. Akan tetapi, hewan
tumbuh lebih cepat dari pada manusia, karena itu hewan memerlukan susu dengan konsentrasi protein lebih tinggi. Mengingat bayi memiliki
organ ginjal yang belum sempurna, maka akan sulit untuk membuang kelebihan sisa protein dari susu hewan.
Sebagian besar protein dalam susu sapi adalah kasein, yang didalam perut bayi membentuk gumpalan padat dan sulit dicerna. Di
dalam ASI, kandungan kaseinnya lebih sedikit dan kasein tersebut membentuk gumpalan yang lembut dan lebih mudah dicerna.
Universitas Sumatera Utara
Kandungan protein yang mudah larut atau protein whey yang mengandung protein anti-infeksi yang dapat melindungi bayi terhadap
infeksi. Susu hewan tidak mengandung jenis protein anti-infeksi tersebut untuk melindungi bayi.
Bayi yang diberi susu formula kemungkinan akan mengalami intoleransi
terhadap protein yang berasal dari susu hewan. Bayi mungkin akan terkena diare, sakit perut, kulit kemerahan dan lainnya
apabila diberi jenis protein lain. Diare mungkin bisa persisten menetap dan menunjang terjadinya kurang gizi. Bayi yang diberi
susu formula atau susu hewan kemungkinan akan menderita alergi yang dapat menyebabkan eksim dan asma. Bayi mungkin mengalami
intoleransi atau alergi setelah diberi sedikit saja susu formula pada
hari-hari pertama kehidupannya. Protein whey
dalam berbagai susu berbeda. ASI mengandung alfa-laktalbumin
dan susu sapi mengandung beta-laktoglobulin, disamping itu protein dalam susu hewan dan susu formula
mengandung keseimbangan asam amino yang berbeda dengan ASI. Yang kurang ideal untuk bayi, susu hewan dan susu formula kurang
kandungan asam amino sistin, dan susu formula kurang dalam kandungan taurin yang dibutuhkan bayi baru lahir khususnya
pertumbuhan otak.
Universitas Sumatera Utara
Protein yang mengandung anti-infeksi dalam ASI termasuk laktoferrin
yang mengikat zat besi dan mencegah pertumbuhan bakteri yang membutuhkan zat besi dan lisozim yang membunuh bakteri, serta
antibodi immunoglobulin, terutama IgA. Faktor anti-infeksi lainnya termasuk faktor bifidus yang menunjang pertumbuhan laktobasillus
bifidus yang menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya, dan
menyebabkan tinja bayi yang diberi ASI berbau seperti yogurt. ASI juga mengandung faktor anti-virus dan faktor anti-parasit.
Imunoglobulin utama dalam ASI adalah IgA-sering disebut secretory
immunoglobulin A SigA yang dialirkan ke ASI sebagai respon
terhadap infeksi pada ibu. IgA berbeda dengan immunoglobulin lain seperti IgG yang dialirkan dalam darah.
2. Lemak dalam ASI Semua jenis susu mengandung lemak sebagai sumber energi
utama yang dibutuhkan bayi manusia atau bayi hewan, dan juga mengandung laktosa yang juga memberi energi. ASI mengandung
asam lemak esensial yang tidak terdapat didalam susu sapi atau susu formula. Asam lemak esensial ini dibutuhkan untuk pertumbuhan otak
dan mata bayi, serta kesehatan pembuluh darah. Selain itu, asam lemak terdiri dari Asam Lemak Linoleat yang merupakan Prekursor
Decosahexaenoic Acid DHA dan Arachidonic Acid AA.
Keunggulan ASI karena mengandung AA dan DHA untuk “building
Universitas Sumatera Utara
block” otak yang siap pakai. ASI juga mengandung enzim lipase yang
membantu mencerna lemak Enzim ini tidak terdapat di dalam susu hewan atau susu formula. Lemak yang terdapat didalam ASI dicerna
lebih sempurna dan digunakan lebih efesien oleh tubuh bayi dibandingkan dengan lemak susu sapi atau susu formula.
Tinja bayi yang diberi susu formula berbeda dengan tinja bayi yang diberi ASI. Hal ini antara lain disebabkan karena tinja bayi yang
diberi susu formula lebih banyak mengandung sisa makanan yang tidak dapat digunakan oleh tubuh bayi. Berat Bayi Lahir Rendah
BBLR yang diberi susu formula yang kurang mengandung asam lemak esensial telah terbukti menunjukkan perkembangan mental dan
penglihatan yang tidak optimal. Saat lahir lambung bayi belum menghasilkan semua enzim yang dibutuhkan untuk mencerna lemak
susu. Lipase dalam ASI membentu menyempurnakan pencernaan lemak di dalam lambung bayi. Lipase dalam ASI disebut bile–salt
stimulated lipase. Karena mulai bekerja di dalam usus bersamaan
dengan tersedianya garam-empedu tersebut. Lipase tidak aktif dipayudara atau didalam lambung sebelum ASI bercampur dengan
empedu. 3. Vitamin dalam ASI
ASI mengandung Vitamin A, jika ibu cukup mengkonsumsi vitamin A ASI dapat memenuhi kebutuhan vitamin A bagi bayi bahkan sampai
Universitas Sumatera Utara
tahun di kedua usia bayi. Susu sapi banyak mengandung vitamin B, tetapi tidak mengandung vitamin A dan C sebanyak dalam ASI.
4. Zat besi dalam ASI Zat besi penting untuk mencegah anemia. Beberapa jenis susu
mengandung zat besi dalam jumlah yang sangat sedikit 0,5-07 mgl. hanya sekitar 10 zat besi pada susu sapi yang bisa diserap, namun
sekitar 50 zat besi dari ASI dapat diserap oleh usus bayi. Bayi yang diberi susu sapi mungkin tidak mendapat cukup zat besi, sehingga bayi
sering menderita anemia. Dengan demikian ASI secara Eksklusif kepada bayi kecukupan zat besi akan terpenuhi dan bayi dapat
terlindung dari anemia sampai sekurangnya bayi berumur 6 bulan atau lebih. Pada beberapa merk susu formula ditambahkan zat besi, akan
tetapi tambahan tersebut tidak diserap dengan baik sehingga harus ditambah dalam jumlah besar untuk melindungi bayi dari anemia.
Penambahan zat besi dapat mempermudah tumbuhnya beberapa jenis bakteri yang mungkin akan meningkatkan peluang terjadinya infeksi
misalnya meningitis dan sepsis Depkes RI, 2007.
2.1.4. Cara Menyusui yang Efektif