Manfaat dan Pelayanan Koperasi
merupakan wadah persekutuan orang-orang yang lemah ekonominya untuk bekerjasama memperbaiki nasib mereka. Faktor kesamaan kepentingan dalam
usaha koperasi ini merupakan tolok ukur untuk menentukan diterima atau tidaknya seseorang menjadi anggota koperasi.
Prinsip koperasi menyatakan bahwa keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka. Sifat terbuka dalam prinsip koperasi tersebut memiliki arti bahwa
dalam keanggotaan tidak dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk apapun. Setiap orang yang telah mampu melakukan tindakan hukum dan
memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh koperasi dapat menjadi anggota pada koperasi tersebut. Selain itu, sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi,
mengandung makna bahwa menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksa oleh siapapun. Sifat kesukarelaan juga mengandung makna bahwa seorang anggota
dapat mengundurkan diri dari koperasinya sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam Anggaran Dasar koperasi.
Hannel dalam tulisannya yang dikutip oleh Rusidi dan Suratman 2002, menyatakan bahwa pada dasarnya setiap anggota akan menilai keputusannya
untuk memasuki dan untuk mempertahankanmemelihara hubungannya dengan suatu organisasi koperasi apabila insentif atau perangsang yang diperolehnya lebih
besar atau minimal sama dengan besarnya kontribusi atau sumbangan yang harus diberikan. Insentif yang dimaksud adalah peningkatan pelayanan secara efisien
oleh koperasi melalui penyediaan barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan para anggota. Sedangkan kontribusi para anggota bagi pembentukan dan pertumbuhan
koperasi salah satunya adalah dalam bentuk sarana keuangan dan partisipasi anggota Rusidi dan Suratman, 2002.
Setiap orang maupun perusahaan yang terlibat dalam keanggotaan koperasi memiliki hak dan kewajiban yang diatur dalam Pasal 20 UU No. 25 Tahun 1992.
Setiap anggota koperasi memiliki kewajiban dan hak yang sama terhadap koperasi untuk menghindari adanya kecenderungan anggota hanya akan mementingkan
pribadinya sendiri. Bahkan Krisnamurthi 2002, menyatakan bahwa anggota dan masyarakat akan semakin merasakan peran dan manfaat koperasi jika terdapat
kesadaran dan kejelasan dalam hal keanggotan koperasi. Hal tersebut mengacu pada pemahaman anggota dan masyarakat terhadap perbedaan hak dan kewajiban
serta manfaat yang dapat diperoleh dengan menjadi anggota atau tidak menjadi anggota, sehingga akan terdapat insentif untuk menjadi anggota koperasi. Oleh
karena itu, insentif tersebut akan menumbuhkan kesadaran dan loyalitas anggota kepada organisasinya, yang akhirnya akan menjadi basis kekuatan koperasi itu
sendiri.