87
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kabupaten Bener Meriah secara administrasi merupakan Kabupaten pemekaran dari Kabupaten Aceh Tengah dengan Ibukota Simpang Tiga Redelong
yang terletak antara 40 33’50”- 40 54’50” Lintang Utara dan 960 40’75”- 970 17’50” Bujur Timur di median Provinsi Aceh. Luas wilayah Kabupaten Bener Meriah adalah
1.919,70 Km2 dengan batas-batas sebagai berikut:
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bireuen
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tengah. Secara Tofografi Wilayah Kabupaten Bener Meriah berada di dataran bukit
barisan dengan tanah yang berbukit bukit dan sedikit berlembah dengan kemiringan tanah berkisar antara 00 - 30 sekitar 2, 30 - 80 sekitar 8,5, 50 – 400 sekitar
54,4 dan diatas 400 sekitar 35,36. Tinggi rata-rata diatas permukaan laut 100- 2500 meter. Kondisi ini menjadikan Bener Meriah merupakan daerah yang amat
subur sebagai wilayah pertanian. Kabupaten Bener Meriah termasuk kawasan beriklim tropis, dengan curah
hujan setiap tahunnya berkisar antara 143 – 178 hari. Temperatur maksimum berkisar 80C - 230C. Kelembaban maksimum relatif 75,8 dan minimum 20 . Musim
Universitas Sumatera Utara
hujan biasanya pada bulan September sampai dengan Februari sedangkan musim kemarau pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus.
Kabupaten Bener Meriah terdiri dari 10 kecamatan dengan jumlah desa sebanyak 233 dan jumlah dusun 551. Jumlah penduduk Kabupaten Bener Meriah
pada tahun 2013 berjumlah 131.999 jiwa. Adapun jumlah fasilitas kesehatan yang ada yakni 11 Puskesmas, 1 RSUD, 33 Puskesmas Pembantu, 34 Poskesdes dan 80
Polindes, dan 223 Posyandu.
4.2. Analisis Univariat 4.2.1 Karakteristik Ibu Menyusui
Identitas responden yang ditanyakan dalam penelitian ini adalah usia ibu, pendidikan terakhir dan jenis pekerjaan ibu. Berdasarkan hasil penelitian ternyata
umur ibu menyusui yang terbanyak yakni usia 20-24 tahun yakni sebanyak 45 orang 44,2. Dan yang tersedikit berusia diatas 40 tahun yakni sebanyak 8 orang 7,8.
Adapun berdasarkan pendidikan maka terbanyak ibu menyusui berpendidikan menengahtinggi SMA PT yakni sebanyak 69 orang 67,6 dan selebihnya
yakni 33 orang 32,4 berpendidikan dasar SD dan SMP. Sedangkan berdasarkan jenis pekerjaan sebagian besar yakni 42 orang 41,2 ibu menyusui bekerja sebagai
PNS, selebihnya yakni 37 orang 36,3 bekerja sebagai petani dan 23 orang 22,5 bekerja sebagai pedagang. Untuk lebih lengkapnya identitas ibu menyusui disajikan
pada tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Identitas di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2014
No. Identitas Responden
Jumlah Org Persentase 1. Umur
20 – 24 tahun 45
44,2 25 – 29 tahun
23 22,5
30 – 34 tahun 15
14,7 35 – 39 tahun
11 10,8
Diatas 40 tahun 8
7,8
Jumlah 102
100,0 2. Pendidikan
MenengahTinggi 69
67,6 Dasar
33 32,4
Jumlah 102
100,0 3. Jenis Pekerjaan
Petani 37
36,3 Pedagang
23 22,5
PNS 42
41,2
Jumlah 102
100,0 4.2.2 Pengetahuan Ibu Menyusui
Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan responden tentang ASI eksklusif dilihat dari jawaban pada tiap butir soal yang terbanyak menjawab benar adalah
pertanyaan tentang ASI tidak mengandung protein, lemak, vitamin, zat besi yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Pada pertanyaan ini dari
102 ibu menyusui 98 orang 96,1 yang menjawab dengan benar. Kemudian disusul pada pertanyaan Anak yang diberi ASI akan sering mengalami diare sebanyak 91
orang 89,2 menjawab dengan benar. Sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab salah adalah tentang menyusui membuat badan ibu menjadi melar. Pada
Universitas Sumatera Utara
pertanyaan ini sebanyak 70 orang 68,6 menjawab salah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini :
Tabel 4.2. Distribusi Jawaban Ibu Menyusui pada Variabel Pengetahuan di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2014
No. Pertanyaan
Jumlah Responden Jumlah
Jawaban Setuju
Jawaban Tidak Setuju
1. Menyusui secara eksklusif adalah hanya menyusui saja sampai bayi
berumur 6 bulan tanpa pemberian makanan tambahan apapun kecuali
vitamnin dan obat 60
58,8 42
41,2 102
100 2. Cairan kental dan berwarna kekuning-
kuningan pada hari pertama kelahiran kolostrum dapat melindungi bayi dari
infeksi dan alergi 44
43,1 58
56,9 102
100 3. Suhu ASI tidak sesuai dengan
kebutuhan bayi 81
79,4 21
20,6 102
100 4. ASI mengandung zat gizi yang
dibutuhkan bayi dengan tepat, mudah dicerna, dan digunakan secara efisien
oleh tubuh bayi 92
90,2 10
9,8 102
100 5. ASI tidak mengandung protein, lemak,
vitamin, zat besi yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya
98 96,1
4 3,9
102 100
6. Tanda perlekatan bayi yang bayi dapat dilihat dari luar tampak areola lebih
banyak diatas mulut bayi, mulut bayi terbuka lebar, bibir bayi terputar keluar
dagu menyentuh payudara 58
56,9 44
43,1 102
100
7. Bila bayi menyusui lebih banyak, maka payudara ibu akan lebih banyak
menghasilkan ASI 74
72,5 28
27,5 102
100 8. Anak yang diberi ASI akan sering
mengalami diare 91
89,2 11
10,8 102
100 9 Susu formula lebih bagus dibandingkan
bayi diberi ASI eksklusif 57
55,9 45
44,1 102
100 10. Menyusui akan membuat badan ibu
menjadi melar 32
31,4 70
68,6 102
100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu menyusui yakni 59 orang 57,8 mempunyai pengetahuan yang baik tentang ASI
eksklusif dan selebihnya berpengetahuan kurang baik yakni 43 orang 42,2. Selengkapnya pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dapat dilihat pada tabel 2
berikut ini :
Tabel 4.3. Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Pengetahuan tentang Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2014
No Pengetahuan
Jumlah Persentase
1. Baik
59 57,8
2. Kurang
43 42,2
Jumlah 102
100 4.2.3 NilaiNorma
Berdasarkan hasil penelitian nilainorma responden tentang ASI eksklusif dilihat dari jawaban pada tiap butir soal yang terbanyak menjawab benar adalah
pernyataan tentang ASI sangat berharga bagi kehidupan bayi. Pada pernyataan ini dari 102 ibu menyusui seluruhnya yakni 102 orang 100 menjawab dengan benar,
sedangkan pada butir soal yang paling banyak dijawab salah adalah tentang pernyataan saya merasa puas bisa memberikan ASI eksklusif kepada bayi saya. Pada
pernyataan ini sebanyak 54 ibu 52, 9 menjawab salah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4. Distribusi Jawaban Ibu Menyusui pada Variabel NilaiNorma di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2014
No. Pernyataan
Jumlah Responden Jumlah
Jawaban Setuju
Jawaban Tidak Setuju
1. Pemberian ASI secara eksklusif pada bayi umur 0-6 bulan
merupakan kewajiban seorang ibu 55
53,9 47
46,1 102
100 2. ASI
sangat berguna
bagi pertumbuhan dan perkembangan
bayi 86
84,3 16
15,7 102
100 3. ASI sangat dibutuhkan bayi untuk
kehidupannya karena
mampu menjaga daya tahan tubuh bayi
102 100
102 100
4. Setiap bayi berhak mendapatkan ASI eksklusif
78 76,5
24 23,5
102 100
5. Saya merasa puas bisa memberikan ASI eksklusif kepada bayi saya
tanpa memberikan
makanan tambahan lainnya
48 47,1
54 52,9
102 100
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dari 102 ibu menyusui ternyata sebagian besar 76,5 memiliki nilainorma dengan katagori baik tentang pemberian
ASI eksklusif dan hanya 23,5yang memiliki norma tentang ASI eksklusif dengan katagori kurang baik. Nilainorma ibu menyusui terhadap pemberian ASI
eksklusifdisajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.5. Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Norma tentang Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2014
No Katagori NilaiNorma
Jumlah Persentase
1. Baik
78 76,5
2. Kurang
24 23,5
Jumlah 102
100
Universitas Sumatera Utara
4.2.4 Kepercayaan Ibu Menyusui
Berdasarkan hasil penelitian kepercayaankeyakinan responden tentang ASI eksklusif dilihat dari jawaban pada tiap butir soal yang terbanyak menjawab benar
adalah pernyataan tentang ibu yang memberi ASI secara eksklusif dengan tulus akan memperoleh pahala dari Tuhan. Pada pernyataan ini dari 102 ibu menyusui sebanyak
95 orang 93,1 menjawab dengan benar, sedangkan pada butir soal yang paling banyak dijawab salah adalah tentang pernyataan saya percaya dengan minum wejah
sejenis minuman dari daun-daunan tertentu membuat ASI akan banyak keluar. Pada pernyataan dari 102 ibu menyusui ini sebanyak 55 ibu 53,9 menjawab salah.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.6. Distribusi Jawaban Ibu Menyusui pada Variabel Kepercayaan di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2014
No. Pernyataan
Jumlah Responden Jumlah
Jawaban Setuju
Jawaban Tidak Setuju
1.
Saya percaya dengan minum wejah sejenis minuman dari daun-daunan
tertentu membuat ASI akan keluar lebih banyak
47 46,1
55 53,9
102 100
2.
Saya percaya cairan manis yang diberikan saat bayi baru lahir dengan
cara dioleskan ke mulut bayi merupakan salah satu cara dalam
agama
67 65,7
35 34,3
102 100
3.
Saya percaya dengan mongkonsumsi makanan seperti cumi-cumi, sayur
terong dan tongkol akan membuat air susu menjadi amis
75 73,5
25 26,5
102 100
4.
Ibu yang memberikan ASI secara eksklusif
dengan tulus
akan memperoleh pahala dari Tuhan
95 93,1
7 6,9
102 100
5.
Saya percaya bahwa ASI tidak boleh dibuang sembarangan
55 53,9
47 46,1
102 100
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 102 orang ibu menyusui sebagian besar yakni 53 orang 52,0 mempunyai kepercayaan yang baik terhadap pemberian
ASI eksklusif selebihnya 49 orang 48,0 mempunyai kepercayaan yang kurang baik tentang ASI eksklusif. Kepercayaan ibu menyusui terhadap pemberian ASI
eksklusif disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.7. Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Kepercayaan tentang Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2014
No Kepercayaan
Jumlah Persentase
1. Baik
53 52,0
2. Kurang
49 48,0
Jumlah 102
100 4.2.5 Pekerjaan Ibu
Berdasarkan penelitian ternyata ibu menyusui sebagian besar yakni sebanyak 54 orang 52,9 adalah bekerja dengan latar belakang profesi sebagai PNS, petani
maupun pedagang. Sedangkan selebihnya yakni 48 orang 47,1 ibu menyusui tidak bekerja atau hanya sebagai ibu rumah tangga. Adapun status pekerjaan ibu menyusui
disajikan pada tabel berikut ini
Tabel 4.8. Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Pekerjaan di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2014
No Pekerjaan
Jumlah Persentase
1. Bekerja
54 52,9
2. Tidak bekerja
48 47,1
Jumlah 102
100
Universitas Sumatera Utara
4.2.6 Pendapatan Ibu
Berdasarkan hasil penelitian ternyata ibu menyusui sebagian besar yakni sebanyak 55 orang 53,9 mempunyai pendapatan diatas upah minimum provinsi
UMP, sedangkan selebihnya yakni 47 orang 46,1 mempunyai pendapatan dibawah upah minimum provinsi. Pendapatan ibu menyusui disajikan pada tabel
berikut ini :
Tabel 4.9. Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Pendapatan di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2014
No Pendapatan
Jumlah Persentase
1. UMP 47
46,1 2. UMP
55 53,9
Jumlah 102
100 4.2.7 Sikap Ibu Menyusui
Berdasarkan hasil penelitian tentang sikap ibu menyusui didasarkan pada jawaban pada tiap butir soal menunjukkan bahwa ibu menyusui banyak yang sangat
setuju yakni 34 orang 33,3 pada pernyataan ASI diberikan setiap kali bayi merasa lapar. Untuk sikap setuju terbanyak yakni 48 orang 47,1 pada pernyataan ketika
payudara saya terasa gatal saya akan pergi ke dukun untuk mencari pengobatan dan sikap tidak setuju terbanyak yakni 59 orang 57,8 pada pernyataan pemberi madu,
pisang dan air tajin kepada bayi tidak akan membuat bayi menjadi lapar. Sedangkan sikap sangat tidak setuju terbanyak yakni 40 orang 39,2 pada pernyataan ketika
payudara saya terasa gatal saya akan pergi ke dukun untuk mencari pengobatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.10. Distribusi Jawaban Ibu Menyusui pada Variabel Sikap di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2014
No. Pernyataan
Pilihan Jawaban Jumlah
SS S
TS STS
1. Saya akan memberikan ASI eksklusif kepada bayi meski
apapun rintangannya 27
26,5 37
36,3 38
37,2 102
100 2. Pemberian madu, pisang dan
air tajin kepada bayi 0-6 bulan
tidak akan
menimbulkan masalah pada bayi
2 2,0
3 3,0
59 57,8
38 37,2
102 100
3. Saya akan menghentikan ASI kepada bayi saya ketika saya
melihat bintik-bintik merah di wajahnya
1 1,0
22 21,6
49 48.0
30 29,4
102 100
4 ASI diberikan setiap kali bayi membutuhkan tanpa ada
jadwal khusus 34
33,3 41
40,2 25
24,5 2
2,0 102
100 5. Saya
tidak akan
mengkonsumsi makanan
yang bisa menimbulkan gatal pada payudara saya seperti
sayur terong, cumi-cumi dan tongkol
22 21,6
28 27,4
17 16,7
35 34,3
102 100
6. Ketika payudara saya terasa gatal saya akan pergi ke
dukun untuk
mencari pengobatan
1 1,0
48 47,1
13 12,7
40 39,2
102 100
7. Ketika hamil saya sudah mulai pantang makanan yang
bisa membuat ASI menjadi amis, seperti sayur terong,
cumi-cumi dan tongkol 10
9,8 12
11,8 45
44,1 35
34,3 102
100
8. Saya lebih percaya berobat ke dukun disbanding tenaga
kesehatan karena dukun lebih paham tentang Dena ini
5 4,9
43 42,2
33 32,3
21 20,6
102 100
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian sikap ibu menyusui terhadap pemberian ASI eksklusif terbanyak yakni dari 102 51,0 memiliki sikap yang baik terhadap
pemberian ASI eksklusif dan selebihnya yakni 48 orang 49,0 memiliki sikap kurang baik terhadap pemberian ASI eksklusif. Untuk lebih jelasnya disajikan pada
tabel dibawah ini :
Tabel 4.11. Distribusi Ibu Menyusui Berdasarkan Sikap di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2014
No Sikap
Jumlah Persentase
1. Baik
52 51,0
2. Kurang
48 49,0
Jumlah 102
100 4.2.8 Pemberian ASI Eksklusif
Berdasarkan hasil penelitian ternyata sebagian besar ibu menyusui yakni sebanyak 55 orang 53,9 memberikan ASI eksklusif dan selebihnya yakni 47 orang
46,1 tidak memberikan ASI eksklusif. Distribusi pemberian ASI ekslusif oleh ibu lebih lanjut disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.12. Distribusi Pemberian ASI Eksklusif oleh Ibu Menyusui di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2014
No Pemberian ASI Eksklusif
Jumlah Persentase
1. Ya 55
53,9 2. Tidak
48 46,1
Jumlah 102
100
Universitas Sumatera Utara
4.3. Analisis Bivariat 4.3.1. Hubungan Pengetahuan dengan Pemberian ASI Eksklusif
Berdasarkan hasil penelitian ternyata dari 59 ibu menyusui yang berpengetahuan baik lebih banyak yang memberikan ASI eksklusif yakni sebanyak
42 orang 71,2 dan hanya 28,8 yang tidak memberikan ASI eksklusif. Sedangkan pada ibu menyusui yang kurang pengetahuannya tentang ASI eksklusif
terbanyak tidak memberikan ASI eksklusif yakni sebanyak 30 orang 69,7 dan selebihnya hanya 13 orang 32,3 yang memberikan ASI eksklusif. Hasil statistik
dengan Uji chi square juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu menyusui dengan pemberian ASI eksklusif dengan nilai probabilitas
P = 0,000. Tabulasi silang hubungan pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.13. Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Ibu Menyusui dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2014
Pengetahuan Pemberian ASI Esklusif
Total Nilai p
Ya Tidak
Baik 4271,2
1728,8 59 100
0,000 Kurang
1332,3 3069,7
43 100
Jumlah 55 53,9 47 46,1
102 100 4.3.2. Hubungan Nilai dengan Pemberian ASI Eksklusif
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dari 78 ibu menyusui yang mempunyai nilainorma dengan katagori baik terbanyak yakni 49 orang 62,8
memberikan ASI eksklusif kepada bayinya dan hanya 29 orang 37,2 yang tidak memberikan ASI eksklusif. Sedangkan dari 24 ibu menyusui yang mempunyai
Universitas Sumatera Utara
nilainorma dengan katagori kurang terbanyak yakni 18 orang 75 tidak memberikan ASI eksklusif dan selebihnya 6 orang 25 yang memberikan ASI
eksklusif. Adapun hasil statistik dengan Uji chi square juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara nilai dengan pemberian ASI eksklusif dengan nilai
probabilitas P=0,000. Tabulasi silang hubungan nilai dengan pemberian ASI eksklusif disajikan pada tabel berikut
Tabel 4.14. Tabulasi Silang Hubungan Nilai dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2014
NilaiNorma Pemberian ASI Esklusif
Total Nilai
Ya Tidak
Baik 49 62,8
29 37,2 78 100
0,001 Kurang
6 25,0 18 75,0
24 100
Jumlah 55 53,9
47 46,1 102 100 4.3.3. Hubungan Kepercayaan dengan Pemberian ASI Eksklusif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 53 ibu menyusui yang memiliki kepercayaan baik sebagian besar yakni 40 orang 74,5 memberikan ASI eksklusif
pada bayinya dan hanya 13 orang 24,5 tidak memberikan ASI eksklusif. Sedangkan pada ibu menyusui dengan kepercayaan yang kurang baik terbanyak yakni
34 orang 69,4 tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya dan selebihnya yakni15 orang 30,6 yang memberikan ASI eksklusif. Adapun hasil statistik
dengan Uji chi square juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepercayaan dengan pemberian ASI eksklusif dengan nilai probabilitas P = 0,000.
Tabulasi silang hubungan kepercayaan dengan pemberian ASI eksklusif disajikan pada tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15. Tabulasi Silang Hubungan Kepercayaan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2014
Kepercayaan Pemberian ASI Esklusif
Total Nilai p
Ya Tidak
Baik 40 74,5
13 24,5 53 100
0,000 Kurang
15 30,6 34 69,4,
49 100
Jumlah 55 53,9
47 46,1 102 100 4.3.4. Hubungan Pekerjaan dengan Pemberian ASI Eksklusif
Hasil penelitian menunjukkan dari 54 ibu menyusui yang bekerja hanya sebanyak 21 orang 38,9 yang memberikan ASI eksklusif dan selebihnya 33 orang
61,1 tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Demikian juga pada ibu menyusui yang tidak bekerja hanya 14 orang 29,2 yang tidak memberikan ASI
eksklusif dan selebihnya yakni 34 orang 70,8 memberikan ASI eksklusif. Hasil statistik dengan Uji chi square juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif dengan nilai probabilitas P = 0,000. Tabulasi silang hubungan pekerjaan dengan pemberian ASI eksklusif
disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.16. Tabulasi Silang Hubungan Pekerjaan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2014
Pekerjaan Pemberian ASI Esklusif
Total Nilai p
Ya Tidak
Bekerja 21 38,9
33 61,1 54 100
0,001 Tidak Bekerja
34 70,8 14 29,2
48 100
Jumlah 55 53,9
47 46,1 102 100
Universitas Sumatera Utara
4.3.5. Hubungan Pendapatan dengan Pemberian ASI Eksklusif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu menyusui dengan pendapatan diatas UMP maupun dibawah UMP tidak memperlihatkan adanya perbedaan yang berarti.
Dari 47 ibu menyusui yang pendapatannya diatas UMP sebanyak 28 orang 59,5 memberikan ASI eksklusif pada bayinya dan sebanyak 19 orang 40,5 tidak
memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Demikian juga pada ibu menyusui yang pendapatannya dibawah UMP sebanyak 27 orang 49,1 yang memberikan ASI
eksklusif dan sebanyak 28 orang 50,9 tidak memberikan ASI eksklusif. Hasil statistik dengan Uji chi square juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara pendapatan dengan pemberian ASI eksklusif dengan nilai probabilitas P=0,290. Tabulasi silang hubungan pendapatan dengan pemberian ASI
eksklusif disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.17. Tabulasi Silang Hubungan Pendapatan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2014
Pendapatan Pemberian ASI Esklusif
Total Nilai p
Ya Tidak
UMP 28 59,5
19 40,5 47 100
0,290 UMP
27 49,1 28 50,9,
55 100
Jumlah 55 53,9
47 46,1 102 100
4.3.6. Hubungan Sikap dengan Pemberian ASI Eksklusif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 52 ibu yang mempunyai sikap baik terhadap pemberian ASI eksklusif sebagian besar yakni 36 orang 69,2
memberikan ASI eksklusif dan hanya sebanyak 16 orang 30,8 yang tidak memberikan ASI eksklusif, sedangkan ibu yang memiliki sikap kurang baik
Universitas Sumatera Utara
terbanyak yakni 31 orang 62,0 tidak memberikan ASI eksklusif dan selebihnya yakni 19 orang 38,0 yang memberikan ASI eksklusif. Adapun hasil statistik
dengan Uji chi square juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemberian ASI eksklusif dengan nilai probabilitas P = 0,001. Tabulasi
silang hubungan sikap dengan pemberian ASI eksklusif disajikan pada tabel berikut :
Tabel 4.18. Tabulasi Silang Hubungan Sikap dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Kabupaten Bener Meriah Tahun 2014
Sikap Pemberian ASI Esklusif
Total Nilai p
Ya Tidak
Baik 36 69,2
16 30,8 52 100
0,001 Kurang
19 38,0 31 62,0
50 100
Jumlah 55 53,9
47 46,1 102 100
4.1. Analisis Multivariat
Untuk menganalisis pengaruh variabel independent terhadap pemberian ASI eksklusif secara bersama-sama dilakukan analisis multivariat dengan menggunakan
uji regresi poisson, yaitu salah satu pendekatan model statistik untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. digunakan uji
regresi logistik poisson, karena variabel dependennya 2 kategori yaitu ya dan tidak.
Tabel 4.19 Hasil Analisis Multivariat Uji Regresi Poisson Variabel
B p RP
95 CI for Exp B Lower Upper
Pengetahuan .133
.002 1.142
.776 1.681
Nilai .039
.864 1.040
.664 1.628
Kepercayaan .196
.037 1.217
.835 1.774
Pekerjaan -.189
.023 .827
.590 1.161
Sikap .109
.043 1.116
.770 1.617
Intercept -.054
- -
- -
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil uji regresi poisson diperoleh bahwa pengetahuan, kepercayaan, pekerjaan dan sikap berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif,
sementara itu nilai tidak berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif karena nilai p
= 0.864 0.05. Berdasarkan hasil analisis diatas dengan maka dilakukan analisis kedua
dengan tetap menggunakan regresi poisson namun variabel independent dengan nilai p
0.05 di keluarkan dari uji yang akan dilakukan. Dalam hal ini variabel nilai tidak dimasukkan lagi kedalam uji karena p nilai 0.864 0.05.
Hasil akhir terpilih setelah dilakukan uji kedua adalah bahwa variabel yang berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif adalah pengetahuan, kepercayaan,
pekerjaan dan sikap.
Tabel 4.20 Hasil Analisis Multivariat Uji Regresi Poisson Variabel
B p RP
95 CI for Exp B Lower Upper
Pengetahuan .146
.006 1.158
.814 1.647
Kepercayaan .202
.025 1.224
.845 1.773
Pekerjaan -.186
.029 .831
.594 1.162
Sikap .119
.049 1.126
.791 1.604
Intercept -.053
- -
- -
Hasil analisi multivariat dengan uji regresi poisson diperoleh hasil bahwa pengetahuan berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif dengan p 0.006
0.05 dan nilai rasio prevalens RP = 1.158 artinya bahwa ibu dengan pengetahuan yang baik berpeluang untuk memberikan ASI eksklusif untuk bayinya sebesar 1.158
dibandingkan ibu dengan pengetahuan yang kurang. Kepercayaan berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
terhadap pemberian ASI eksklusif dengan p 0.025 0.05 dan nilai rasio prevalens RP = 1.224 artinya bahwa ibu dengan kepercayaan yang baik berpeluang untuk
memberikan ASI eksklusif kepada bayi nya sebesar 1.224 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang memiliki kepercayaan yang kurang. Pekerjaan
berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif dengan p 0.029 0.05. Pengaruh dari pekerjaan ini adalah negatif bisa dilihat dari nilai B=-0.186 yang bertanda
negatif. Nilai rasio prevalens RP=0.831 artinya bahwa ibu yang berkerja berpeluang tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya sebesar 0.831 kali lebih
besar dibandingkan ibu yang tidak bekerja. Sikap berpengaruh terhadap pemberian ASI eksklusif dengan nilai p 0.049 0.05 dan nilai rasio prevalens RP = 1.126
artinya ibu dengan sikap yang baik berpeluang memberikan ASi eksklusif kepada bayinya 1.126 kali lebih besar dibandingkan dengan ibu yang memiliki sikap yang
kurang. Variabel paling dominan yang memengaruhi pemberian ASI eksklusif adalah kepercayaan dengan nilai koefisien regresi 0.202, artinya ibu dengan kepercayaan
yang baik paling tinggi pengaruhnya terhadap pemberian ASI eksklusif diwilayah kerja Puskesmas Bandar Kabupaten Bener Meriah, yaitu sebesar 0.202.
Model persamaan regresi poisson :
Log
e
Y = β + β
1
X
1 +
β
2
X
2 +… +
β
x
X
x
Berdasarkan hasil analisis maka model persamaan regresi poisson yang diperoleh : Log
e
Y = -0.053 + 0.146 X
1
+ 0.202 X
2
- 0.186 X
3
+ 0.119 X
4
Dalam bentuk lain : Y = e
-0.053
e
0.146
X
1
e
0.202
X
2
e
-0.186
X
3
e
0.119
X
4
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : e : Konstanta 2,71828
X
2
: Kepercayaan Y : Pemberian ASI Eksklusif
X
3
: Pekerjaan X
1
: Pengetahuan X
4
: Sikap Dari hasil persamaan diatas diketahui bahwa log nilai harapan pemberian ASI
eksklusif sebesar -0.053 ketika seorang ibu dengan pengetahuan baik, nilai yang baik, kepercayaan yang baik, sikap baik dan tidak bekerja. Perbedaan dalam log nilai
harapan pemberian ASI eksklusif diperkirakan 0.146 lebih tinggi untuk ibu dengan pengetahuan yang baik dengan asumsi peubah yang lainnya konstan. Perbedaan
dalam log nilai harapan pemberian ASI eksklusif diperkirakan 0.202 lebih tinggi untuk ibu dengan kepercayaan yang baik dengan asumsi peubah yang lainnya
konstan. Perbedaan dalam log nilai harapan pemberian ASI eksklusif diperkirakan 0.186 lebih rendah untuk ibu yang bekerja dengan asumsi peubah yang lainnya
konstan. Perbedaan dalam log nilai harapan pemberian ASI eksklusif diperkirakan 0.119 lebih tinggi untuk ibu dengan sikap yang baik dengan asumsi peubah yang
lainnya konstan.
Universitas Sumatera Utara
106
BAB 5 PEMBAHASAN
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sebagian besar 53,9 ibu memberrikan ASI eksklusif kepada bayinya. Hasil penelitian juga menunjukkan
adanya beberapa variabel yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif.
5.1. Hubungan Pengetahuan dengan Pemberian ASI Eksklusif
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif sebagian besar 57,8 berada pada katagori baik. Hal ini juga terlihat dari
hasil tabulasi silang antara pengetahuan dengan pemberian ASI eksklusif. Hasilnya menunjukkan bahwa dari 59 ibu menyusui yang berpengetahuan baik ternyata lebih
banyak yang memberikan ASI eksklusif yakni sebanyak 42 orang71,2. Adapun pada ibu menyusui yang pengetahuannya tentang ASI eksklusif kurang terbanyak
tidak memberikan ASI eksklusif yakni sebanyak 30 orang69,7. Uji chi square juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu
menyusui dengan pemberian ASI eksklusif P=0,000. Data tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif
sudah cukup baik. Hal ini terlihat juga dari jawaban pada pertanyaan pengetahuan dimana 96,1 ibu menjawab dengan benar bahwa ASI tidak mengandung protein,
lemak, vitamin, zat besi yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya adalah salah. Hal ini menunjukkan bahwa para ibu sebagian besar
mengetahui bahwa di dalam ASI terdapat zat-zat yang dibutuhkan oleh bayi.
Universitas Sumatera Utara