133
4.4. Hubungan yang Tercipta Antara Klien, Pemborong dan Mitra Pemborong Panglong
Panglong adalah sebutan untuk pusat penjualan alat-alat dan bahan-bahan bangunan. Setiap pengerjaan bangunan rumah, pasti belanja di panglong untuk
bahan-bahan yang diperlukan. Ternyata, karena bidang pekerjaan tukang bangunan yang selalu berhadapan dengan proses bangun membangun sebuah
bangunan, maka bahan-bahan yang dipakai, alat-alat yang dipergunakan, memiliki hubungan dekat dengan panglong-panglong yang menjual peralatan tersebut.
Tukang menjual jasa, panglong menjual barang. Setiap pemborong sudah memiliki panglong langganannya, yang sudah bertahun-tahun ia belanja disana.
Pemilik rumah berhubungan dengan panglong, saat ia membangun sebuah rumah, sekali atau jarang sekali. Berbeda dengan tukang, yang mungkin setiap harinya
berhadapan dengan panglong. Jadi dapat terlihat hubungan mana yang lebih dekat kemana. Hubungan tukang lebih dekat ke panglong, dan hubungan pemilik rumah
dengan panglong, sebagai hubungan biasa layaknya pembeli lainnya. Karena sudah dekatnya hubungan antara tukang dengan panglong tertentu, itu
seperti hubungan antara klien dengan penjual. Klien bisa bertahan setia, pasti karena ia puas dengan pelayanan yang diberikan oleh penjual. Pastinya tukang
sudah memiliki rasa kenyaman pada panglong-panglong langganan mereka. Untuk persoalan belanja, jika pemilik rumah belanja sendiri ke panglong, maka
harga masing-masing bahan adalah harga normal biasa seperti dijual dengan pembeli lainnya. Tetapi berbeda jika tukang yang belanja, harga barang-barang
yang dijual akan di kurangi sekian persen jika tukang yang belanja. Makanya, jika
Universitas Sumatera Utara
134
membangun rumah, baik itu borongan upah atau borongan kunci pun, banyak pemilik rumah yang mengajak pemborong ikut belanja. Selain pemborong lebih
paham tentang apa-apa saja yang perlu, dengan adanya pemborong juga harga barang bisa di buat miring. Mungkin itu sudah menjadi hal yang biasa, jika kita
sudah menjadi langganan di suatu tempat tertentu, sehingga kita sering di beri diskon. Ini merupakan strategi pasar yang dilakukan penjual untuk
mempertahankan hubungannya dengan klien. Tetapi di sisi lain, selain bahan-bahan menjadi lebih murah di dapatkan,
pemborong pun mendapat komisi dari panglong. Ini biasa terjadi di dalam kancah pertukangan, kata seorang pemborong. Kadang panglong memberikan persenan
untuk tukang, misalnya jika belanjanya 1juta, pemborong akan mendapatkan 50ribu, tergantung kesepakatan. Ada yang yang hanya diberikan uang rokok,
ataupun alat-alat bangunan secara gratis seperti meteran, beko, sarung tangan ataupun martil. Tetapi ada juga tukang yang memiliki langgangan panglong di
lebih dari satu tempat. Maka ia akan mendapatkan komisi yang lebih besar lagi. Misal jika ia datang ke panglong butuh meteran, maka tinggal ambil saja tidak
perlu bayar. Bahkan ketam yang harganya cukup mahal pun pernah di dapatkan oleh salah satu informan saya. Dan jika misalnya pemilik rumah belanja sendiri,
maka sore harinya tukang akan mendatangi panglong untuk meminta komisi, kalau tidak diberikan, bisa saja tukang mengompori pemilik rumah untuk belanja
di tempat lain. Jadi apa yang menjadi kemauan tukang harus dipenuhi, agar hubungan tidak terputus dan bertahan lama.
Universitas Sumatera Utara
135
Dari kasus-kasus tersebut, ada aturan-aturan tertentu untuk tetap menjaga hubungan tersebut. Lagi-lagi aturan baru muncul pada masyarakat yang
membutuhkan. Kalau salah satu menyalahi aturan, maka hubungan yang sudah berjalan seperti biasanya pun berubah. Tetapi bagaimana pun, dari kasus tersebut
semua pihak di untungkan. Pemilik rumah untung, karena dengan membawa pemborong harga bisa nego dan barang pun bisa hutang, kemudian pemborong
juga untung, karena setiap klien yang ia bawa ke panglong mendatangkan rezeki tambahan juga buat dia. Dan panglong juga untung, karena dari pemborong lah ia
mendapatkan banyak klien. Jadi hubungannya seperti paralel dan saling berhubungan dan saling menguntungkan.
4.5. Penyelesaian Sisa Bahan Bangunan