maka penilaian terhadap kinerja koperasi juga sangat diperlukan untuk mengetahui seberapa efisien usaha KOPTAN Mitra Sukamaju dalam
melaksanakan kegiatannya untuk memberikan pelayanan yang baik kepada anggotanya.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka garis besar penelitian ini adalah bertujuan untuk :
1. Menganalisa kinerja KOPTAN Mitra Sukamaju dilihat dari sisi keanggotaan,
keuangan, usaha, pemasarannya dan sumberdaya manusianya. 2.
Menganalisa manfaat KOPTAN Mitra Sukamaju bagi anggotanya. 3.
Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani untuk menjadi anggota KOPTAN Mitra Sukamaju
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang terkait, yaitu KOPTAN Mitra Sukamaju dan petani-petani paprika yang berada di Desa
Pasir Langu, khususnya bagi petani paprika yang menjadi anggota. Dengan adanya informasi dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat menjadi masukan dan
pertimbangan bagi pengembangan usaha KOPTAN Mitra Sukamaju untuk terus meningkatkan kinerjanya serta meningkatkan manfaat atau pelayanan yang dapat
diberikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dan pembanding bagi
penelitian selanjutnya dengan topik yang sama.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penilaian Kinerja Koperasi
Kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai sesuatu yang dicapai atau prestasi yang diperlihatkan. Lebih khusus Palapa 2006
menjelaskan bahwa kinerja merupakan prestasi yang dicapai oleh badan usaha dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilannya dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu, penilaian terhadap kinerja koperasi diperlukan untuk mengetahui seberapa efisien koperasi tersebut dalam
menjalankan kegiatan usahanya. Menurut Ginting 2003, kinerja koperasi dapat dinilai dari keragaan koperasi baik dari segi organisasi, usaha maupun
keuangannya. Ginting menganalisis keragaan Koperasi Kredit Sejahtera dari segi organisasinya yang meliputi keanggotaan jumlah anggota, pengurus dan
manajemen pembagian tugas dan tanggung jawab. Selain itu, keragaan koperasi juga dinilai dari segi usahanya yaitu dengan melihat volume usaha dan
perkembangan permodalan koperasi khususnya proporsi modal luar terhadap modal sendiri. Sedangkan dari segi keuangan, kesehatan keuangan koperasi
dinilai dengan analisis rasio seperti rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas. Sedikit berbeda dengan Ginting, Palapa 2006 mengevaluasi kinerja
koperasi tidak hanya secara internal tetapi juga secara eksternal. Secara internal, Palapa mengevaluasi kinerja Koperasi Puspa Anggrek seperti yang dilakukan
Ginting, yaitu dengan menganalisis kinerja koperasi dari segi organisasi, usaha dan keuangan. Sedangkan evaluasi kinerja koperasi secara eksternal dilakukan
dengan menggunakan analisis tingkat kepentingan dan kepuasan anggota dengan metode Importance Performance Analysis dan metode Indeks Kepuasan
Konsumen Customer Satisfaction Index. Metode tersebut digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan anggota berdasarkan penilaian terhadap pelaksanaan
prinsip-prinsip koperasi yang telah dijalankan oleh pegurus koperasi. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan Palapa pada Koperasi Puspa Anggrek
menunjukkan bahwa secara umum kinerja koperasi tersebut dalam melaksanakan prinsip-prinsip koperasi belum cukup memuaskan anggotanya, karena koperasi
masih menitikberatkan pada perbaikan usaha dan keuangan daripada mencapai idealisme koperasi.
Ratri 2004, menganalisis kinerja KPBS melalui penerapan Balanced Scorecard. Penilaian terhadap kinerja KPBS tersebut dilakukan dengan menilai
kinerja koperasi dari empat perspektif, yaitu perspektif keanggotaan yang meliputi kepuasan anggota terhadap pelayanan koperasi dan peningkatan rata-rata SHU
anggota. Selain itu, perspektif keuangan dinilai berdasarkan rasio keuangan, pertumbuhan penjualan dan total pendapatan koperasi. Perspektif proses bisnis
internal juga dinilai, yaitu dalam hal pemanfaatan teknologi yang tercermin dari peningkatan produksi serta penilaian terhadap kerjasama dengan pihak ketiga
yaitu dalam hal peningkatan harga jual. Sedangkan dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, penilaian dilakukan terhadap peningkatan profesionalisme
karyawan yang meliputi jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan, jumlah karyawan yang menguasai komputer dan tingkat ketepatan waktu kehadiran serta
penilain terhadap lingkungan kerja yang meliputi frekuensi pertemuan atau rapat serta frekuensi pertemuan informal.
2.2 Manfaat Koperasi
Koperasi sebagai suatu organisasi ekonomi yang berwatak sosial diharapkan dapat memberikan manfaat bagi anggota khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Hapsari 2003, menyatakan bahwa dengan kondisi koperasi yang efisien diharapkan koperasi dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi
anggotanya. Selain itu menurut penelitian Hapsari pada Koperasi Pertanian Nusantara KOPERTA, keberadaan koperasi dapat memberikan tiga manfaat
utama bagi anggota yaitu manfaat ekonomi, sosial dan teknologi yang seluruhnya berupa pelayanan bagi anggota. KOPERTA yang bergerak dalam bidang
agribisnis beras organik, berperan mulai dari pengadaan sarana produksi hingga pemasaran. Dalam hal pengadaan sarana produksi dan budidaya, koperasi lebih
berperan sebagai lembaga penunjang yang memberikan penyuluhan dan monitoring. Sedangkan pada penanganan pasca panen dan pemasaran, kegiatan
tersebut dilakukan oleh koperasi. Menurut Ginting 2003, meskipun kinerja keuangan Koperasi Kredit
Sejahtera kurang baik tetapi koperasi tersebut dapat memberikan berbagai manfaat bagi anggotanya, baik yang berupa manfaat ekonomi maupun manfaat sosial.
Berdasarkan hasil analisis skor tingkat manfaat ekonomi yang dirasakan anggota Koperasi Kredit Sejahtera yaitu berupa : 1 peningkatan pendapatan sebesar 0,86
2 pinjaman yang layak, cepat dan terarah sebesar 0,96 dan 3 tempat pelayanan yang strategis sebesar 0,88. Sedangkan manfaat sosial yang telah dirasakan
anggota yaitu hubungan kekerabatan yang semakin baik dengan sesama anggota serta promosi tentang pengunaan uang secara bijak.