Keluarga Wak Paino Profil Keluarga Pekerja Bangunan 1 Keluarga Lek Bagus

66 dan SMA juga seperti itu. Dia masuk di sekolah favorit Pematangsiantar dan mendapat juara kelas. Ketika menuju perguruan tinggi, Rina mendapatkan undangan bebas test ke salah satu perguruan tinggi negeri, tetapi orangtuanya tak mengizinkan dengan dalih takut tak bisa membiayainya, akhirnya Rina ikut pada keputusan orangtuanya dengan biaya sendiri untuk kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Pematangsiantar. Anak pertama dan terakhir Wak Eko juga pintar-pintar. Mereka selalu unggul di kelas ketika belajar. Di mata masyarakat Wak Eko dikenal cukup sombong. Karena dia jarang bergaul dengan tetangga sekitarnya. Wak Eko banyak bergaul dengan saudaranya yang tinggal beda lingkungan dengan tempat tinggalnya. Jadi di mata masyarakat, Wak Eko jarang mau bergaul dan mengobrol-ngobrol dengan tetangga sekitar. Untuk istri Wak Eko, dulu istrinya orang yang ramah, suka bermain ke rumah tetangga, tetapi setelah sakit kemarin dia membatasi diri untuk banyak di rumah dan melakukan aktivitas di rumah saja, salah satunya mencari kegiatan yaitu membuat keripik dan wirid mingguan.

2.5.3. Keluarga Wak Paino

Wak Paino merupakan tukang yang tinggal di Serbelawan, tetapi karena ada proyek pembangunan sebuah rumah pribadi di Pematangsiantar, ia tinggal sementara disini. Wak Paino bertubuh kecil, berkulit hitam, dan sangat ramah kepada siapa pun. Kali ini Wak Paino bekerja sebagai tukang di Siantar. Di kampungnya ia dikenal sebagai pemborong sekaligus tukang. Cuma karena lagi Universitas Sumatera Utara 67 sunyi job kerja, Wak Paino diajak pemborong yang bernama bang Adi untuk ikut kerja di Siantar, dan Wak Paino pun mau. Wak Paino sudah menjadi pemborong sejak tahun 1992. Pada tahun 1984 ia sudah berkecimpung di dunia pekerja bangunan. Orangtua nya yang dulu juga seorang pemborong nurun ke anak-anaknya. Saudara Wak Paino berjumlah 5 orang yang kesemua nya adalah pria. 4 menjadi tukang dan seorang lagi berdagang, karena ia kurang minat menjadi tukang. Jadi bisa dikatakan bahwa darah tukang sudah mengalir di darah keluarga Wak Paino. Awalnya Wak Paino menjadi kenek, setelah 2 tahun menjadi kenek ia naik menjadi tukang. Sepak terjang Wak Paino sudah kemana-mana dalam membangun sebuah rumah, pernah ke Riau, Kerinci, dan Pangkal Pinang. Untuk tinggal di barak 8 sudah menjadi persoalan yang biasa di hadapi Wak Paino jika ia harus bekerja sampai di luar kota. Wak Paino akan pulang seminggu sekali, memberi hasil upah kerja kepada istri dan melihat keluarga nya. Tetapi kalau pembangunanya cukup jauh, bisa-bisa Wak Paino pulang selama 2 minggu sekali atau sebulan sekali. Wak Paino memiliki 4 orang anak, 2 pria dan 2 wanita. Istrinya memiliki usaha rumah tangga, yaitu menjual keripik. Kedua anak pria Wak Paino berjualan baso bakar keliling, seorang anak perempuannya sudah menikah, dan seorang lagi masih kelas 3 SMK. Penampilan Wak Paino cukup sederhana sama seperti tukang-tukang yang lain. Tetapi ia suka memakai topi ketika sedang bekerja. Baginya tak masalah jika harus turun derajat bekerja sebagai tukang, yang penting tetap bekerja mencari 8 Barak : sebutan untuk tempat tinggal sementara bagi pekerja bangunan yang berada di luar kota. Bangunan ini terbuat dari bahan-bahan seadanya seperti, kayu, papan, dan seng. Universitas Sumatera Utara 68 rezeki yang halal bagi keluarga. Karena bekerja di bidang penjualan jasa seperti tukang bangunan ini, bukanlah pekerjaan yang tetap, yang setiap hari nya ada, kadang rame dan terkadang sunyi. Dan ketika sedang ada, langsung diambil saja kesempatan itu.

2.6. Alat-Alat Kerja Bangunan Yang di Pakai

Dokumen yang terkait

Strategi Buruh Dalam Mempertahankan Hidup (Studi kasus di PT.Putra Mandiri Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematang Siantar)

0 44 128

RITUAL PIODALAN ETNIK BALI DI PURA JAGADHITA TOBA DI KELURAHAN BAHKAPUL KECAMATAN SIANTAR SITALASARI KOTA PEMATANGSIANTAR.

3 19 22

Hubungan-Hubungan Hukum dalam Dunia Pertukangan (Studi Kasus Pada Masyarakat Sub Urban di Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari, Pematangsiantar)

0 0 12

Hubungan-Hubungan Hukum dalam Dunia Pertukangan (Studi Kasus Pada Masyarakat Sub Urban di Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari, Pematangsiantar)

0 0 1

Hubungan-Hubungan Hukum dalam Dunia Pertukangan (Studi Kasus Pada Masyarakat Sub Urban di Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari, Pematangsiantar)

0 0 37

Hubungan-Hubungan Hukum dalam Dunia Pertukangan (Studi Kasus Pada Masyarakat Sub Urban di Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari, Pematangsiantar)

0 1 56

Hubungan-Hubungan Hukum dalam Dunia Pertukangan (Studi Kasus Pada Masyarakat Sub Urban di Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari, Pematangsiantar)

0 0 3

Hubungan-Hubungan Hukum dalam Dunia Pertukangan (Studi Kasus Pada Masyarakat Sub Urban di Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari, Pematangsiantar)

0 0 4

Pertanyaan Kuisioner STRATEGI BURUH DALAM MEMPERTAHANKAN HIDUP (Studi kasus di PT.Putera Mandiri Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari

0 0 12

STRATEGI BURUH DALAM MEMPERTAHANKAN HIDUP (Studi kasus di PT.Putra Mandiri Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematang Siantar)

0 0 16