penerapan melalui pendekatan kontekstual dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa kelas V SD. Hal ini terbukti pada hasil tes tiap-tiap
tindakan. Besarnya peningkatan dapat dilihat pada tes awal sebelum diberikan perlakuan rata-rata skor sebesar 55,41. Pada tindakan siklus I rata-rata skor
sebesar 61,80. Tindakan pada siklus ke II rata-rata skor sebesar 65,28 dan tindakan pada siklus ke III rata-rata skor sebesar 69,23. Keterkaitannya dengan
penelitian ini adalah sama-sama meneliti pembelajaran Bahasa Indonesia terutama pembelajaran menulis. Sedangkan dalam penelitian yang akan peneliti lakukan
fokus pada upaya meningkatkan keterampilan menulis puisi melalui metode pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing pada siswa kelas V SD Negeri
Kepuh 2 Kecamatan Nguter.
C. Kerangka Berpikir
Menulis merupakan suatu keterampilan yang penting, masyarakat pada umumnya dan bagi siswa pada khususnya. Siswa memerlukan keterampilan
menulis baik di sekolah maupun di masyarakat. Salah satu keterampilan menulis yang diajarkan di sekolah adalah menulis puisi.
Kondisi awal pada saat pembelajaran menulis puisi di SD Negeri Kepuh 2 Nguter Sukoharjo masih kurang efektif, sehingga siswa menjadi kurang berminat
dalam pembelajaran menulis puisi. Hal ini juga mengakibatkan proses dan kualitas hasil keterampilan menulis puisi rendah. Untuk itu guru perlu
menerapkan model pembelajaran atau teknik pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran menulis puisi, sehingga prestasi
pembelajaran menulis puisi akan meningkat. Salah satu model pembelajaran yang diterapkan guru adalah model
pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing. Model pembelajaran ini dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran menulis puisi, siswa akan
bersemangat dengan adanya diskusi kelompok, saling bertukar pendapat, setiap siswa memiliki hak yang sama dalam mengutarakan pendapatnya, sehingga siswa
mampu menulis puisi dengan mudah. Pembelajaran dengan model kooperatif
menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan dapat meningkatkan proses dan kualitas hasil keterampilan menulis puisi.
Kerangka berfikir merupakan sintesis tentang hubungan antar variable yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori
yang telah dideskripsikan itu selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menghasilkan sintesis tentang hubungan antar variable yang diteliti.
Dalam hal ini kerangka berfikir dibuat sebagai garis besar masalah yang akan diteliti, yang dituliskan dalam kerangka pemikiran yang ditujukan untuk
mengarahkan jalannya penelitian agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan.
Bagan kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2 berikut :
Gambar 2: Bagan Kerangka Berfikir
Kondisi akhir
Perencanaan
Tindakan Observasi
Refleksi
Perencanaan
Tindakan Observasi
Refleksi
Siklus III
Siswa membuat puisi dengan tema
lingkungan sekitar dan tema bebas tema
ditentukan oleh siswa. menggunakan model
kooperatif tipe kancing
gemerincing.
Perencanaan
Tindakan Observasi
Refleksi Kondisi
awal
Guru masih menggunakan model
pembelajaran konvensional dalam
proses pembelajaran menulis puisi
Kemampuan menulis puisi
siswa rendah
Tindakan
Pembelajaran dengan model
kooperatif tipe kancing
gemerincing
Siklus I Guru memberikan
penjelasan Pembelajaran menulis
puisi dengan model kooperatif tipe kancing
gemerincing dengan tema mahkluk hidup
dan benda langit
Siklus II
Siswa membuat puisi dengan tema
pengalaman atau kejadian yang berkesan
dan keluarga. menggunakan model
kooperatif tipe kancing
gemerincing.
Dengan model kooperatif tipe kancing gemerincing
dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi
pada siswa kelas V
B. Hipotesis Tindakan