menantang kesimpulan, memberikan umpan balik, mendorong dan berusaha untuk saling menguntungkan.
3 Akuntabilitas individu: Guru harus menilai jumlah usaha yang masing-masing anggota kontribusi. Ini dapat dilakukan dengan
memberikan individu tes kepada setiap pelajar dan secara acak siswa menelepon untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok
mereka.
4 Interpersonal dan keterampilan kelompok kecil: Guru harus memberikan kesempatan bagi anggota kelompok saling
mengenal, menerima dan setiap dukungan lain, berkomunikasi secara akurat dan menyelesaikan perbedaan secara konstruktif.
5 Pengolahan Kelompok: Guru juga harus memberikan peluang untuk kelas untuk menilai pengolahan kelompok. Pengolahan
kelompok memungkinkan kelompok untuk fokus pada hubungan kerja yang baik, memfasilitasi pembelajaran keterampilan
koperasi dan memastikan bahwa anggota menerima umpan balik.
http:www.ejmste.comv3n1EJMSTEv3n1_ZakariaIksan.pdf
d. Manfaat Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Sugiyanto 2009: 41-42 penerapan model pembelajaran kooperatif dalam proses belajar mengajar mempunyai banyak manfat, tidak hanya
untuk siswa yang berprestasi tinggi tetapi juga bagi siswa yang berprestasi rendah. Manfat atau nilai yang terkandung dalam pembelajaran kooperatif adalah : 1
Meningkakan kepekaan dan kesetiakawanan siswa; 2 Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan, informasi, perilaku sosial, dan
pandangan-pandangan, 3 Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial; 4 Memungkinkan terbentuk dan berkenbangnya nilai-nilai sosial dan komitmen; 5
Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois; 6 Membangun pershabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa; 7 Berbagai ketrampilan
sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan; 8 Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama
manusia, 9 Meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif; 10 Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain
yang dirasakan lebih baik; 11 Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelmin, normal atau cacat, etnis, kelas
sosial, agama dan orientasi tugas
e. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif
Bila dibandingkan dengan pembelajaran yang masih bersifat konvensional, pembelajaran koooperatif memiliki beberapa keungulan. Keunggulannya dilihat
dari aspek siswa, adalah memberi peluang kepada siswa agar mengemukakan dan membahas suatu pandangan, pengalaman, yang diperoleh siswa belajar secara
bekerjasama dalam merumuskan kearah satu pandangan kelompok Cilibert- Macmilan, dalam Isjoni 2009.
Dengan melaksanakan model pembelajaran kooperatif, siswa memungkinkan dapat meraih keberhasilan dalam belajar., disamping itu juga bisa
melatih siswa untuk memiliki keterampilan, baik keterampilan berpikir thinking skill mapun keterampilan sosial social skill, seperti keterampilan untuk
mengemukakan pendapat, menerima saran dan masukan dari orang lain, bekerjasama, rasa setia kawan, dan mengurangi timbulnya perilaku yang
menyimpang dalam kehidupan kelas Stahl, dalam Isjoni 2009. Selanjutnya menurut Sharan dalam Isjoni, 2009: 23 siswa yang belajar
menggunakan metode kooperatif akan memiliki motivasi yang tinggi karena didorong dan didukung dari rekan sebaya. Pembelajaran kooperatif juga
menghasilkan peningkatan kemampuan akademik, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, membentuk hubungan persahabatan, menimba berbagai informasi,
belajar menggunakan sopan santun, meningkatkan motivasi siswa, memperbaiki ssikap terhadap sekolah dan belajar mengurangi tingkah laku yang kurang baik,
serta membantu siswa dalam menghargai pokok pikiran orang lain Johnson, 1993.
Menurut Jarolimek Parker dalam Isjoni, 2009: 24 mengatakan keungulan yang diperoleh dalam pembelajaran [kooperatif] ini adalah: 1 saling
ketergantungan positif; 2 adanya pengakuan dalam merespon individu; 3 siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas; 4 suasana kelas yang rilek
dan menyenangkan; 5 terjalinnya hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan guru; 6 memiliki banyak kesempatan untuk mengekspresikan
pengalaman emosi yang menyenangkan.
Kelemahan model pembelajaran kopoeratif yaitu: 1 guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, disamping itu memerlukan lebih
banyak tenaga, pemikiran dan waktu; 2 agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai;
3 selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada kecenderungan topik permasalahan yang sedang berlangsung meluas sehingga banyak yang tidak sesuai
dengan waktu yang ditentukan; dan 4 saat diskusi kelas, terkadang didominasi seseorang, hal ini mengakibatkan siswa yang lain menjadi pasif.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disintesiskan bahwa keunggulan dalam pembelajaran kooperatif adalah melatih siswa berpikir kritis, dan mampu menjalin
hubungan dengan orang lain, berukar pendapat, serta dapat menghargai pendapat orang lain.
f. Sintak Model Pembelajaran Kooperatif