Pengertian ini mengandung arti bahwa setiap anggota kelompok bersedia menggantikan dan bersedia menggantikan dan bersedia
mengemban tugas tangung jawab tertentu dalam kelompok. d Berada dalam kelompok
Maksud ini adalah setiap anggota tetap dalam kelompok kerja selama kegiatan berlangsung.
e Berada dalam tugas Yang dimaksud berada dalam tugas adalah meneruskan tugas yang
menjadi tanggung jawabnya, agar kegiatan dapat diselesaikan sesuai waktu yang dibutuhkan.
f Mendorong partisipasi Mendorong partisipasi berarti mendorong semua anggota kelompok
untuk memberikan kontribusi terhadap tugas kelompok. g Mengundang orang lain
Maksudnya adalah meminta orang lain untuk berbicara dan berpartisipasi terhadap tugas.
h Menyelesaikan tugas pada waktunya i Menghormati perbedaan individu
Menghormati perbedaan individu berarti bersikap menghormati terhadap budaya, suku, ras atau pengalaman dari semua siswa atau
peserta didik. 2 Keterampilan Tingkat Menengah
Keterampilan tingkat menengah meliputi menunjukkan penghargaan dan simpati, mengungkapkan ketidak setujuan dengan cara dapat diterima,
mendengarkan dengan arif, bertanya, membuat ringkasan, menafsirkan, mengorganisir, mengurangi ketegangan.
3 Keterampilan Tingkat Mahir Keterampilan tingkat mahir meliputi mengelaborasi, memeriksa
dengan cermat, menanyakan kebenaran, menetapkan tujuan, dan berkompromi.
h. Perbedaan Pembelajaran Kooperatif dengan Pembelajaran Tradisional.
Menurut Sugiyanto 2009: 42-43 megungkapkan dalam pembelajaran tradisional dikenal pula belajar kelompok, maskipun demikian, ada sejumlah
perbedaan esensial antara kelompok belajar kooperatif dengan kelompok belajar tradisional. Perbedaan Pembelajaran Kooperatif dengan Pembelajaran tradisional
dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
Kelompok belajar kooperatif Kelompok belajar tradisional
Adanya saling ketergantungan positif, saling membantu dan saling
memberikan motivasi sehingga ada interaksi promotif
Guru sering membiarakan siswa yang mendominasi kelompok atau
menggantungkan diri pada kelompok
Adanya akuntabilitas individual yang manguikkur pemguasaan
materi pelajaran tap anggota kelompok. Kelompok diberi umpan
balik tentang hasil belajar para anggotanya sehingga dapat saling
mengetahui siapa yng memerlukan bantuan dan siapa yang dapat
memeberikan bantuan Akuntabilitas individual sering
diabaikan sehingga tugas-tigas sering diborong oleh salah seorang anggota
kelompok, sedangkan anggota kelompok lainnya hanya enak-enak saja atas
keberhasilan temanny yng dianggap”pemborong”
Kelompok belajar heterogen, baik dalam kemmpuan akademik, jenis
kelamin, ras etnik dsb sehingga dapat saling mengetahui siapa yang
memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memeberikan bantuan.
Kelompok belajar biasanya homogen
Pipimpinan kelompok dipilih secara demokratis atau bergilir untuk
memberikan pengalaman memimpin bagi para anggota kelompok
Pemimipin kelompok sering ditentukan oleh guru atau kelompok dibiarakan
untuk memilih pamimpinnya dengancara masing-msing
Ketrampilan social yang diperlukan dalam kinerja gotongroyong seperti
kepemimipinan, kemampuan berkomunikasi, memepercayai orang
lain, dan mengelola konflik secara langsung diajarkan
Keterampilan sosial sering tidak diajarkan secara langsung
Pada saat belajar kooperatif sedang berlangsung guru terus melakukan
pemantauan observasi dan melakukan interverensi jika terjadi
masalah dalam kerja sama antar anggota kelompok
Pemantauan melalui observasi dan interverensi sering dilakukan oleh guru
pada saat belajar kelompok sedang berlangsung
Guru memperhatikan secara langsung proses kelompok yang
terjadi dalam kelompok-kelompok belajar
Guru sering tidak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok-
kelompok belajar Tabel 2. Perbedaan Pembelajaran Kooperatif dengan Pembelajaran tradisional.
Penekanan tidak hanya pada penyelesaian tugas tetapi juga
hubungan interpersonal hubungan antar pribadi yang saling
menghargai Penekanan hanya pada penyelesaian
tugas
i. Pengelolan Kelas Cooperative Learning