64
2.5.2. Murid di Yayasan Tali Kasih Medan
Murid di yayasan Tali Kasih Medan memiliki keanekaragaman suku, ras dan agama yang berbeda. Tidak ada pengecualian dari sudut pandang suku, ras dan agama
di yayasan tersebut, semua murid disama ratakan dalam hal apapun. Murid di yayasan tersebut tidak memiliki peraturan tertulis yang selayaknya murid
normal lain lakukan. Hal ini dikarenakan tingkat IQ mereka yang rendah serta sikap yang tidak normal membuat mereka tidak diberikan peraturan-peraturan yang
selayaknya. Kecuali jam masuk untuk proses belajar, hal inipun hanya diberi tauh oleh orang tua.
Murid di sekolah ini memiliki jadwal dalam mengikuti pelajaran. Proses belajar mengajar berlangsung dari pukul 8.00 sampai pada 17.00. setiap siswa dalam
satu hari hanya memiliki waktu 2 jam dalam mengikuti proses belajar mengajar, termasuk juga dalam melakukan terapi yang diberikan oleh guru. Proses belajar
mengajar yang diberikan terhadap murid diyayasan tersebut dilakukan 3 kali dalam seminggu sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan oleh pihak yayasan. Setiap
jadwal mengajar memiliki sesi dalam mengajar anak setiap harinya. Hal ini bertujuan untuk semua anak yang diajarkan memiliki waktu dan tempat dalam menerima
pelajaran dan terapi, karena jumlah anak murid Yayasan Tali Kasih ada 35 anak. Ada 4 sesi yang di bentuk pihak sekolah dalam proses belajar mengajar yang diberikan
terhadap murid yang berbeda, adapun pembagian sesi tersebut adalah: 1.
Sesi pertama 08.00 – 10.00 2.
Sesi kedua 10.00 – 12.00
Universitas Sumatera Utara
65
3. Sesi ketiga 13.00 – 15.00
4. Sesi kempat 15.00 – 17.00
Setiap murid sudah ditentukan jadwal belajarnya dan tidak bisa mengantikan jadwal belajar dalam keadaan apapun.
Meskipun sekolah ini bersifat non formal tapi tingkat kedisiplinan murid sangat diutamakan. Setiap murid diajarkan mandiri agar sifat tersebut dapat diterapkan diluar
dari lingkungan sekolah.
Table 2.5.2.1 Murid-murid di Yayasan Tali Kasih Medan
No Nama
Jenis Kelamin Umur
Gangguan 1
Yeni Vidiawati Perempuan
8 Autisme
2 Firman S
Laki-laki 10
Autisme 3
Ismail Laki-laki
6 Autisme
4 heru
Laki-laki 8
Autisme 5
Dona Astaraia Perempuan
5 Autisme
6 Clarisa M
Perempuan 4
Daung Sindrom 7
Wilson Laki-laki
8 Autisme
8 Riska
Perempuan 7
Autisme 9
Aditya Pratama Laki-laki
12 Autisme
10 Siska
Perempuan 11
Autisme 11
Charles Laki-laki
9 Autisme
12 Dona Talita
Perempuan 5
Daung Sindrom 13
Amri Laki-laki
6 Autisme
14 Tesa
Perempuan 4
Autisme 15
Melisa Perempuan
5 Autisme
16 Agustini
Perempuan 4
Daung Sindrom 17
Leonardo Laki-laki
9 Autisme
18 Raniel N
Laki-laki 4
Daung Sindrom
Universitas Sumatera Utara
66
19 Ardi
Laki-laki 5
Autisme 20
Gunawan Laki-laki
4 Autisme
21 Fransiska
Perempuan 11
Autisme 22
Tomy Laki-laki
12 Daung Sindrom
23 Taruna
Laki-laki 10
Autisme 24
Yasmin Perempuan
8 Autisme
25 Petra Raditya
Laki-laki 5
Retardasi Mental 26
Novita Perempuan
6 Autisme
27 Amalia
Peremuan 5
Autisme 28
shelly Perempuan
8 Autisme
29 Ardian
Laki-laki 10
Autisme 30
Natalia Perempuan
7 Autisme
31 Musepini
Perempuan 10
Retardasi Mental 32
William Laki-laki
9 Autisme
33 Gilang
Laki-laki 6
Autisme 34
Riski Laki-laki
7 Autisme
35 Rio
Laki-laki 5
Autisme
Dalam penerimaan murid di Yayasan Tali Kasih, setiap siswa juga harus memenuhi siarat dalam melakukan pendaftaran. Ada pun syarat pendaftaran tersebut
adalah: 1.
Menyerahkan surat keterangan dokter bahwa anak mengalami ganguan mental 2.
Mengisi formulir pendaftaran 3.
Menyerahkan uang pendaftaran 4.
Menyerahkan pas photo 3 x 4 sebanyak 2 lembar 5.
Membayar out door bulanan
Universitas Sumatera Utara
67
Sebelum melakukan proses belajar mengajar terhadap murid baru. Siswa dibagi atas 2 golongan dalam melakukan penerapan belajar. Adapun 2 hal yang
diterapakan adalah sebagai berikut: 1.
Berdasarkan umur Umur 5 tahun kebawah proses belajar mengajar lebih banyak dibentuk
seperti kegitaaan bermain. Tetapi didalam bermain tersebut seorang guru sudah menerapkan proses belajar dan terapi, hal ini bertujuan agar murid mau
belajar dengan rasa nyaman. Berbeda dengan siswa yang berumur diatas 5 tahun. Murid lebih ditekankan
pada sistem belajar yang serius, seperti pengenalan angka, huruf, cara berbicara, melatih kemandirian, mengenal warna dan mengenal gambar. tetapi
kegiataan bermain tetap dilakukan dengan frekuensi waktu yang sedikit dibandingkan dengan murid dibawah 5 tahun.
2. Berdasarkan keterangan dokter
Proses belajar mengajar juga ditentukan oleh surat keterangan dokter terhadap murid baru yang mengikuti proses belajar mengajar di yayasan ini.
Karena beda gangguan anak beda sistem penerapan proses belajar yang diberikan terhadap anak meskipun memiliki materi yang sama dengan belajar.
Ada 3 jenis pengolongan penerapan belajar anak yang diberikan di yayasan ini, yaitu:
1. Anak Autisme
2. Anak Down Sindrom
Universitas Sumatera Utara
68
3. Anak Retardasi Mental
Dengan mengetahui diagnosa dokter dari surat keterangan yang ada, maka pihak sekolah dapat memberikan sistem penyampaian pengajaran yang
tepat terhadap siswa yang memiliki ganguan yang berbeda juga. Dengan ini guru bisa melakukan metode pembelajaran sesuai yang telah ditentukan oleh
pihak sekolah terhadap masing-masing ganguan anak yang berbeda.
2.6. Sumber dana sekolah