segala ide, pikiran, dan gagasan yang ada pada penulis disampaikan dengan cara menggunakan lambang-lambang bahasa yang terpola. Melalui lambang-lambang
tersebutlah pembaca dapat memahami apa yang dikomunikasikan penulis. Sebagai bagian dari kegiatan berbahasa, menulis berkaitan erat dengan aktivitas berpikir.
Keduanya saling melengkapi. Sehubungan dengan itu, Costa 1985: 103 mengemukakan bahwa menulis dan berpikir merupakan dua kegiatan yang
dilakukan secara bersama dan berulang-ulang. Tulisan adalah wadah yang sekaligus merupakan hasil pemikiran. Melalui kegiatan menulis, penulis dapat
mengkomunikasikan pikirannya. Dan, melalui kegiatan berpikir, penulis dapat
meningkatkan kemampuannya dalam menulis.
http:www.ialf.edubipajan2003efektivitaspengajaranmenulis.html
Dari berbagai pendapat tentang menulis dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi
secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis dapat diartikan sebagai penuangan gagasan atau ide yang ada dalam pikiran, perasaan,
penulis, dan dalam bentuk lambang-lambang bahasa yang memiliki tujuan tertentu.
b. Tahap – tahap Menulis
Menurut McCrimmon, James M. 1984: 11 “The wriring process will be divided into three stages; planning, drafting, and revising” . Dapat diartikan
bahwa proses menulis meliputi tiga tahap: perencanaan, pembuatan draft, perevisian Sedangkan tahap-tahap menulis menurut Weaver dalam STY Slamet,
2008: 111 dan Ahmad R dan Darmiyati Z 2001: 51 terdiri dari lima tahap yang diuraikan sebagai berikut :
1 Prapenulisan Prewriting Pada tahap ini merupakan langkah awal dalam menulis yang mencakup
kegiatan 1 menentukan dan membatasi topik tulisan; 2 merumuskan tujuan, menentukan bentuk tulisan, dan menentukan pembaca yang akan
dituju; 3 memilih bahan; 4 menentukan generalisasi dan cara-cara mengorganisasi ide untuk tulisannya.
2 Pembuatan Draft Drafting Pada tahap ini dimulai dengan menjabarkan dalam bentuk tulisan. Para
siswa mula-mula mengembangkan ide atau perasaannya dalam bentuk kata-kata, kalimat-kalimat sehingga menjadi sebuah wacana sementara
draft. Pada tahap ini siswa dapat mengubah keputusan-keputusan yang telah dibuat pada tahap sebelumnya antara lain yang berkaitan dengan
masalah tujuan, pembaca yang dituju bahkan pada bentuk tulisan yang telah ditentukan.
3 Perevisisan Revising Pada tahap merevisi dilakukan koreksi terhadap keseluruhan karangan.
Koreksi dilakukan terhadap berbagai aspek, misalnya struktur karangan dan kebahasaan. Tahap revisi dalam pengajaran menulis, siswa dapat
memeriksa rancangan tulisannya dalam segi isi untuk langkah perbaikan. 4 PengeditanPenyuntingan Editing
Hasil tulisankarangan perlu dilakukan pengeditan penyuntingan. Hal ini berarti siswa sudah hampir menghasilkan sebuah bentuk tulisan final. Pada
tahap ini perhatian difokuskan pada aspek mekanis bahasa sehingga siswa dapat memperbaiki tulisannya dengan membetulkan kesalahan penulisan
kata maupun kesalahan mekanis lainnya. 5 Pemublikasian PublishingSharing
Publikasi mempunyai dua pengertian. Pengertian pertama publikasi berarti menyampaikan karangan kepada publik dalam bentuk cetakan, sedangkan
pengertian kedua adalah menyampaikan dalam bentuk noncetakan. Penyampaian noncetakan dapat berupa pementasan, penceritaan, peragaan,
dan pembacaan.
c. Manfaat Menulis