128
Gambar 5.2.2.1 Variabel
Alat di atas adalah gambar variable yang digunakan sekolah dalam melatih serta menjadi alat terapi anak dalam penyembuhannya. Sekolah ini menyebutkan nama alat
diatas adalah alat variable.
5.2.3. Metode Bola Besar
Alat ini merupakan benda yang sama bentuknya dengan bola basket. Fungsi dari bola ini adalah untuk melatih konsentrasi anak dalam menerima semua
rangsangan mulai dari suaraperintah dan pengelihatan. Guru akan memberikan suatu bidikan untuk dilemparkan anak dan setiap kali guru memberikan perintah untuk
melempar makan anak harus melempar. Selain itu juga anak akan disuruh memantulkan dan menangkap bola dengan tepat. Proses dari terapi menggunakan
bola besar ini sangat membantu konsenstrasi anak dalam setiap kegiatan yang dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
129
5.2.4. Metode Tangga
Tangga kecil merupakan salah satu alat terapi yang membantu melatih kelincahaan anak atupun gerak tubuh anak. Menaikin tangga hampir sama halnya
dengan variable tapi alat ini hanya menggunakan kaki seperti menaikin anak tangga yang kecil. Proses naik-turun ini sangat membantu otot kaki anak yang kaku. Terapi
ini dipertahankan karena cukup berkaitan dengan alat yang lainya dan membantu peroses penyembuhannya. Penggunaan alat terapi ini terlihat seperti bermain dan
membuat anak lebih tertarik menggunakannya.
5.2.5 Metode Oral
Oral merupakan alat terapi yang dimiliki sekolah ini untuk membantu proses penyembuhan terhadap anak yang kaku berbicara. Setiap anak harus mendapat terapi
ini karena hampir semua anak autis mengalami ganguan pada berbicara. Disekolah ini semua siswa mendapatkan perlakuan terapi ini.
Gambar 5.2.5.1 Oral
Universitas Sumatera Utara
130
Oral mirip seperti sikat gigi biasanya, tapi alat oral ini tidak memiliki bulu-bulu pada ujungnya hanya saja mirip berbentuk sikat gigi. Penggunaan oral ini dilakukan
dengan cara mengosok-gosokannya kelangit-langit mulut,lidah dan dinding-dinding mulut. Dalam melakukan proses terapi ini anak seteleh digosokaan kesemua mulut
maka anak akan diajak berbicara kemudian digosok lagi dan diajak berbicara. Hal ini terus dilakukan untuk melatih anak agar tidak kaku berbicara dan dapat berbicara
menjadi lebih baik. Membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan untuk melatih anak agar bisa lebih baik dalam berbicara.
5.3. Hasil Pembentukan Karakter Dari Peroses Ajar-Mengajar Di Yayasan Tali Kasih Medan