commit to user 13
2 Faktor Ekstern, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi siswa untuk belajar
yang timbul dari luar. a
Guru sebagai Pembina siswa belajar: guru harus bisa memusatkan perhatian
pada kepribadian siswa, khususnya berkenaan dengan semangat belajar yang merupakan wujud emansipasi siswa.
b Prasarana dan sarana pembelajaran: kelengkapan dan pengelolaan
prasarana dan sarana pembelajaran yang baiklah yang dapat mendukung proses pembelajaran berhasil dengan baik.
c Kebijakan penilaian: sekolah dan guru diharapkan berlaku arif dan bijak
dalam menyampaikan keputusan hasil belajar siswa. d
Lingkungan sosial siswa di sekolah: suasana lingkungan sosial siswa berpengaruh pada semangat dan proses belajar siswa.
e Kurikulum sekolah: kurikulum yang diberlakukan di sekolah adalah
kurikulum nasional
yang disyahkan oleh pemerintah atau suatu kurikulum yang disahkan oleh yayasan pendidikan.
2. Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin dalam Isjoni 2010: 15, pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar. Pembelajaran kooperatif menurut
Eggen dan Kauchak dalam Trianto 2007: 42, merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai
tujuan bersama. Pembelajaran
dengan model
kooperatif, siswa
dituntut agar
dapat bekerjasama dalam kelompoknya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
guru, semua anggota kelompok harus memahami dan menguasai hasil dari diskusi kelompok
tersebut. Tujuan
dibentuknya kelompok
tersebut adalah
untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk berperan aktif dalam proses
berpikir dan kegiatan belajar.
commit to user 14
Berdasarkan pendapat
para ahli
diatas, dapat
disimpulkan bahwa
pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang
siswa yang heterogen, dan satu sama lain saling bekerjasama untuk menyelesaikan tugas atau permasalahan yang diberikan oleh guru.
b. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif
Menurut Roger dan David Johnson dalam Anita Lie 2005: 31-36, unsur- unsur dalam model pembelajaran kooperatif yang harus diterapkan adalah sebagai
berikut: 1 Saling Ketergantungan Positif, 2 tanggung jawab perseorangan, 3 tatap muka, 4 komunikasi antar anggota, 5 evaluasi proses kelompok
Unsur saling
ketergantungan positif,
menunjukkan bahwa
dalam pembelajaran
kooperatif ada
dua pertanggungjawaban
kelompok. Pertama,
mempelajari bahan yang ditugaskan kepada kelompok. Kedua, menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut. Jadi,
semua siswa dalam satu kelompok saling bekerjasama dan saling membantu untuk menyelesaikan tugas atau kasus yang diberikan oleh guru.
Tanggung jawab perseorangan merupakan kunci untuk menjamin anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama. Artinya, setelah mengikuti kelompok
belajar bersama, anggota kelompok harus dapat menyelesaikan tugas yang sama secara individu.
Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan dampak positif bagi anggota
kelompok. Hasil pemikiran dari beberapa siswa akan lebih baik dibandingkan dengan pemikiran individual.
Siswa sebaiknya dibekali berbagai keterampilan berkomunikasi dalam kelompok.
Sebelum menugaskan
siswa dalam
kelompok, guru
sebaiknya memberikan cara-cara berkomunikasi yang baik. Hal ini akan bermanfaat untuk
siswa yang nantinya akan mewakili kelompoknya untuk memaparkan hasil diskusi kelompoknya.
commit to user 15
Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar selanjutnya bisa bekerjasama dengan
lebih efektif.
c. Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif