131
sampai nilai pemborong jelek di mata klien. Itu kata mereka. Mereka tetap mengerjakan perombakan yang di minta klien, walaupun dana tambahan tidak
diberikan, yang ada keuntungan yang menipis, karena menambah waktu kerja untuk para tukang.
4.3. Klien Bisa Mengajukan Komplen
Pengerjaan sebuah rumah pribadi yang ukurannya tidak terlalu besar, standard nya adalah selama 2.5 bulan hingga 3 bulan. Biasanya pengerjaan akan
rampung dalam waktu 2,5 bulan saja. Untuk pengerjaan rumah tersebut, pekerja bisa dikerahkan sebanyak 5-7 orang, sedangkan untuk rumah yang ukurannya
besar, maka pemborong akan mengerahkan sekitar 14 orang. Ada pemborong yang memberlakukan aturan tak tertulis bahwa kalau klien mau protes, misalkan
cat yang kurang rapi, ada atap yang rusak, dan sebagainya, komplenan tersebut dapat diajukan di masa 4 bulan pengerjaan rumah tersebut. Kalau lewat 4 bulan,
dan ada komplain, maka klien wajib membayar lagi, di luar pembayaran sebelumnya. Nah disini bisa juga kita lihat, bahwasannya ada aturan-aturan yang
tidak tertulis yang menurut ruang lingkup tersebut perlu untuk diberlakukan sebuah aturan. Tetapi target pengerjaan selama 3 bulan hanyalah target saja.
Dimana dalam pengerjaannya bisa meleset sedikit, ini bisa karena keterlambatan bahan, ataupun tenaga kerja yang kurang cekatan.
Cara-cara pemborong berbeda dalam menyikapi komplenan klien. Dan menurut pernyataan lek Bagus, perjanjian pertanggungjawaban pemborong
dengan pemilik rumah setelah selesai pengerjaan kadang di buat dan kadang tidak dan hanya sebatas mulut. Sehingga perjanjian ini tidak resmi. Menurut lek Bagus,
Universitas Sumatera Utara
132
klien dapat mengajukan komplennya selama 3-6 bulan ke depan. Karena lek Bagus
merasa bahwa
hasil kinerja
ia dan
tukang harus
dapat dipertanggungjawabkan, kalau klien komplen ya harus ditanggapi. Tetapi lek
Bagus tidak pernah mematokkan jangka waktu tersebut. Kapanpun klien memanggilnya karena protes dengan pengerjaan yang dilakukan oleh pekerja lek
Bagus, maka lek Bagus akan bertanggungjawab. Lek Bagus merasa komplenan itu merupakan hal yang biasa, wajar saja klien mengadukan keluhan ke pihak lek
Bagus, karena mereka yang paham cara membangun dan cara memperbaikinya kembali. Dan lek Bagus pun melihat itu sebagai tanggungjawabnya dalam
bekerja. Disisi lain ada pemborong yang hanya memberlakukan masa komplenan selama 3 bulan saja, di luar itu harus menambah jika ada kerusakan bangunan
ataupun perbaikan yang lain. Aturan-aturan ini berbeda-beda di berlakukan oleh pemborong. Tetapi tetap saja, walaupun klien mengajukan komplenan pada
pemborong saat rumah sudah selesai, tetap saja pemborong akan mengerahkan anggotanya untuk menangani komplenan tersebut.
Tetapi jarang sekali tukang itu pulang dengan sesuatu yang hampa. Misalkan jika pemilik rumah komplen dengan pemborong karena atapnya masih
ada yang bocor, dan pemborong akan menyuruh tukang yang mengerjakan bagian itu kemarin untuk memperbaikinya. Walaupun yang diperbaiki adalah persoalan
kecil, tetap saja tukang di berikan uang terima kasih berupa uang rokok atau uang makan oleh pemilik rumah. Pemilik rumah merasa tidak enak, memanggil
pekerja kembali setelah pengerjaan rumah selesai dilakukan, maka ketika di panggil di kasih juga uang capeknya.
Universitas Sumatera Utara
133
4.4. Hubungan yang Tercipta Antara Klien, Pemborong dan Mitra Pemborong Panglong