Model Pembelajaran Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif

6. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif

a. Model Pembelajaran

Menurut Winataputra dalam Sugiyanto, 2009: 3 , model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas maupun tutorial Agus Suprijono, 2009: 46. Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat opersional kelas. Menurut Joice dan Weil dalam Isjoni, 2009: 50 model pembelajaran adalah suatu pola atau rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar dikelasnya. Dalam penerapannya model pembelajaran ini harus sesuai dengan kebutuhan siswa. Untuk memilih model yang tepat menurut Hasan dalam Isjoni, 2009: 50, maka perlu diperhatikan relevansinya dengan pencapaian tujuan pengajaran. Dalam prakteknya semua model pembelajaran bisa dikatakan baik jika memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut: 1 semakin kecil upaya yang dilakukan guru dan semakin besar aktivitas belajar siswa, maka hal itu semakin baik; 2 semakin sedikit waktu yang diperlukan guru untuk mengaktifkan siswa belajar juga semakin baik; 3 sesuai dengan cara belajar siswa yang dilakukan; 4 dapat dilaksanakan dengan baik oleh guru; 5 tidak ada satupun metode yang paling sesuai untuk segala tujuan, jenis materi, dan proses belajar yang ada. Menurut Aunurrahman 2009: 146 model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan yang dapat dipergunakan untuk merancang bahan-bahan pembelajaran serta berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Model pembelajaran juga dapat dimaknai sebagai perangkat rencana atau polamambimbing aktivitas pembelajaran di kelas atau ditempat-tempat lain yang melaksanakan aktivitas-aktivitas pembelajaran. Brady dalam Aunurrahman, 2009: 146, mengemukakan bahwa model pembelajaran dapat diartikan sebagai blueprint yang dapat dipergunakan untuk membimbing guru di dalam mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran. Untuk lebih memahmi model pembelajaran Brady mengemukakan 4 premis tentang model pembelajaran, yaitu: 1 Model memberikan arah untuk persiapan dan implementasi kegiatan pembelajaran. Karena itu model pembelajaran lebih bermuatan praktis implementatif dari pada bermuatan teori. 2 Meskipun terdapat sejumlah model pembelajaran yang berbeda, namun pemisahan antara satu model dengan model yang lain tidak bersifat deskrit. Meskipun terdapat beberapa jenis model yang berbeda, model- model tersebut memiliki keterkaitan, terlebih lagi di dalam proses implementasinya. Oleh sebab itu guru harus menginterprestasikannya ke dalam perilaku mengajar guna mewujudkan pembelajaran yang bermakna. 3 Tidak ada satupun model pembelajaran yang memiliki kedudukan lebih penting dan lebih baik dari yang lain. Tidak satupun model tunggal yang dapat merealisasikan berbagai jenis dan tingkatan tujuan pembelajaran yang berbeda. 4 Pengetahuan guru tentang berbagai model pembelajaran memiliki arti penting di dalam mewujudkan efesiensi dan efektivitas pembelajaran. Keunggulan model pembelajaran dapat dihasilkan bilamana guru mampu mengadaptasikan atau mengkombinasikan beberapa model sehingga menjadi lebih serasi dalam mencapai hasil belajar siswa yang lebih baik. Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami pelajaran sehingga memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik Aunurrahman, 2009: 143. Model-model pembelajaran ini dikembangkan beranjak dari adanya berbagai perbedaan dari segi karateristik siswa. Guru harus pandai-pandai memilih model ataupun strategi pembelajaran agar siswa idak jenuh dalam mengikuti pelajaran. Menurut Killen dalam Aunurrahman, 2009: 143 untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan guru dituntut untuk memiliki pemahaman yang komprehensip serta mampu mengambil keputusan yang rasional kapan waktu yang tepat untuk menerapkan salah satu atau beberapa strategi [model pembelajaran] secara efektif. Dari beberapa pendapat diatas kita dapat menarik kesimpulan, bahwa model pembelajaran adalah suatu pola atau kerangka konseptual yang telah disusun guru yang dapat dipergunakan untuk merancang bahan-bahan pembelajaran serta berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal. Model pembelajaran perlu dipahami oleh furu agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dalam meningkatkan hasil pembelajaran.

b. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Pembelajaran Kancing Gemerincing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIII-3 MTs Negeri Tangerang II Pamulang

0 4 263

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 3 BAYAT KABUPATEN KLATEN

0 10 128

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING DALAM Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Dalam Pembelajaran Ipa Kelas

0 0 17

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN TIPE KANCING GEMERINCING.

0 6 60

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DAN MENULIS SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA.

0 4 43

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sr

0 2 17

PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sragen Tahun Ajaran 2011/2012.

0 2 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kancing Gemerincing Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Pilangsari 1 Sragen Tah

0 2 16

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA No Panggil STM TAH p-2010.

0 0 40

Niken Larasati S841102010

0 0 111