3 Dalam membimbing kelompok sebaiknya guru tidak terfokus pada salah satu kelompok.Guru harus lebih memantau jalannya proses diskusi semua
kelompok agar siswa tidak bergurau dengan teman sekelompoknya. Dan segera mengingatkan dan menegur bagi siswa yang tidak aktif mengikuti
proses pembelajaran. 4 Agar menarik minat siswa untuk menulis puisi sebaiknya guru memilihkan
tema dan media pembelajaran yang lebih kontekstual, hal ini bertujuan agar siswa lebih imajinatif dalam menuangkan gagasan kedalam bentuk kalimat
yang kemudian dirangkai menjadi puisi. Dari hasil penelitian siklus II, maka peneliti mengulas secara cermat
bahwa ada beberapa siswa yang belum menunjukkan kemampuan menulis puisi secara maksimal. Dan dalam hasil unjuk kerja ada beberapa anak yang belum
mencapai KKM. Berdasarkan hasil siklus II peneliti melanjutkan siklus ke III
D. Deskripsi Hasil Siklus III
a. Perencanaan Kegiatan perencanaan tindakan III dilaksanakan pada hari senin 19 April
2010 di ruang guru SD Negeri Kepuh 2 Nguter. Peneliti dan guru kelas V mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian
berikutnya. Berdasarkan hasil refleksi pada siklus II diketahui bahwa kemampuan
menulis puisi sudah ada peningkatan yang signifikan. Karena dari lima aspek yang ditetapkan baru empat aspek yaitu penyampaian gagasan, pemilihan kata,
koherensi dan ketepatan judul dengan isi baru 50 siswa yang mendapat nilai diatas KKM. Sedangkan masih ada satu aspek yang belum dimasukka yaitu rima
dan irama, oleh karena itu peneliti dengan arahan observer serta pertimbangan masukan dari dosen pembimbing, kembali mengulang pembelajaran menulis
puisi dengan menggunakan aspek penyampaian gagasan, pemilihan kata, koherensi , ketepatan judul dengan isi, dan rima dan irama.
Pelaksanaan tindakan pada siklus III dilaksanakan dalam 2 pertemuan dengan alokasi waktu tiap pertemuan 3 X 35 menit. Upaya mengatasi berbagai
kekuangan yang ada perlu diperbaiki guru dalam mengajarkan menulis puisi yang meliputi:
1 Guru sebaiknya memberikan dorongan pengarahan untuk menumbuhkan
minat siswa sehingga siswa bersungguh-sungguh dalam berlatih menulis puisi.
2 Guru memberikan penjelasan bahwa pada proses diskusi tiap siswa harus
belajar menghargai pendapat orang lain dan mampu berkomunikasi dengan teman satu kelompok.
3 Guru sebaiknya memunculkan kreasi atau memberikan tambahan inovasi
baru dalam pelaksanaan pembelajaran model kooperatif tipe kancing gemerincing, agar siswa tidak bosan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
guru mengajak siswa keluar kelas kemudian memberikan tugas menulis puisi dengan tema lingkungan sekitar.
Mengingat hasil analisis terhadap unjuk kerja siswa pada siklus II, senagian siswa masih mengalami kesulitan pada kemampuan memilih kata-kata
dan menyusunnya sehingga menjadi satu puisi yang padu koherensi. Rancangan pembelajaran kriteria penilaian selanjutnya menekankan pada aspek
penyampaian gagasan, pemilihan kata, koherensi dan ketepatan judul dengan isi serta ditabah apek rima dan irama. Dengan berpedoman pada kurikulum KTSP
2006 kelas V. Peneliti dan guru melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model koopertaif tipe kancing
generincing 2 Mempelajari dan memilih KTSP SD dan Silabus Kelas V
Standar Kompetensi: mengungkapkan gagasan, tema dan pemilihan kata- kata dalam bentuk ringkasan, laporan dan puisi bebas.
Kompetensi Dasar: menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat. Indikator: siswa mampu menulis 2-3 bait puisi sesuai dengan langkah-
langkah menulis puisi. 2 Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
3 Mempersiapkan media pembelajaran yang berupa kancing, papan penilaian kelompok dan simbol bintang.
4 Menyusun instrumen penelitian, yang berupa tes dan nontes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa menulis puisi baik secara kelompok
maupun individu. Sedangkan instrumen nontes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan siswa
dalam kelompok selama proses pembelajaran berlangsung. b. Pelakanaan Tindakan
Dalam tahap ini guru menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran koopperatif tipe kancing gemerincing sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah disusun. Pembelajaran menulis puisi pada siklus II ini dilaksanakan 2 kali pertemuan, pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
Rabu, 21 April 2010 dan pertemuan kedua pada hari Rabu, 28 April 2010 dengan alokasi waktu tiap pertemuan 3 x 35 menit.
1 Pertemuan pertama Pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 21 April 2010
dengan alokasi waktu tiap pertemuan 3 x 35 menit materi pelajaran menulis puisi adalah menyampaikan gagasan, pemilihan kata yang tepat, koherensi,
ketepatan judul dengan isi puisi dan rima dan irama. Sebagai kegiatan awal guru menanyakan tentang materi yang lalu. Menyampaikan tujuan
pembelajaran yaitu menulis puisi tentang lingkungan sekitar. Guru memberikan penjelasan mengenai rima dan irama, serta kaitannya dengan
sebuah puisi. Guru menyiapkan sebuah puisi berjudul ”Sekolahku”, guru membagikan teks puisi. Siswa mencermati dan kemudian salah satu siswa
maju kedepan kelas untuk membacakan puisi, siswa yang lain mendengarkan. Setelah siswa selesai membaca puisi, guru kembali
menjelaskan mengenai rima dan irama yang terkandung di dalam puisi berjudul Sekolahku.
Untuk kegiatan inti pembelajaran guru menuliskan satu larik puisi yang belum memiliki judul siswa ditugaskan untuk melengkapi larik-larik
puisi selanjutnya sehingga menjadi tiga bait puisi, tiap bait puisi terdiri atas 4 baris. Sebelum memulai kegiatan diskusi guru sudah memberitahu siswa
mengenai tema puisi yaitu ”Indahnya Desaku”. Siswa diberi waktu untuk
bediskusi. Setelah dirasa cukup berdiskusi, guru menawarkan siapa yang akan maju untuk melengkapi baris puisi. Bagi siswa yang akan maju
melengkapi baris puisi maka ia harus menyerahkan satu buah kancingnya ketengah-tengah meja. Dan kemudian menempelkan satu buah simbol
bintang ke papan penilaian kelompok, hal ini berarti siswa itu mendapat satu skor. Kegiatan ini terus berlangsung hingga puisi menjadi dua bait. Apabila
puisi sudah genap tiga bait, maka guru kembali meminta siswa mengamati puisi tersebut, apakah kata-kata dalam puisi sudah sesuai dan sudah padu
serta apakah sususnan rima dan iramanya sudah cukup indah. Apabila dinilai belum padu, susunan rima belum indah, serta ada kata-kata yang perlu
dirubah maka siswa ditugaskan kembali berdiskusi untuk membenahi puisi, agar menjadi puisi yang padu dan indah. Kegiatan terakhir guru dan siswa
bersama-sama menentukan judul puisi. Pada pertemuan ini guru belum mengadakan evaluasi individu,
namun penilaian diambil dari unjuk kerja kelompok. Sebagai evaluasi, guru mengajak siswa ke luar kelas kemudian siswa diminta mengamati
lingkungan sekitar sekolah. Kemudian tiap kelompok ditugaskan membuat tiga bait puisi dengan tema lingkungan sekitar tiap kelompok boleh memilih
tempat yang akan diamati dan dijadikan tema puisi. Apabila sudah selesai tiap kelompok mewakilkan salah satu anggotanya untuk maju kedepan kelas
menuliskan hasil puisi yang telah dibuat di papan tulis dan membacakannya, kelompok yang lain bertugas mendengarkan dan mencermati kata-kata
dalam puisi, apabila puisi dinilai kurang sempurna susunan kata, rima dan irama maka kelompok yang lain berhak membenarkan, bagi kelompok yang
anggotanya aktif memberikan pendapat maka bertambah pula skor dalam papan penilaian kelompok. Bagi kelompok yang paling bayak mendapatkan
skor maka mendapat penghargaan sebagai kelompok bintang emas. Setelah semua kelompok sudah mendapat giliran membacakan puisinya dan sudah
dinilai, puisi yang dinilai paling bagus dipajang di papan mading. Sebagai kegiatan akhir guru melakukan refleksi dengan memberikan kesempatan
pada siswa untuk bertanya apabila masih mengalami kesulitan dalam menulis puisi.
2 Pertemuan kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada pada hari Rabu, 28 April 2010
dengan alokasi waktu 3 x 35 menit dengan materi pelajaran menulis puisi adalah menyampaikan gagasan, pemilihan kata yang tepat, koherensi,
ketepatan judul dengan isi puisi serta rima dan irama . Sebagai kegiatan awal guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu menulis puisi dan mengulang
materi yang lalu. Guru menyiapkan sebuah puisi dengan judul ”Kekeringan” yang ditempelkan di papan tulis. Siswa mencermati isi puisi dan kemudian
membaca secara klasikal. Guru menugaskan siswa untuk membentuk kelompok,kemudian siswa diajak keluar kelas untuk mengamati lingkungan
sekitar. Kemudian siswa secara individu membuat tiga bait puisi, siswa bebas memilih tema puisi.
Dalam proses menulis puisi siswa diharapkan dapat berdiskusi dengan teman sekelompoknya. Setelah semua siswa sudah selesai membuat
puisi, siswa diminta kembali kedalam kelas. Guru membagikan media kancing, tiap siswa mendapat dua buah kancing. Kemudian siswa diberi
kesempatan maju kedepan kelas, untuk membacakan puisinya. Siswa yang lain mencermati kata-kata dalam puisi dan apakah jdul puisi sudah sesuai
dengan isi puisi. Bagi siswa yang telah selesai membaca puisi maka ia akan mendapat satu skor yang ditempel pada papan penilaian kelompok Apabila
hasil puisi yang telah dibacakan didepan kelas ada kekeliruan dan dinilai belum sempurna maka siswa yang lain boleh membenarkan. Setelah semua
siswa selesai membaca puisi, maka puisi dikumpulkan kepada guru untuk dinilai. Hasil puisi yang mendapat nilai terbaik maka akan ditempel di papan
mading. Sebagai kegiatan akhir guru mengadakan refleksi dengan
memberikan kesempatan pada siswa mengenai hal yang belum jelas. Serta menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan hari ini.
Nilai kemampuan menulis puisi dapat dilihat pada tabel 16 sebagai berikut:
a. Nilai rata-rata kelas 80,62 b. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal 70
c. Anak yang mendapat nilai diatas ketuntasan adalah: 9 orang. d. Jumlah siswa yang mendapat nilai dibawah nilai KKM adalah 1 orang.
e. Nilai tertinggi 93,3 f. Nilai terendah 66,6
g. Kelompok yang mendapat nilai tertinggi kelompok I Secara rinci dapat dilihat di Tabel 16, 17 dan gambar Grafik 11 berikut ini:
Tabel 16. Data Daftar Nilai Kemampuan Menulis Puisi Siklus III
ASPEK YANG DINILAI Penyampaian
Gagasan Pilihan
Kata koherensi
Ketepatan Judul
dengan isi Rima dan
Irama NO
10 20 30 10 20
30 10
20 30
10 20
30 10 20 30
Jumlah Nilai
1 √
√ √
√ √
86.6 2
√ √
√ √ √
73.3 3
√ √
√ √
√ 93.3
4 √
√ √
√ √
93.3 5
√ √
√ √ √
66.6 6
√ √
√ √ √
73.3 7
√ √
√ √
√ 86.6
8 √
√ √
√ √ 73.3
9 √
√ √
√ √
86.6 10
√ √
√ √ √
73.3 Rata-rata
80.62
Dari tabel 16 hasil siklus II tertera pada tabel 17 berikut:
Tabel 17. Hasil Tes Siklus III
Keterangan Hasil Nilai
Nilai Terendah 66.6
Nilai Tertinggi 93.3
Rata-rata Nilai 80.62
Prosentase Siswa Belajar Tuntas 90
Dari tabel 17 diperoleh presentase nilai pada siklus III:
Tabel 18. Data Presentase Perolehan Nilai Pada Siklus III
No Nilai Frekuensi Prosentase
1 66 - 70
1 10
2 71 – 75
4 40
3 76 – 80
4 81 – 85
5 86 – 90
3 30
6 91 - 95
2 20
Jumlah 10
100 Dari tabel 18 dapat dibuat grafik pada gambar 11 :
Gambar 11. Grafik Nilai Kemampuan Menulis Puisi Siklus III
1 2
3 4
fr e
k u
e n
s i
s is
w a
66 - 70 71 – 75 76 – 80 81 – 85 86 – 90 91 - 95
interval nilai
Setelah diadakannya tindakan pada siklus IIII maka hasil nilai siswa dalam menulis puisi mengalami peningkatan. Pada tes awal nilai terendah siswa 33,3;
nilai tertinggi hanya 66,6; rata-rata nilai siswa 49,3; presentase siswa yang belajar tuntas 0 hal ini berarti dari 10 siswa belum ada yang nilainya mencapai KKM.
Pada siklus I nilai terendah siswa 33,3; nilai tertinggi hanya 88,8; rata-rata nilai siswa 62,16; presentase siswa yang belajar tuntas 30 hal ini berarti dari 10
siswa yang nlainya diatas KKM sebanyak 3 orang. Pada siklus II nilai terendasiswa 58,3; nilai tertinggi hanya 91,6; rata-rata nilai siswa 72,46;
presentase siswa yang belajar tuntas 50 hal ini berarti dari 10 siswa yang nilainya diatas KKM sebanyak 5 orang. Pada siklus III nilai terendah siswa 66,6;
nilai tertinggi hanya 93,3; rata-rata nilai siswa 80,62; presentase siswa yang belajar tuntas 90 hal ini berarti dari 10 siswa yang nilainya diatas KKM
sebanyak 9 orang. Dari uraian diatas maka perbandingan hasil tes belajar siswa sebelum dan setelah diberikan tindakan siklus I, siklus II,dan siklus III dapat
dilihat pada tabel 19:
Tabel 19. Perbandingan Hasil Tes Belajar Siswa sebelum dan setelah diberikan Tindakan Siklus 1, Siklus II dan Siklus III
Keterangan Tes Awal
Tes Siklus I
Tes Siklus II
Tes Siklus III
Nilai terendah 33.3
33.3 58.3
66.6 Nilai tertinggi
66.6 88.8
91.6 93.3
Rata-rata nilai 49.3
62.16 72.46
80.62 Siswa belajar tuntas
30 50
90
Dari tabel 19 dapat dibuat grafik pada gambar 12 :
Gambar 12.Grafik Perbandingan Hasil Tes Belajar Siswa sebelum dan setelah diberikan Tindakan Siklus 1, Siklus II, dan Siklus III
c. Pengamatan Peneliti melakukan pengamatan terhadap keefektifan siswa dalam
mengikuti pembelajaran menulis puisi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing. Pengamatan juga dilakukan observer pada
guru saat mengajar menulis puisi dengan menggunakan model kooperatif tipe kancing gemerincing. Berdasarkan pengamatan dilapangan siklus tiga selama 2
kali pertemuan diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut: 1. Hasil observasi terhadap siswa
Berdasarkan pengamatan terhadap proses belajar mengajar tersebut dari segi siswa dapat dinyatakan bahwa:
a. Siswa yang aktif selama kegiatan diskusi kelompok dalam pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe kancing
gemerincing sebanyak 70 hal ini dari 10 jumlah siswa yang hadir sebanyak 7 siswa mendapatkan nilai di atas 70 dikategorikan baik.
Aspek yang dinilai dalam keaktifan kelompok meliputi tanggung
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Tes Awal Tes Siklus 1
Tes Siklus II Tes Siklus III
Data Nilai
Nilai Terendah Nilai Tertinggi
Rata-rata Nilai Siswa Belajar Tuntas
jawab, perhatian dan kerjasama. Sedangkan siswa yang lain sebanyak 3 atau sekitar 30.
b. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa pada saat evaluasi didapat 9 siswa atau sekitar 90 mencapai nilai di atas 70. Sedangkan 1 siswa yang
lain atau sekitar 10 masih perlu perbaikan. c.
Berdasarkan hasil pekerjaan kelompok didapat nilai kelompok . Nilai kelompok diperoleh dari hasil kerja kelompok dan dari rata-rata nilai
siswa tiap kelompok kemudian dibagi dua. Kelompok I mendapatkan nilai hasil kerja kelompok 86,6 dan nilai rata-rata siswa dalam
kelompok 88,8 berarti nilai kelompok yang didapat adalah 88. Kelompok II mendapatkan nilai hasil kerja kelompok 73,3 dan nilai
rata-rata siswa dalam kelompok 78,3 berarti nilai kelompok yang didapat adalah 76. Kelompok III mendapatkan nilai hasil kerja
kelompok 73,3 dan nilai rata-rata siswa dalam kelompok 75,5 berarti nilai kelompok yang didapat adalah 74. Kelompok yang
mendapatkan nilai tertinggi adalah kelompok I. 2. Hasil observasi bagi guru
Dari data lembar observasi kegiatan guru dalam siklus 3 selama 2 kali pertemuan diperoleh hasil observasi sebagai berikut dapat dilihat pada
lampiran 30: a. Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru selama pembelajaran
menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing, pada siklus II pertemuan pertama guru
mendapatkan nilai 97 dan pada pertemuan kedua mendapatkan nilai 95,5.
b. Guru telah menyampaikan bahan pengait atau apersepsi dengan baik, guru telah memberi pengantar dan tanya jawab mengenai materi
yang diajarkan guna meningkatkan motivasi siswa.. Dalam kegiatan inti guru dengan baik mengelola kegiatan pembelajaran misalnya
guru telah memberikan contoh menggunakan media pembelajaran
dan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya. Guru dudah mulai kurang menggunkaan metode ceramah.
c. Guru sudah baik dalam memberi penguatan, memberikan motivasi kepada siswa yaitu dengan cara memberikan reword atau ucapan ya,
bagus, lanjutkan, pintar d. Guru sudah maksimal dalam mengatur waktu jalannya pembelajaran.
Kegiatan evaluasi sudah sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Pengelolaan waktu pada langkah-langkah pembelajaran
telah ditaati oleh guru, jadi aplikasi pengajaran sudah terealisasi dengan baik.
e. Guru sudah melaksanakan penilaian atau evaluasi dengan baik, penilaian meliputi penilaian individu maupun penilaian kelompok,
serta penilaian keaktifan siswa pada saat mengikuti kegiatan diskusi kelompok.
f Guru sudah baik dalam melakukan evaluasi baik dalam evaluasi
individu maupun evaluasi kelompok. Guru juga sudah melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran berlangsung.
g. Dalam kegiatan akhir guru sudah melaksanakan dengan baik.
Kegiatan akhir meliputi menyimpulkan pelajaran dan memberikan tindak lanjut.
d. Refleksi Data yang diperoleh melalui pengamatan dikupulkan kemudian
dianalisis. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan tindakan, peneliti melakukan refleksi sebagai berikut:
1 Nilai rata rata kelas kemampuan menulis puisi pada aspek penyampaian gagasan, pemilihan kata, dan koherensi adalah 80,62 atau 80,62 . Nilai
Kriteria Kentuntasan Minimal KKM yang seharusnya dicapai siswa adalah 70. Pada silkus II siswa yang mendapat nilai diatas KKM sebanyak
9 siswa, sedangkan 1 siswa nilai masih belum mencapai KKM.
2 Penguunaan model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dapat memotivasi siswa dan meningkatkan proses pembelajaran menulis
puisi. Dari hasil penelitian siklus III, maka peneliti mengulas secara cermat
bahwa masih ada 1 siswa yang belum mencapai KKM. Naun sebagian besar siswa sudah menunjukkan peningkatan, terbukti dengan nilainya sudah
mencapai KKM. Rata-rata kelas sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditentukan guru.
E. Pembahasan Hasil Penelitian