Perubahan Tahapan Penyedia Jasa Siap Nambah Sebagai Wujud Dari Berlakunya Kontrak Tak Tertulis

128

BAB IV HUBUNGAN PEMBORONG DAN KLIEN

4.1. Perubahan Tahapan Penyedia Jasa

Dahulu, pada zaman nenek saya pertama sekali membangun rumah, para tetangga dan saudara bergotong royong untuk saling bantu membantu pembangunan tersebut. Ada beberapa bahan yang mengharuskan di beli, dan ada beberapa bahan yang dapat diambil langsung dari alam. Tetapi untuk upah pekerja yang membantu tidak ada, bentuk nya adalah saling gotong royong. Tetapi dengan semakin berkembangnya zaman, masuknya intervensi perekonomian modern, sehingga masyarakat sudah memiliki nilai ukur untuk pertukaran barang dan jasa yang mereka keluarkan, yaitu uang. Dan proprorsi-proporsi ini menghilangkan bentuk resiprositas sebagai akibat dari berkembangnya pertukaran uang Semedi, Sairin, dan Hudayana, 2002. Dengan semakin berkembangnya zaman, masuknya perekonomian modern pada praktek konstruksi, juga merubah semuanya. Praktek konstruksi yang melingkupi pembangunan, baik pembangunan jalan, rumah pribadi ataupun yang lainnya, jasa yang diberikan tukang untuk membangun pun di tukarkan dengan uang. Nilai-nilai pengetahuan yang di miliki tukang, tenaga, keterampilan, keahlian, dan waktunya, di tukar kan dengan uang, sebagai balas jasa dari apa yang telah ia berikan. Seperti contoh, dulu ketika masyarakat ingin membangun sebuah rumah, maka akan diadakan musyawarah dab gotong royong dengan sesama warga, tetapi sekarang zaman telah berubah. Saat ini, ketika kita ingin Universitas Sumatera Utara 129 membangun sebuah rumah, terutama pada masyarakat perkotaan, maka kita harus membayar upah dari jasa tukang yang membantu kita. Sehingga dalam praktek ini, hubungan yang berupa saling memberi barangjasa juga tidak berlaku lagi.

4.2. Siap Nambah Sebagai Wujud Dari Berlakunya Kontrak Tak Tertulis

Berhadapan dengan klien, yang berbeda-beda karakter, dan kemauan selalu dihadapi pemborong ketika di lapangan. Ada klien yang baik, ada yang cerewet, dan ada yang tidak mau tau sama sekali. Semuanya sudah pernah di rasakan oleh salah seorang informan saya yang bernama lek Bagus. Tidak ada perjanjian yang tertulis dalam pengerjaan rumah pribadi. Proses lisan yang berlaku disini. Melalui mulut ke mulut, senang sama senang, tau sama tau. Maka dari itu, karena tidak adanya perjanjian tertulis disini, sehingga klien sering lari dari perjanjian awal yang telah di tentukan. Untuk meminimalisir hubungan yang tidak baik dengan klien, sebelum mulai mengerjakan bangunan, lek Bagus akan menggambarkan sebuah rumah sesuai dengan permintaan klien. Lek Bagus benar-benar serius dalam penggambaran ini, dan akan memberikan gambar tersebut kepada klien untuk dipikirkan dahulu, dan kemudian diputuskan. Setelah ada keputusan, dan klien berkata ya, maka lek Bagus mengatakan bahwa jika dalam proses pengerjaan klien meminta nambah atau perubahan, maka klien harus siap menambah biaya upah, kesepakatan di awal pun sudah di tentukan. Sehingga kecekcokan atau hubungan tidak baik dengan klien sudah jarang lek Bagus alami. Beda pemborong beda pula kejadian-kejadian yang dialami. Ada pemborong yang memberi gambar kepada pemilik rumah sesuai dengan Universitas Sumatera Utara 130 permintaan mereka dan ada yang pemilik rumah gambar sendiri. Semua tergantung situasi. Patokan tukang adalah gambar, tetapi bagaimana pun ketika sedang pengerjaan, ada saja perubahan yang diinginkan oleh pemilik rumah. Tukang menganggap bahwa disini pemilik rumah telah melanggar kesepakatan awal. Ini lah lemahnya perjanjian yang tak tertulis tersebut, tidak ada bukti hanya berupa rasa kepercayaan satu sama lain. Walaupun diberlakukan suatu kesepakatan bahwa jika ada penambahan bangunan yang memakan waktu yang lama, maka pemilik rumah haru siap menambah biaya upah. Tetapi ini tidak selalu terjadi, tergantung dari keinisiatifan pemilik rumah. Lagi-lagi ini menunjukkan bahwa perjanjian tersebut tidak kuat. Meminta perombakan bangunan dari klien ke pemborong pasti terjadi. Perombakan itu ada yang skala kecil dan ada yang skala besar. Skala kecil misalkan perubahan peletakan cucian piring, ventilasi jendela, posisi kamar mandi yang pengerjaannya bisa dilakukan sambil lalu. Untuk pengerjaan yang dalam skala besar, yang apabila dikerjakan membutuhkan waktu yang diluar target yang telah ditentukan maka harus dibicarakan kembali. Biasanya pemilik rumah akan sadar untuk menambah, tanpa di minta. Tetapi selalu saja pemborong mengalami pemilik rumah yang meminta perombakan tetapi tak sadar diri, di minta uang tambahan tidak mau. Prinsip yang diberlakukan seorang pemborong sebagai penyedia saja adalah tetap memberikan pelayanan yang terbaik untuk klien. Karena harapannya klien ini akan mengabarkan ke saudara-saudaranya, para tetangganya, teman-temannya mengenai hasil yang ia peroleh dari kinerja pemborong tersebut. Biarlah nilai klien jelek di mata pemborong, tetapi jangan Universitas Sumatera Utara 131 sampai nilai pemborong jelek di mata klien. Itu kata mereka. Mereka tetap mengerjakan perombakan yang di minta klien, walaupun dana tambahan tidak diberikan, yang ada keuntungan yang menipis, karena menambah waktu kerja untuk para tukang.

4.3. Klien Bisa Mengajukan Komplen

Dokumen yang terkait

Strategi Buruh Dalam Mempertahankan Hidup (Studi kasus di PT.Putra Mandiri Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematang Siantar)

0 44 128

RITUAL PIODALAN ETNIK BALI DI PURA JAGADHITA TOBA DI KELURAHAN BAHKAPUL KECAMATAN SIANTAR SITALASARI KOTA PEMATANGSIANTAR.

3 19 22

Hubungan-Hubungan Hukum dalam Dunia Pertukangan (Studi Kasus Pada Masyarakat Sub Urban di Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari, Pematangsiantar)

0 0 12

Hubungan-Hubungan Hukum dalam Dunia Pertukangan (Studi Kasus Pada Masyarakat Sub Urban di Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari, Pematangsiantar)

0 0 1

Hubungan-Hubungan Hukum dalam Dunia Pertukangan (Studi Kasus Pada Masyarakat Sub Urban di Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari, Pematangsiantar)

0 0 37

Hubungan-Hubungan Hukum dalam Dunia Pertukangan (Studi Kasus Pada Masyarakat Sub Urban di Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari, Pematangsiantar)

0 1 56

Hubungan-Hubungan Hukum dalam Dunia Pertukangan (Studi Kasus Pada Masyarakat Sub Urban di Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari, Pematangsiantar)

0 0 3

Hubungan-Hubungan Hukum dalam Dunia Pertukangan (Studi Kasus Pada Masyarakat Sub Urban di Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari, Pematangsiantar)

0 0 4

Pertanyaan Kuisioner STRATEGI BURUH DALAM MEMPERTAHANKAN HIDUP (Studi kasus di PT.Putera Mandiri Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari

0 0 12

STRATEGI BURUH DALAM MEMPERTAHANKAN HIDUP (Studi kasus di PT.Putra Mandiri Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematang Siantar)

0 0 16