itu akan membangkitkan kepercayaan terhadap kemampuan diri sendiri untuk terus menciptakan karykarya tulis lainnya.
4. Sarana untuk meningkatkan kesadaran dan penyerapan terhadap lingkungan sekeliling. Dengan sering mengarang, seseorang dapat
mempertinggi kesiagaan dan mengembangkan daya serapnya pada tingkat jasmani, perasaan, maupun kerohanian.
5. Sarana untuk melibatkan diri dengan penuh semangat. Dengan jalan mengaarng atau menulis, seseorang dapat mengungkapkan gagasan,
menciptakan sesuatu, secara giat melibatkan diri dengan hasil ciptaanya. 6. Sarana untuk mengembangkan pemahaman dan kemampuan
mempergunakan bahasa. Bila serangkaian manfaat menulis diatas dikaitkan dengan kemampuan pokok yang harus ada pada setiap individu,
yaitu membaca, manulis, dan berhitung reading, writing, and rithmetic, tampaklah bahwa diantara ketiga kemampuan itu, menulis merupakan
ketrampilan yang punya andil besar bagi peradaban dunia. Dan untuk menguasainya, kita perlu bekal dalam menulis.
Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat menulis adalah sarana pengungkapan diri, sarana untuk mengembangkan berbagai gaagsan
dan sarana untuk mengebangkan pemahaman dan kemampuan mempergunakan bahasa.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Menulis
Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi penulisan menurut D.Angelo yang dikutip Tarigan antara lain :
1 Maksud dan tujuan penulis Untuk menjadi seorang penulis yang baik, terlebih dahulu penulis harus
menentukan maksud dan tujuan penulisannya, agar pembaca memahami ke mana arah dan tujuan penulisan itu sendiri.
2 Pembaca atau pemirsa
Melihat kondisi pembaca, artinya tulisan ini ditujukan kepada pembaca yang bagaimana dalam hal usia, pengetahuan, minat. Sehingga, tulisan
yang dibuat menjadi suatu karya yang berguna. 3 Waktu atau kesempatan
Apakah tulisan yang dibuatnya sesuai dengan berlangsungnya suatu kejadian, sehingga menarik untuk dibaca. Agus S, dkk. 1997:3
e. Ciri-ciri Tulisan yang Baik
Agar maksud dan tujuan sang penulis tercapai yaitu agar sang pembaca memberikan responsi yang diinginkan oleh sang penulis terhadap tulisannya,
maka mau tak mau dia harus menyajikan tulisan yang baik. Adapun ciri-ciri tulisan yang baik menurut Adel-stein Pival dalam Tarigan,1993: 6:
1 Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan sang penulis mempergunakan nada yang serasi.
2 Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan sang penulis menyusun bahan-bahan yang tersedia menjadi suatu keseluruhan yang utuh.
3 Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan sang penulis untuk menulis yang jelas dan tidak samar-samar; memanfaatkan struktur kalimat, bahasa,
dan contoh-contoh sehingga maknanya sesuai dengan yang diinginkan oleh sang penulis. Dengan demikian para pembaca tidak usah payah-payah
bergumul memahami makna yang tersurat dan tersirat. 4 Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan sang penulis untuk menulis
secara meyakinkan: menarik minat para pembaca terhadap pokok pembicaraan serta mendemonstrasikan suatu pengertian yang masuk akal
dan cermat teliti mengenai hal itu. 5 Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan sang penulis untuk
mengkritik naskah tulisannya yang pertama serta memperbaikinya. Mau dan mampu merevisi tepat-guna atau penulisan efektif.
6 Tulisan yang baik mencerminkan kebanggaan sang penulis dalam naskah atau manuskrip: kesudian mempergunakan ejaan dan tanda baca secara
seksama, memeriksa makna kata dan hubungan ketatabahasaan dalam kalimat-kalimat sebelum menyajikan kepada para pembaca.
Atau secara singkat Mc. Mahan Day dalam Tarigan, 1993: 7 merumuskan ciri-ciri tulisan yang baik itu seperti berikut ini:
1 Jujur: jangan coba memalsukan gagasan atau ide anda. 2 Jelas: jangan membingungkan para pembaca.
3 Singkat: jangan memboroskan waktu para pembaca. 4 Usahakan keanekaragaman; panjang kalimat yang beranekaragam;
berkarya dengan penuh kegembiraan.
3. Hakikat Puisi a. Pengertian Puisi