Taraf Kesukaran Suatu Item Taraf Pembeda Suatu Item

commit to user 37 Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen. Jumlah Soal S 2 ∑pq r 11 Keterangan 25 14,2960 4,5816 0,7078 Tinggi

c. Taraf Kesukaran Suatu Item

Menurut Anas Sudijono 2008: 370, bermutu atau tidaknya butir-butir soal tes dapat diketahui dari derajat kesukaran atau taraf kesulitan yang dimiliki oleh masing-masing butir item tersebut. Butir-butir item tes dapat dinyatakan baik bila tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah atau dengan kata lain taraf kesukaran item tersebut sedang atau cukup. Angka indeks kesukaran item dapat diperoleh dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Du Bois, yaitu: P = Keterangan: P = Proportion = proporsi= difficulty index= angka indek kesukaran item. B = Banyaknya testee yang dapat menjawab dengan betul terhadap butir item yang bersangkutan. JS = Jumlah testee yang mengikuti tes hasil belajar. Menurut Robert L Thorndike dan Elizabeth Hagen dalam Anas Sudijono 2008:372, klasifikasi indeks kesukaran item adalah sebagai berikut: Kurang dari 0,30 = Sukar 0,30 – 0,70 = Cukup sedang Lebih dari 0,70 = Mudah Hasil uji taraf kesukaran suatu item pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 8 dibawah ini: Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Taraf Kesukaran Suatu Item Kriteria Nomor Item Jumlah Sukar 4, 7, 12, 15, 19 5 Cukup sedang 3, 8, 9, 11, 13, 14, 16, 17, 18, 20, 22, 23, 25. 13 Mudah 1, 2, 5, 6, 10, 21, 24 7 Jumlah item 25 commit to user 38

d. Taraf Pembeda Suatu Item

Menurut Masidjo 1995: 196, taraf pembeda suatu item adalah taraf sampai dimana jumlah jawaban benar dari siswa-siswa yang tergolong kelompok atas pandai= upper group berbeda dari siswa-siswa yang tergolong kelompok bawah bodoh = lower group untuk suatu item. Untuk menentukan daya pembeda sesuai dengan telah yang ditemukan oleh Masidjo adalah sebagai berikut: ID= Keterangan : ID : indeks diskriminasi KA : jumlah jawaban benar yang diperoleh siswa dari kelompok atas KB : jumlah jawaban benar yang diperoleh siswa dari kelompok rendah NKA atau NKB : jumlah siswa yang tergolong kelompok atas atau kelompok bawah NKA atau NKB x Skor maksimal : perbedaan jawaban benar dari siswa yang tergolong kelompok atas atau kelompok bawah yang seharusnya diperoleh. Menurut Anas Sudijono 2008: 389, klasifikasi daya pembeda soal sebagai berikut : Kurang dari 0,20 = Jelek 0,20 – 0,40 = Cukup sedang. 0,40 – 0,70 = Baik 0,70 – 1,00 = Baik sekali. Bertanda negatif = Jelek sekali. Hasil uji taraf pembeda suatu item pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 9. Rangkuman Hasil Taraf Pembeda Suatu Item Kriteria Nomor Item Jumlah Jelek - Cukup sedang 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24 21 Baik 5, 11, 17, 25 4 Baik Sekali - Jelek Sekali - Jumlah Item 25 commit to user 39

D. Rancangan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono 2006: 107, metode eksperimen merupakan sebagian dari metode kuantitatif yang mempunyai ciri khas tersendiri, terutama dengan adanya kelompok kontrolnya. Menurut Gay dalam Emzir 2008: 63-64 mengatakan bahwa: Metode penelitian eksperimental merupakan satu-satunya metode penelitian yang menguji secara benar hipotesis menyangkut hubungan kausal sebab akibat. Dalam studi eksperimental peneliti memanipulasi paling sedikit satu variabel, mengontrol variabel lain yang relevan dan mengobservasi efekpengaruhnya terhadap satu atau lebih variabel terikat. Variabel bebas, juga diacu sebagai variabel eksperimental, variabel penyebab atau variabel perlakuan yang aktivitas atau karakteristiknya dipercaya membuat suatu perbedaan. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen sesungguhnya true experiment dengan desain perluasan dari “Randomized Subjects P ostest - Only Design”. Menurut Sigit Santosa 2011: 38 menyatakan bahwa: Dalam rancangan “Randomized Subjec ts P ostest - Only Design”, dibuat kelompok subyek dengan pemberian kondisi yang berbeda. Tidak dilakukan tes awal. Pengontrolan terhadap variabel-variabel ekstran yang mungkin ada, dilakukan dengan cara random. Randomisasi juga dilakukan dalam penentuan kelompok eksperimental dan kelompok kontrol. Tes hanya hanya dilakukan pada akhir eksperimen. Perbedaan hasil antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol merupakan pengaruh dari perlakuan. Penelitian ini akan membandingkan antara kelompok eksperimen I yang diberi perlakuan dengan menggunakan metode Number Heads Together NHT, keompok eksperimen II dengan menggunakan metode Student Teams Achievement Divisions STAD dan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan yang baru. Nilai posttest kelompok eksperimen I dan II setelah adanya perlakuan tersebut dipakai sebagai data penelitian untuk kemudian dibandingkan hasilnya dengan analisis statistik uji t. Rancangan penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DITINJAU DARI TINGKAT KEAKTIFAN SISWA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUB

0 6 110

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI Pengaruh Metode Pembelajaran Numbered Heads Together (Nht) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Keaktifan Belajar Matematika Siswa Kelas Vii Smp Negeri

0 3 14

Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together ( NHT) Dan Student Team Achievement Division (STAD) pada Prestasi Belajar Matematika Ditinjau dari Motivasi Berprestasi

0 4 100

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN METODE KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

4 18 99